
KSNTluncurkan program baru Kelana Akhir Pekan diikuti secara gratis bagi anak-anak dan remaja di Korong Kasai, Nagari Kasang, Batang Anai, Padang Pariaman. Ini salah satu Kelas Teater
Padang Pariaman, sumbarsatu.com – Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT) resmi meluncurkan program terbaru mereka, Kelana Akhir Pekan, yang menawarkan kelas seni gratis bagi anak-anak dan remaja di Korong Kasai, Nagari Kasang, Batang Anai, Padang Pariaman. Program ini bertujuan untuk menghadirkan seni sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari generasi muda setempat.
Fajry Chaniago, Manajer Program KSNT, menjelaskan selama lebih dari satu dekade, KSNT telah aktif mengadakan berbagai kegiatan seni, termasuk pelatihan, pertunjukan, dan pameran. Namun, aktivitas di Korong Kasai sebelumnya masih sporadis.
Dengan hadirnya Kelana Akhir Pekan, kelas seni kini dirutinkan setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu, memastikan kesinambungan pembelajaran seni di lingkungan lokal.
Pendaftaran program ini telah dibuka sejak akhir Januari melalui sosialisasi langsung kepada warga. Hanya dalam waktu singkat, 69 anak dan remaja mendaftarkan diri, menunjukkan minat yang luar biasa dari masyarakat. Pembukaan resmi Kelana Akhir Pekan diisi dengan pemaparan program dan latihan dasar bersama bagi para peserta.
“Kami mulai menyebarkan informasi dan formulir pendaftaran sejak awal Februari. Kini, sudah ada 69 anak dan remaja yang bergabung, dengan Kelas Tari menjadi yang paling diminati,” ujar Fajry Chaniago, yang juga salah seorang pengampu kelas kepada sumbarsatu, Jumat (21/2/2025).
Mahatma Muhammad, Ketua KSNT, menegaskan bahwa Kelana Akhir Pekan merupakan langkah strategis KSNT dalam membangun regenerasi seniman, penikmat seni, serta memperluas akses terhadap seni.
“Nan Tumpah selalu percaya bahwa seni adalah soal keterhubungan. Kelas ini bukan hanya untuk melatih keterampilan, tapi juga membangun pertemanan, mengasah kepekaan sosial, dan menanamkan semangat berkarya sejak dini,” katanya.
Berbeda dari model pengajaran formal, kelas-kelas di Kelana Akhir Pekan lebih organik dan berbasis pengalaman. Para peserta akan belajar langsung dari praktisi seni berpengalaman.
Untuk Kelas Teater diampu Ivan Harley dan Fajry Chaniago, Kelas Musik oleh Tenku Raja & Rijal Tanmenan, Kelas Tari Desvy Sagita, Syovia Gusmarlina dan Deslenda, dan Kelas Seni Rupa diampu Yusuf Fadly Aser dan Olimsyaf Putra Asmara
Setiap tiga bulan, hasil karya peserta akan dipresentasikan di hadapan orang tua mereka. Tak hanya itu, semester berikutnya KSNT berencana membuka Kelas Penulisan Fiksi dan Kelas Kriya sebagai tambahan.
Antusiasme peserta terlihat dari kisah Hafiz, salah satu remaja yang telah lama mengikuti kegiatan KSNT dan kini ingin mendalami musik serta teater. “Saya ingin belajar lebih banyak,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari masyarakat. Anton Zebua, warga Korong Kasai, menyambut baik inisiatif ini. “Kegiatan ini memberi alternatif aktivitas yang lebih sehat, bermanfaat, dan produktif bagi anak-anak di sini,” katanya.
Dengan hadirnya Kelana Akhir Pekan, KSNT semakin memperkuat komitmennya dalam menumbuhkan ekosistem seni yang inklusif, berkelanjutan, dan berpijak pada akar budaya masyarakat setempat. SSC/REL