Teknologi Plasmacluster sudah menemani masyarkat dunia selama 25 tahun
Menandai seperempat abad dedikasi Sharp dalam menghadirkan inovasi teknologi pemurni udara untuk kehidupan yang lebih sehat.
Jakarta, sumbarsatu.com– Dua puluh lima tahun yang lalu, Sharp memulai perjalanan luar biasa dalam menciptakan udara yang lebih bersih bagi dunia.
Pada tahun 2000, di bawah kepemimpinan ilmuwan Kazuo Nishikawa dari tim riset teknologi lingkungan Sharp di Osaka, Jepang, lahirlah sebuah terobosan yang mengubah cara manusia memandang udara, yaitu teknologi Plasmacluster Ion (PCI).
Terinspirasi oleh fenomena ion alami di alam, Nishikawa dan timnya mengajukan pertanyaan sederhana namun visioner, “Bisakah udara menjadi pelindung kesehatan manusia?” Dari penelitian tersebut, mereka menemukan cara mereplikasi keseimbangan ion positif dan negatif yang secara alami terbentuk di udara bersih pegunungan dan hutan.
Hasilnya adalah sistem yang mampu menghasilkan ion positif (H⁺) dan ion negatif (O₂⁻) secara simultan, yang ketika bertemu di udara membentuk kembali molekul air (H₂O) setelah menetralkan virus, bakteri, dan partikel berbahaya, dimana saat ini proses tersebut dikenal sebagai Plasmacluster Effect.
Sejak resmi diperkenalkan pada tahun 2000, Sharp terus mengembangkan dan memperkuat efektivitas teknologi ini melalui riset ilmiah berkelanjutan dan kolaborasi dengan lebih dari 40 lembaga riset independent dan universitas di 12 negara di dunia seperti Indonesia, Malaysia, Jepang, Inggris, Jerman, dan lainnya.
Berbagai penelitian independen menunjukkan kemampuan Plasmacluster dalam menonaktifkan virus influenza, jamur, alergen, bahkan bau tidak sedap, sehingga memberikan udara yang lebih bersih dan sehat bagi penggunanya.
Pemilihan tanggal 11 November sebagai Hari Plasmacluster juga memiliki makna simbolis. Dalam karakter Tiongkok, angka “11” ditulis sebagai “十一”, menyerupai bentuk ion positif dan negatif yang menjadi inti dari teknologi ini. Karenanya, Sharp memperingati 11 November setiap tahun sebagai hari penghormatan terhadap inovasi yang telah memberikan udara bersih bagi jutaan keluarga di dunia.
Selama 25 tahun, lebih dari 100 juta produk Sharp berteknologi Plasmacluster telah beredar di pasar global, meliputi air purifier, pendingin udara, kulkas, hingga kendaraan dan perangkat personal.
Teknologi ini tidak hanya menjadi kebanggaan Sharp, tetapi juga standar baru dalam perlindungan kualitas udara.
“Plasmacluster adalah simbol dedikasi Sharp dalam menciptakan teknologi yang benar-benar bermanfaat bagi manusia, Selama dua dekade lebih, kami terus menyempurnakan teknologi ini agar dapat memberikan udara yang lebih bersih, nyaman, dan aman di mana pun orang berada, dari rumah hingga ruang publik. Kami percaya, inovasi sejati adalah yang membawa kebaikan bagi kehidupan.” ujar Mr. Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia dalam relis yang diterima sumbarsatu, Rabu (12/11/2025).
Di Indonesia, teknologi Plasmacluster mulai dikenal luas sejak awal 2000-an. Dengan kondisi iklim tropis dan tingkat polusi udara yang tinggi di kota besar, PCI menjadi solusi yang sangat relevan bagi konsumen Indonesia. Sharp Indonesia secara konsisten menghadirkan produk dengan teknologi Plasmacluster di berbagai kategori, sambil terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya udara bersih untuk kesehatan keluarga dan hewan peliharaan di rumah.
“Teknologi Plasmacluster telah menjadi DNA dari Sharp di Indonesia,Selama 25 tahun, kami melihat bagaimana PCI membawa dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam menciptakan lingkungan rumah yang lebih sehat dan nyaman. Komitmen kami ke depan adalah terus menghadirkan inovasi yang relevan dengan gaya hidup dan kebutuhan masyarakat Indonesia.” ungkap Mr. Yudha Eka Putra, AC & Air Purifier Product Strategy Manager, PT Sharp Electronics Indonesia.
Sharp terus memperluas penerapan PCI melalui inovasi berkelanjutan, termasuk dalam kendaraan, ruang publik, hingga perangkat wearable. Sharp menegaskan komitmennya untuk membangun masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi semua.
Dari ide sederhana Kazuo Nishikawa di laboratorium Osaka hingga jutaan rumah tangga di seluruh dunia, Plasmacluster Ion telah membuktikan satu hal penting: udara bersih adalah hak setiap orang, dan inovasi adalah jembatannya.
Di Indonesia, Sharp berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui kampanye “Ciptakan Udara Sehat untuk Indonesia”, sebuah inisiatif yang mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kualitas udara di sekitar mereka.
Kolaborasi ini menegaskan komitmen Sharp dalam menghadirkan inovasi yang tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga mendukung kesehatan masyarakat Indonesia.
Melalui edukasi publik, kegiatan sosial, dan demonstrasi teknologi pemurni udara, Sharp dan IDI bersama-sama mendorong kesadaran bahwa udara bersih adalah fondasi bagi kehidupan yang lebih sehat dan masa depan yang lebih berkelanjutan.
“Udara bersih adalah hak setiap orang, dan kami di Sharp percaya bahwa inovasi harus berperan aktif dalam mewujudkannya,” tutup Yudha.
Secara detail informasi teknologi Plasmacluster Ion dapat diakses melalui link berikut ini, https://id.sharp/teknologiplasmacluster. Plasmacluster Ion – 25 Tahun Udara Bersih untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
|
Target / Data |
Lembaga Peneliti |
|
Kajian Uji Klinis |
Graduate School of Medicine, University of Tokyo / Public Health Research Foundation |
|
Faculty of Science and Engineering, Chuo University / Clinical Research Support Center, University Hospital, University of Tokyo |
|
|
Animal Clinical Research Foundation |
|
|
Soiken Inc. |
|
|
School of Bioscience and Biotechnology, Tokyo University of Technology |
|
|
National Trust Co., Ltd. / HARG Treatment Center |
|
|
National Center of Tuberculosis and Lung Diseases, Georgia |
|
|
Dentsu ScienceJam Inc. |
|
|
Littlesoftware Inc. |
|
|
National Institute of Fitness and Sports in Kanoya |
|
|
Virus |
Kitasato Research Center of Environmental Sciences |
|
Seoul National University |
|
|
Shanghai Municipal Center for Disease Control and Prevention, China |
|
|
Kitasato Institute Medical Center Hospital |
|
|
Retroscreen Virology, Ltd., UK |
|
|
Shokukanken Inc. |
|
|
University of Indonesia |
|
|
Hanoi College of Technology, Vietnam National University, Vietnam |
|
|
Institut Pasteur, Ho Chi Minh City, Vietnam |
|
|
National Research Center for the Control and Prevention of Infectious Diseases, Institute of Tropical Medicine, Nagasaki University |
|
|
Department of Microbiology, Shimane University, Faculty of Medicine |
|
|
Alergen |
Graduate School of Advanced Sciences of Matter, Hiroshima University |
|
Department of Biochemistry and Molecular Pathology, Graduate School of Medicine, Osaka City University |
|
|
Fungi |
Ishikawa Health Service Association |
|
University of Lübeck, Germany |
|
|
Professor Gerhard Artmann, Aachen University of Applied Sciences, Germany |
|
|
Japan Food Research Laboratories |
|
|
Shokukanken Inc. |
|
|
Shanghai Municipal Center for Disease Control and Prevention, China |
|
|
Biostir Inc. |
|
|
Medical Mycology Research Center, Chiba University |
|
|
Bakteri |
Ishikawa Health Service Association |
|
Shanghai Municipal Center for Disease Control and Prevention, China |
|
|
Kitasato Research Center of Environmental Sciences |
|
|
Kitasato Institute Medical Center Hospital |
|
|
Dr. Melvin W. First, Professor Emeritus, Harvard School of Public Health, US |
|
|
Animal Clinical Research Foundation |
|
|
University of Lübeck, Germany |
|
|
Professor Gerhard Artmann, Aachen University of Applied Sciences, Germany |
|
|
Japan Food Research Laboratories |
|
|
Shokukanken Inc. |
|
|
Chest Disease Institute, Thailand |
|
|
Biostir Inc. |
|
|
Aroma Udara & Hewan |
Boken Quality Evaluation Institute |
|
Animal Clinical Research Foundation |
|
|
Manfaat Mempercantik Kulit |
School of Bioscience and Biotechnology, Tokyo University of Technology |
|
Manfaat Memperindah Rambut |
Saticine Medical Co., Ltd. |
|
C.T.C Japan Ltd. |
|
|
Tumbuhan |
Facility of Agriculture, Shizuoka University |
|
Bahan-Bahan Kimia & Limbah |
Sumika Chemical Analysis Service Ltd. |
|
Indian Institutes of Technology Delhi |
|
|
Mekanisme Kerja Dalam Menghambat Pertumbuhan Virus, Jamur dan Bakteri |
Professor Gerhard Artmann, Aachen University of Applied Sciences, Germany |
|
Mekanisme Kerja Dalam Menghambat Alergen |
Graduate School of Advanced Sciences of Matter, Hiroshima University |
|
Mekanisme Kerja Manfaat Mempercantik Kulit |
Research Institute of Electrical Communication, Tohoku University |
ssc/rel