Festival Pendeka Batagak Kapalo Koto Resmi Dibuka, Gebu Minang Apresiasi Pelestarian Budaya Silek

Sabtu, 19/04/2025 16:38 WIB
Ketua Umum Gebu Minang, Osman Sapta Dt Bandaro Sutan Nan Kayo, saat membuka Festival Pendeka Batagak Kapalo Koto 2025 di Nagari Gurun, Tanah Datar.

Ketua Umum Gebu Minang, Osman Sapta Dt Bandaro Sutan Nan Kayo, saat membuka Festival Pendeka Batagak Kapalo Koto 2025 di Nagari Gurun, Tanah Datar.

Tanah Datar, sumbarsatu.com – Festival Pendeka Batagak Kapalo Koto tahun 2025 di Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, Tanah Datar, resmi dibuka oleh Ketua Umum Gebu Minang Osman Sapta Dt Bandaro Sutan Nan Kayo, pada Jumat (18/4/2025).

Festival yang digelar oleh FDB Institute ini berlangsung selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu (18-19/4/2025), di Medan Bapaneh Maha Karya, dengan pembukaan ditandai dengan pemukulan gong.

Acara pembukaan juga diwarnai dengan peresmian Medan Bapaneh Maha Karya, yang dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti dan peletakan batu pertama untuk pembangunan Tugu Karih Sikati Muno.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Gebu Minang, Oesman Sapta Dt. Bandaro Sutan Nan Kayo, menyampaikan kekagumannya terhadap seni Silek yang dipertunjukkan dalam festival tersebut. Ia menilai seni bela diri ini memiliki seni dan daya serang luar biasa yang patut mendapatkan apresiasi tinggi.

"Silek yang ditampilkan di sini memiliki kualitas luar biasa, berbeda dari yang pernah saya lihat sebelumnya. Ini patut diberi apresiasi dan semoga seni ini tetap dilestarikan," ujarnya.

Oesman Sapta juga mengapresiasi langkah pemerintah daerah dalam melestarikan adat dan budaya Tanah Datar. Menurutnya, pelestarian budaya adalah langkah yang tepat, mengingat Tanah Datar memiliki keindahan alam yang luar biasa, meskipun tidak memiliki potensi tambang atau perkebunan besar.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra, turut memberikan apresiasi kepada FDB Institute yang telah mengangkat kegiatan tersebut. Ia menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini sejalan dengan Program Unggulan Pemerintah Daerah, yakni Satu Nagari Satu Event, yang mengedepankan keunikan adat istiadat dan seni tradisi.

"Tanah Datar dianugerahi keindahan alam yang luar biasa. Kami sinergikan hal ini dengan program Satu Nagari Satu Event, yang tentunya memiliki kekayaan budaya, termasuk seni silat yang beraneka ragam seperti yang ditampilkan di sini," ungkap Eka Putra.

Lebih lanjut, Bupati Eka Putra juga mengapresiasi gagasan pelaksanaan kegiatan adat dan budaya secara rutin di Medan Bapaneh Maha Karya, seperti latihan silat yang dilakukan di nagari tersebut. "Latihan rutin ini sangat bermanfaat bagi pemuda, memberi mereka kesibukan positif dan menghindarkan mereka dari perbuatan yang tidak baik," tambahnya.

Direktur FDB Institute, Febby Dt. Banso Nan Putiah, dalam laporannya menyampaikan bahwa di Medan Bapaneh Maha Karya secara rutin dilaksanakan latihan silek tradisi bagi generasi muda Nagari Gurun.

Ia menekankan bahwa kegiatan ini mendukung program pemerintah daerah dan juga program Polda Sumbar Zero Accident, dengan memberi wadah bagi para pemuda untuk menyalurkan potensi mereka.

Untuk memberikan motivasi lebih, pihak FDB Institute mengundang tokoh nasional, seperti M. Shadiq Pasadigoe, dan kru film, yang turut hadir untuk menginspirasi generasi muda.

Festival ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk anggota DPR RI M. Shadiq Pasadigoe, Ketua LKAAM Tanah Datar A Dt Andomo, Wakil Bupati Tanah Datar Ahmad Fadly, pengurus Gebu Minang, Forkopimda, serta camat dan wali nagari setempat. SSC/REL



BACA JUGA