Agam, sumbarsatu.com — Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat menemukan seekor ular langka di kawasan hutan Cagar Alam Maninjau, Kabupaten Agam.
Ular tersebut merupakan jenis kepala merah (Bungarus flaviceps) dengan panjang sekitar dua meter.
"Ular kepala merah itu ditemukan saat patroli kawasan bersama anggota Polsek Palembayan di Cagar Alam Maninjau, tepatnya di Nagari Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Rabu (9/7)," kata Kepala Resor Konservasi II Maninjau BKSDA Sumbar, Ade Putra, di Lubuk Basung, Kamis (10/7/2025). Ular tersebut ditemukan dalam kondisi diam, hanya berjarak sekitar 50 sentimeter dari kakinya.
Ia mengakui, ular kepala merah merupakan spesies yang sangat langka dan baru pertama kali ditemukannya di hutan saat patroli, meskipun telah bekerja selama 23 tahun di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan BKSDA.
"Selama bertugas di TNKS maupun di hutan-hutan lain di Sumbar, saya belum pernah menemukan ular langka seperti ini," ujarnya.
Menurut Ade, ular kepala merah termasuk spesies katang yang endemik di kawasan Asia Tenggara. Sebutan katang kepala merah mengacu pada warna kepala ular ini yang kemerah-merahan.
Katang kepala merah tersebar di Myanmar bagian selatan, Thailand selatan, Vietnam, Kamboja, Malaysia, serta Indonesia, termasuk di Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan kemungkinan beberapa kepulauan di sekitarnya.
Habitat utamanya adalah hutan dataran rendah hingga ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Ular ini jarang ditemukan di sekitar permukiman manusia.
Panjang tubuh katang kepala merah umumnya berkisar antara 1,2 hingga 1,5 meter, dengan panjang maksimal mencapai 2,1 meter.
Kepala dan ekornya berwarna merah cerah. Bagian atas tubuhnya berwarna hitam dan dihiasi garis putih kebiruan yang memanjang di kedua sisi. Bagian bawah tubuh berwarna keputihan. Pewarnaan ini hampir menyerupai ular cabai besar (Calliophis bivirgatus), namun pada ular cabai besar, bagian ventralnya (bawah tubuh) berwarna kemerahan.
Sisik dorsal (punggung) ular ini tersusun sebanyak 13 baris di bagian tengah tubuh, dengan sisik vertebral (paling atas) berukuran lebih besar dibandingkan sisik dorsal lainnya. Jumlah sisik ventral pada ular jantan berkisar antara 220 hingga 236 buah, sementara pada betina antara 193 hingga 217 buah.
Sisik subkaudal (bagian bawah ekor) tidak terbagi, dengan jumlah 47–53 buah pada jantan, dan 42–54 buah pada betina. Ular kepala merah merupakan ular berbisa yang sangat mematikan. (MSM)