
Padang, sumbarsatu.com—PT Semen Padang bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat meresmikan Taman Digital Ecobrick, sebuah ruang publik inovatif yang dibangun di kompleks Museum Adityawarman Padang, Senin (21/7/2025).
Taman ini menjadi bukti nyata sinergi antara inovasi teknologi, pelestarian lingkungan, dan penguatan literasi digital masyarakat.
Peresmian taman berlangsung bersamaan dengan pembukaan Pameran Khazanah Iluminasi Manuskrip Sumatera, oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Arry Yuswandi yang hadir mewakili Gubernur Mahyeldi Ansharullah.
Turut hadir sejumlah pejabat penting, seperti Kepala Dinas Kominfotik Sumbar Siti Aisyah, para kepala OPD, serta jajaran manajemen PT Semen Padang, di antaranya Direktur Keuangan & Umum Oktoweri, Kepala Unit Komunikasi & Kesekretariatan Ilham Akbar, dan Kepala Unit Sarana Umum Deni Zein.
Menurut Oktoweri, pembangunan Taman Digital Ecobrick merupakan bagian dari komitmen PT Semen Padang dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam aspek pendidikan, infrastruktur inklusif, dan lingkungan.
“Taman ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan kami. Kami ingin menciptakan ruang publik yang tidak hanya hijau dan nyaman, tetapi juga edukatif dan mendorong transformasi digital,” ujarnya.
Taman ini mulai dibangun pada 8 Mei dan rampung pada 31 Juni 2025, dengan seluruh struktur menggunakan Semen Padang Interlockbrick (Sepablock)—material inovatif berbasis sistem interlock yang ramah lingkungan. Teknologi ini memungkinkan penghematan penggunaan air dan semen, tahan gempa, serta mudah dalam pemasangan, menjadikannya solusi ideal untuk ruang publik.
Sepablock, Solusi Lokal untuk Tantangan Global
Sepablock dikembangkan sebagai alternatif konstruksi non-konvensional yang memperhatikan tantangan perubahan iklim dan kebutuhan efisiensi. Bahan bangunan ini tak hanya kuat dan praktis, tetapi juga membuka peluang baru dalam pemanfaatan produk lokal.
“Sepablock diharapkan menjadi etalase produk non-semen PT Semen Padang. Bisa digunakan untuk trotoar, taman edukasi, area publik sekolah, kawasan UMKM, hingga perumahan. Produk ini menjawab tantangan sosial dan lingkungan,” jelas Oktoweri.
Keunggulan Sepablock mendapat respons positif dari pemerintah daerah. Sekda Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi, menyebut bahwa material ini bisa menjadi solusi bagi proyek pembangunan tiga juta rumah secara nasional yang sedang digalakkan pemerintah pusat.
“Sepablock ini inovatif dan aplikatif. Selain cocok untuk pembangunan lokal, juga dapat mendukung program nasional perumahan rakyat. Pemprov Sumbar siap memanfaatkannya,” ujar Arry.
Pojok Internet dan Edukasi Lingkungan
Taman ini juga dilengkapi dengan pojok internet dan media interaktif, sebagai sarana inklusif untuk mendorong literasi digital masyarakat. Fasilitas ini mendukung Program Unggulan (Progul) Pemprov Sumbar, khususnya “Sumbar Cerdas”, “Sumbar Madani”, dan “Sumbar Tangguh Ekonomi”.
Selain itu, taman ini menyuguhkan zona edukasi pengelolaan sampah berbasis ecobrick, yang mengajak masyarakat mengolah limbah plastik menjadi bahan konstruksi fungsional. Konsep ini tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga memberi nilai tambah ekonomi.
Sebagai informasi, ecobrick adalah metode pengelolaan sampah plastik dengan memasukkan limbah ke dalam botol plastik padat, sehingga bisa digunakan sebagai bahan bangunan. Praktik ini telah diadopsi di lebih dari 50 negara dan mulai diperkenalkan di sekolah-sekolah dan komunitas di Indonesia sejak 2016.
Pembangunan Taman Digital Ecobrick juga sejalan dengan visi nasional dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, terutama dalam bidang digitalisasi, hilirisasi pengelolaan sampah, dan pembangunan kawasan cerdas.
“Kami posisikan taman ini sebagai kontribusi konkret terhadap Asta Cita. Ini adalah wujud keterlibatan aktif dunia usaha dalam agenda pembangunan berkelanjutan,” tegas Oktoweri.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan—pemerintah, swasta, komunitas, dan masyarakat—untuk menjaga keberlanjutan inovasi yang lahir dari Tanah Minang.
Dari Ruang Publik ke Ruang Kolaborasi
Dengan latar belakang sejarah Museum Adityawarman yang merupakan pusat dokumentasi budaya Minangkabau, kehadiran Taman Digital Ecobrick melengkapi peran museum sebagai ruang edukasi terbuka. Taman ini diharapkan menjadi titik temu antara generasi muda, komunitas kreatif, dan pelaku teknologi.
Dengan fasilitas yang inklusif dan material ramah lingkungan, taman ini dapat menjadi model percontohan ruang publik digital berbasis komunitas di Indonesia. Upaya PT Semen Padang ini memperlihatkan bahwa pembangunan tak selalu harus besar dan masif; bisa juga dimulai dari taman kecil yang membawa dampak besar. ssc/mn