P2TP2A Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar Berikan Pembekalan kepada Keluarga Rentan di Pasbar
Pasbar, sumbarsatu.com —Pasangan keluarga rentan atau pasangan usia muda di Kabupaten Pasaman Barat mendapatkan pembekalan dan penguatan ketahanan keluarga dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Limpapeh Rumah Nan Gadang Sumbar, bertempat di aula DPPKBP3A, Selasa (14/10/2025) lalu.
Kegiatan yang mengusung tema “Membangun Ketahanan Keluarga untuk Mencegah Kekerasan dalam Rumah Tangga” itu turut dihadiri oleh Ketua P2TP2A Pasaman Barat, Sifrowati Yulianto.
Dalam sambutannya, Sifrowati menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat terhadap delapan fungsi ketahanan keluarga.
“Dengan adanya pembekalan ini, kita berharap para peserta dapat memahami bagaimana cara mendidik anak dengan baik, membangun komunikasi harmonis antara suami dan istri, serta mencegah terjadinya perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga,” ujarnya.
Ia menambahkan, peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan pasangan suami istri sehingga materi dapat langsung diterapkan dalam kehidupan keluarga masing-masing.
“Apa yang kita harapkan bersama akan mudah terwujud. KDRT, pelecehan, dan kekerasan terhadap perempuan serta anak dapat berkurang,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sumatera Barat, dr. Herlin, mengatakan bahwa kegiatan serupa telah dua kali dilaksanakan di Kabupaten Pasaman Barat.
Sebelumnya, kegiatan digelar di Kecamatan Lembah Melintang dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membangun ketahanan rumah tangga sebagai upaya pencegahan dan penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Herlin menyoroti bahwa persoalan seperti stunting pada anak dan meningkatnya laporan kekerasan terhadap anak masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah di Sumatera Barat, termasuk di Pasaman Barat.
“Kita harus mampu mengimplementasikan berbagai ilmu dan nilai-nilai yang diperoleh dari kegiatan ini ke dalam kehidupan sehari-hari agar terbentuk rumah tangga yang tangguh dan berdaya. Melalui penguatan keluarga rentan, kita dorong masyarakat untuk menerapkan delapan aksi ketahanan rumah tangga secara nyata,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong keluarga di Pasaman Barat menjadi lebih kuat, saling menghargai, serta mampu menciptakan lingkungan rumah tangga yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan. ssc/nir