KPU Kota Padang menggelar sosialisasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak bersama 60 orang seniman, palaku seni, dan budayawan di Hotel Pangerans Beach Padang, Rabu (20/11/2024).
Padang, sumbarsatu.com—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang menggelar sosialisasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak yang akan digelar pada 27 November 2024 bersama 60 orang seniman, palaku seni, dan budayawan di Hotel Pangerans Beach Padang, Rabu (20/11/2024).
Kegiatan ini dibuka Ketua KPU Padang yang diwakili Rika Yanita Susanti, Kasubag Parmas dan SDM Sekretariat KPU Kota Padang, mengatakan, sosialisasi dilakukan agar kalangan seniman dan budayawan di Kota Padang ikut menyosialisasikan Pilkada Kota Padang pada 27 November 2024 kepada kalangan amggota komunitas atau minimal keluarga sendiiri..
“Seluruh kalangan dan komunitas masyarakat diharapkan dapat mendukung dan menyosialisasikan Pilkada Kota Padang sebagai bentuk perwujudan demokrasi rakyat. Kalangan seniman, pelaku seni, dan budayawan bisa bisa secara langsung mengajak anggota dan komunitasnya untuk datang ke TPS memberikan suaranya,” kata Rika Yanita Susanti.
Ia juga menjelaskan, KPU Padang telah melakukan sosialisasi yang sama terhadap berbagai kalangan, seperti jurnalis, para atlet dan olahragawan, dan akan dilakasanakan kepada kalangan lintas agama di Padang.
"Kita berharap partisipasi pemilih meningkat demi suksesnya pesta demokrasi rakyat ini," kata Rika.
Peran Peran Seniman dan Budayawan
Sementara itu, sosialisasi ini menghadirkan Epaldi Bahar, seorang penggiat kepemiluan mengatakan pentingnya peran seniman dan budayawan serta pelaku seni di kancah perpolitikan dan kepemiluan Indonesia dari dari masa ke masa. “Bila di awal Orde Baru seniman dan budayawan berada dalam satu payung kekuatan politik, di era reformasi seniman dan budayawan berada di ragam payung politik,” katanya.
Dijelaskannya, pada masa Orde Baru, seniman dan budayawan "wajib" berada di bawah kekuatan politik Golkar. Saat Orde Baru, jika seniman tidak berada dalam satu suara dengan pemerintah, akan digeser dan tidak mendapat tempat.
Sementara, di masa reformasi ini, jelas Epaldi, peran seniman dan budayawan lebih beragam. Mereka bisa masuk ke segala lini payung politik. Seniman dan budayawan kini menjadi votegater dalam meningkatkan aksesibilitas masa.
Armeynd Sufhasril, seniman teater mempertanyakan, sejauhmana KPU mampu melibatkan seniman dalam sosialisasi, bila dilihat tenggat waktu sisa 4 hari menjelang masa tenang.
“ Saya berharap ke depan pelibatan seniman lebih diberdayakan jauh-jauh hari menjelang penyelenggaraan pilkada,” katanya.
Respons yang sama juga disampaikan Viveri Yudhi, Desmon Ori, Yeyen Kiram, Syuhendri, dan Kabati. Mereka berharap, apa yang mengemuka dalam pertemuan ini bisa ditindaklanjuti agar partisipasi seniman dalam pesta demokrasi ini bisa dirasakan kontrbusinya terhadap jalannya demokrasi.
Menurut catatan sumbarsatu, hanya KPU Padang satu-satunya lembaga penyelenggara kepemilluan yang melakukan sosialisasi dan mengajak seniman, pelaku seni, dan budayawan berpartisipasi menyosialisasikan Pilkada Serentak 2024.
“Ini capaian yang cukup baik dan perlu dikembangkan serta ditingkatkan lebih lanjut di masa depan. Banyak catatan dan masukan yang disampaikan dalam pertemuan ini. KPU Padang perlu mencatatnya. Pascapilkada serentak 2024 ada rentan waktu yang agak Panjang bisa dimanfaatkan untuk kolaborasi dengan kalangan seniman ini,”kata Epaldi Bahar.
Kegiatan yang sosialisasi ini juga dibarengi pembacaan puisi oleh penyair Syarifuddin Arifin. Terlihat dalam acara ini koreografer Ery Mefri, sastrawan Yetti AKA, dan lain sebagainya. SSC/MN