Pasbar, sumbarsatu com--Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat mengukuhkan dua nagari, yaitu Nagari Sinuruik-Kecamatan Talamau dan Nagari Aia Gadang Barat-Kecamatan Pasaman, menjadi Kampung Siaga Bencana (KSB).
Pengukuhan ini dilaksanakan melalui apel dan simulasi uji Standar Operasional Prosedur (SOP) KSB pada Selasa (17/12/2024), bertempat di Halaman Kantor Bupati Pasaman Barat.
Pembentukan KSB ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Pasaman Barat, yang merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Pasbar, Kementerian Sosial RI, dan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Acara tersebut dihadiri oleh Perwakilan Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto, Sekretaris Daerah Hendra Putra, perwakilan Dinas Sosial Sumbar Syaifullah, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI/Polri, PMI, Baznas, koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana), camat, dan stakeholder terkait lainnya.
Dalam amanatnya, Wakil Bupati Pasaman Barat Risnawanto, yang bertindak sebagai pembina apel, menegaskan pentingnya kesiapsiagaan bencana di daerah rawan bencana seperti Pasaman Barat.
"Kita tahu bahwa Pasaman Barat sering dilanda bencana, mulai dari gempa bumi, banjir, longsor, hingga kebakaran. Oleh karena itu, kesiapan kita sebagai relawan dan masyarakat sangat dibutuhkan," ujar Wakil Bupati Pasbar Risnawanto.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Sosial RI atas dukungannya dalam membentuk Kampung Siaga Bencana di Pasaman Barat.
"Dua nagari telah ditunjuk sebagai percontohan KSB. Namun, orientasi kita tidak hanya pada dua nagari ini saja, melainkan mencakup seluruh wilayah di Kabupaten Pasaman Barat," tambah Risnawanto.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pasaman Barat Randy Hendrawan berharap pembentukan KSB dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
"Dengan adanya KSB, setiap nagari akan memiliki lumbung sosial yang diisi dengan bantuan logistik dari Kementerian Sosial senilai 350 juta rupiah. Ini sangat bermanfaat dalam menghadapi situasi bencana," jelas Randy.
Perwakilan Dinas Sosial Provinsi Sumbar, Syaifullah, menekankan pentingnya mitigasi bencana sebagai langkah antisipasi di daerah rawan bencana.
"Musibah adalah takdir yang tidak bisa dihindari, tetapi dengan mitigasi yang baik, kita bisa meminimalisir dampaknya. Simulasi ini sangat penting agar masyarakat siap dan paham bagaimana bertindak saat bencana terjadi," ujarnya.
Syaifullah berharap kegiatan apel dan simulasi ini tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi benar-benar mampu membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
"Kami berharap KSB bisa berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana ke depannya," tutupnya.
Dengan adanya pengukuhan ini, diharapkan kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Pasaman Barat semakin optimal, sehingga mampu meminimalisir dampak bencana dan melindungi masyarakat dari risiko yang lebih besar. SSC/NIR