Bupati Tanah Datar Sambut Tetamu Festival Pesona Minangkabau dengan Pantun

Jum'at, 06/12/2024 07:06 WIB
Pembukaan Festival Pesona Minangkabau yang dilaksanakan di Istano Basa Pagaruyung, Tanah Datar, dihasir ribuah penonton, Kamis, 5 Desember 2024-Foto Koko

Pembukaan Festival Pesona Minangkabau yang dilaksanakan di Istano Basa Pagaruyung, Tanah Datar, dihasir ribuah penonton, Kamis, 5 Desember 2024-Foto Koko

Batusangkar, sumbarsatu.com—Bupati Tanah Datar Eka Putra menyambut ribuan tetamu yang datang menyaksikan pembukaan Festival Pesona Minangkabau di Istano Basa Pagaruyung, Jalan Sutan Alam Bagagarsyah, Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat Kamis, (5/12/2024).

Festival seni yang masuk dalam kalender 110 Karisma Event Nasional (KEN) di Indonesia ini dibuka secara resm Menteri Pariwisata yang diwakali Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Ekonomi Kreatif juga dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat, anggota DPRD, Ketua Perkumpulan Bundo Kanduang se-Dunia Raudha Thaib, tokoh masyarakat, dan para pelaku seni dan UMKM.   

Walaupun bajalan mambawok payuang/Rancak bataduah kok hujan labek/Selamat datang undangan dan pengunjung/di Festival Pesona Minangkabau duo ribu dua puluh ampek/Festiva Minangkabau sudah terkenal/banyak atraksi dan  penampilan setiap hari/selamat datang kepada bapak Fahmy Akmal/direktur pengembangan SDM memparekraf. Begitu bunyi pantun yang disampaikan Eka Putra, Bupati Tanah Datar saar memberikan sambutannya di depan ribuan Masyarakat yang menyaksikan perhelatan seni budaya yang terbesar di Sumatera Barat ini.     

Selain berpantunm Bupati Tanah Datar yang juga calon bupati terpilih pada Pilkada 2024 ini menyampaikan iven Fertival Pesona Minangkabau ini merupakan momentum bangkitnya Tanah Datar pasca-erupsi Gunung Marapi yang diikuti dengan bencana alam banjir, longsor dan galodo.

“Bagi Kabupaten Tanah Datar iven seni budaya dan kerajinan UMKM ini merupakan momentum kebangkitan Tanah Datar. Tahun  2024 ini menjadi tahun yang tak mudah  bagi masyarakat Tanah Datar karena berbagai musibah bencana alam melanda sebagian kawasan masyarakat. Tapi kami tentu tak berlarut-larut dalam duka. Dan kamu bangkit,” sebut Eka Putra.

Ia menjelaskan, Festival Pesona Minankabau sebagai puncak yang tak bisa dipisahkan dari perhelatan budaya “Satu Nagari, Satu Iven” yang dilaksanakan di setiap nagari-nagari di Tanah Datar, yang jumlah 75 nagari.

“Kegiatan “Satu Nagari, Satu Iven” sejak diluncurkan tahun 2022 hingga kini terus berjalan secara baik. Puncak dari semua rangkaian itu adalah Festival Pesona Minangkabau. Saya berharap, iven ini ke depan menjadi peristiwa budaya dan pariwisata yang masuk dalam kalender internasional,” urainya.   

Sementara itu, Iqbal Ramadi Payana, Ketua Pelaksana, mengatakan, Festival Pesona Minangkabau yang dilaksanakan sejak 5-8 Desember 2024 yang digalar di Kawasan Istano Basa Pagaruyung dan Lapangan Cindua Mato Batusangkar, tujuan utamanya menyasar kepada pelaku seni, UMKM, dan kuliner yang sekaligus mendorong meninghkatkan kunjungan wisata ke Tanah Datar.   

“Ada beberapa penampilan yang menjadi unggulan dalam rangkaian Festival Pesona Minangkabau 2024, pawai budaya authentic Minangkabau, pagelaran seni, makanan khas Luhak Nan Tuo, dan Pagaruyung Fashion Show,” sebut Iqbal.

Pembukaan ditandai dengan penyerahan sertifikat KEN dari Kemenpar kepada Bupati Tanah dan juga pemberian sertikat kepada nagari terbaik penyelenggaraan Satu Nagari Satu Iven” penampilan pawai budaya authentic Minangkabau yang dilakukan para bundo kanduang nagari dengan membawa jamba.

Materi Harus Jadi Perhatian

Sudarmoko, dosen di FIB Unand dan kurator Galanggang Arang WTBOS, menilai, Festivam Pesona Minangkabau sebagai sebuah agenda rutin di Tanah Datar memiliki potensi untuk mengenalkan kebudayaan Minangkabau secara luas.

“Kehadiran Bundo Kanduang dari seluruh nagari di Tanah Datar menunjukkan keterlibatan aktif dari komunitas budaya. Demikian juga dengan penampilan kesenian dari anak nagari,” kata Koko, demikian ia akrab disapa.  

Menurut Doktor Sastra jebolan Universitas Leiden Belanda ini, aktivasi ruang Istano Basa Pagaruyung sebagai lokasi kegiatan menjadi sarana untuk mendekatkan pengunjung dengan salah satu ikon yang ada di Kabupaten Tanah Datar. Apalagi dengan kebijakan untuk membebaskan tiket masuk bagi pengunjung, yang memungkinkan daya tarik masyarakat untuk hadir.

Akan tetapi, tambahnya. program dan materi kegiatan dalam FPM ini harus lebih diperhatikan. Kegiatan-kegiatan yang menjadi fondasi mendasar dari kebudayaan Minangkabau dan sistem matrilineal perlu dijadikan sebagai titik berangkat.

“Alur pengaturan materi kegiatan menjadi tantangan yang harus dijawab, karena durasi pelaksanaan kegiatan yang cukup panjang,” papar Koko.

Agenda Hari Ini, Jumat, 6 Desember 2024

 



BACA JUGA