Film “Diah” Disambut Antusias Penonton

Sabtu, 04/01/2025 09:10 WIB

Bukittinggi, sumbarsatu.com—Rumah Syarikat Bukittinggi, dipadati penggemar film. Pada Jumat malam 3 Januari 2025, film “Diah”, salah satu dari delapan film yang dijadwalkan, sukses diputar. Rangkaian kegiatan pemutaran film ini merupakan sembahan tugas akhir mahasiswa program studi Film dan Televisi ISI Padang Panjang selama tiga hari ke depan.

Film “Diah” merupakan karya Salsabilla Putri, Yolanda Tri Wardani, Septian Asniyardi, dan Yoga Febrian, mengisahkan tentang ketidakpercayaan seorang anak perempuan bernama Diah terhadap tradisi Jawa yaitu jamasan. Tradisi  jamasan sampai kini masih dipercaya masyarakat Jawa, termasuk keluarga Diah. Jamasan dianggap sebagai pedoman hidup.

“Dalam film itu, disorot tradisi jamasan yang dipercaya sebagai perlindungan dari marabahaya. Kristomo (Bapak Diah) selalu melakukan jamasan setiap malam Suro. Namun, belakangan Kristomo sudah tidak dapat melakukan jamasan dikarenakan penyakit yang dideritanya,” kata Salsabilla Putri, sutradara dan juga penulis skenario, Sabtu (4/1/2025).

Menurutnya,  masalah dimulai saat Diah ke berada di rumahnya. Diah mengalami kejadian-kejadian aneh yang tidak masuk logikanya.

Situasi semakin mencekam saat Diah mengalami kerasukan. Ibunya (Maryam) meminta tolong kepada pamannya (Suryono) untuk mengakhiri kekacauan di rumah Kristomo.

Marabahaya yang sudah masuk ke dalam rumahnya hanya bisa dihilangkan oleh keris pusaka yang sudah dijamasankan. Hanya pewaris keris pusaka keris yang dapat menjamaskan keris demi melindungi keluarga kristomo dari marabahaya san malapetaka.

Pemutaran di hari pertama dihadiri oleh Kepala Program Studi Televisi dan Film, ISI Padang Panjang dan beberapa orang dosen, serta mahasiswa dan masyarakat Bukittinggi sekitarnya.

“Acara diawali dengan diskusi bersama para pengkarya. Pengkarya menyampaikan bahwa film Diah yang berlatar belakang Jawa memerlukan setting lokasi rumah joglo, ternyata dapat di produksi di wilayah Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Dharmasraya,” tambah Yoga Febrian, produser film “Diah”.

“Antusias penonton yang menghadiri acara malam hari ini melebihi ekspektasi para pengkarya sehingga para penonton pada malam hari ini memilih untuk berdiri sepanjang film di putar,” terang Salsabilla Putri. SSC/REL



BACA JUGA