Rabu, 15/10/2025 16:34 WIB

Harimau Sumatera Tertangkap Kamera, BKSDA Intensifkan Patroli di Palupuh

15102025-MELINTAS JALAN

15102025-MELINTAS JALAN

Agam, sumbarsatu.com — Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kembali terekam kamera jebak di kawasan jalan lintas Bukittinggi–Medan, tepatnya di Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.

Menyikapi hal itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat meningkatkan langkah penanganan konflik antara manusia dan satwa liar.

Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, di Lubuk Basung, Rabu (15/10/2025), mengatakan bahwa tim kini memperkuat patroli dan pemantauan secara intensif di sekitar lokasi kemunculan satwa dilindungi tersebut.

“Kami meningkatkan penanganan interaksi negatif antara manusia dan harimau sumatera melalui patroli rutin dan pemantauan lapangan, menyusul laporan dari warga,” ujar Ade.

Penanganan ini melibatkan berbagai pihak, antara lain Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Pasia Laweh, Pagari Salareh Aia, Pagari Baringin, serta mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Negeri Riau (UNRI).

Selain memperbanyak patroli, BKSDA juga memasang sejumlah kamera trap di titik-titik yang diduga menjadi jalur lintasan harimau. Langkah ini dilakukan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 mengenai Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Menurut Ade, laporan awal diterima dari Wali Nagari Koto Rantang pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 16.30 WIB. Warga melaporkan melihat dua ekor harimau di sekitar area tersebut.

Tim BKSDA kemudian melakukan verifikasi lapangan bersama Pagari Pasia Laweh, Pagari Baringin, dan Pagari Salareh Aia pada Minggu (12/10/2025). Hasil verifikasi diperkuat oleh kesaksian Wali Jorong Batu Gadang, yang menyebut beberapa pengendara sempat melihat dua ekor harimau melintas di jalan lintas Bukittinggi–Medan pada Minggu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Pada hari yang sama, sekitar pukul 10.30 WIB, warga di area persawahan tidak jauh dari lokasi juga melihat dua ekor harimau dan sempat merekamnya menggunakan ponsel.

“Saat kami bersama warga melakukan verifikasi di lapangan, harimau sempat terlihat dan akhirnya bergerak menjauh kembali ke arah hutan,” kata Ade.

BKSDA mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintas di jalur tersebut, serta mengurangi aktivitas sendirian di kebun, terutama pada sore dan malam hari. Warga juga diminta untuk mengandangkan ternak dan menerapkan langkah-langkah preventif lainnya guna menghindari potensi konflik dengan satwa liar. (MSM)

BACA JUGA