Agam, sumbarsatu.com – Kabupaten Agam kembali mencatatkan surplus beras, seperti diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Agam, Ir. Arief Restu, M.Si, pada Senin (13/1/2025).
Menurutnya, Agam tetap menjadi salah satu sentra pangan utama di Sumatera Barat dengan mencatatkan surplus beras sebesar 134.396 ton pada tahun 2024. Hal ini menjadi bukti konsistensi daerah tersebut dalam meningkatkan produksi beras.
Keberhasilan ini merupakan hasil dari berbagai program strategis yang menyentuh langsung sektor pertanian, seperti bantuan benih unggul; perbaikan jaringan irigasi; pembangunan jalan usaha tani, dan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Meskipun beberapa areal sawah terdampak bencana banjir bandang akibat erupsi Gunung Marapi sehingga tidak dapat ditanami, pemerintah daerah menyiasatinya dengan mengoptimalkan sawah tadah hujan melalui program pompanisasi. Sebanyak 77 unit pompa telah disalurkan untuk mendukung penanaman padi di musim kemarau.
Data tahun 2024 menunjukkan produksi padi di Agam mencapai 347.739,3 ton dari luas panen 69.117,6 hektar. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mencatat produksi 341.351,8 ton dari luas panen 68.230 hektar.
Ir. Arief Restu menjelaskan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari komitmen Pemerintah Kabupaten Agam dalam mengoptimalkan lahan, sarana, dan prasarana pertanian. Upaya tersebut meliputi pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), pengawasan pupuk bersubsidi, pendekatan penyuluhan, serta pelatihan untuk petani.
Ke depan, Dinas Pertanian Agam akan terus mendorong petani untuk menekan biaya produksi dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Penyuluhan dan bimbingan teknis akan dilakukan untuk membantu petani memproduksi pupuk dan pestisida secara mandiri.
“Insya-Allah tahun ini kami akan melaksanakan Sekolah Lapang dengan tema Basawah Pokok Murah yang bertujuan menurunkan biaya produksi tetapi tetap meningkatkan hasil panen,” tutupnya. (MSM)