Pesisir Selatan, sumbarsatu.com—Tim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Nagari (PKM-MN) Universitas Andalas baru-baru ini mengadakan kegiatan edukasi kebencanaan di Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi risiko bencana yang dapat terjadi di wilayah mereka.
Masyarakat di daerah pesisir, seperti Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie, sangat rentan terhadap dampak bencana alam, baik tsunami maupun banjir, yang dapat menghancurkan infrastruktur dan merenggut korban jiwa.
Oleh karena itu, program edukasi kebencanaan ini sangat penting dalam memberikan pemahaman mengenai upaya mitigasi bencana serta cara-cara yang dapat diambil untuk meminimalkan kerusakan dan korban.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya persiapan masyarakat dalam menghadapi potensi ancaman bencana. Keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pelatihan dan edukasi kebencanaan diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang lebih siap dan tangguh dalam menghadapi bencana.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 7 November 2024 di Masjid Ikhlasul Munawwarah, yang terletak di samping kantor Wali Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie. Kegiatan ini dipimpin oleh Prof. Dr. Eng. Ir. Fauzan, S.T., M.Sc. Eng, dan melibatkan sejumlah anggota tim, termasuk para ahli kebencanaan seperti Drs. Rinaldi Ekaputra, M.Si., Prof. Ir. Abdul Hakam, M.T., Ph.D., Prof. Dr. Bambang Istijono, M.Eng., PU-SDA, IPU, serta mahasiswa S1 Teknik Sipil dan S2 Magister Manajemen Bencana Universitas Andalas.
“Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kebencanaan, tetapi juga untuk memperkuat hubungan kemitraan antara Universitas Andalas, pemerintah, dan lembaga kebencanaan di Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie,” kata Fauzan..
Ia juga menambahkan, dengan adanya program Magister Manajemen Bencana di Universitas Andalas, diharapkan semakin banyak masyarakat yang melanjutkan pendidikan di sana untuk meningkatkan kapasitas ilmu kebencanaan, yang nantinya bisa diterapkan dalam kebijakan daerah dan upaya penanggulangan bencana.
Edukasi kebencanaan sangat penting mengingat Kabupaten Pesisir Selatan rentan terhadap bencana alam seperti tsunami dan banjir. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat memahami langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan untuk mengurangi dampak bencana.
Partisipasi masyarakat yang tinggi, terbukti dengan lonjakan peserta dari 20 orang yang direncanakan menjadi lebih dari 50 orang, menunjukkan bahwa mereka semakin sadar akan risiko bencana yang ada. Selain itu, Nagari Koto Nan Duo IV Koto Hilie juga merupakan salah satu dari dua nagari yang memiliki Kelompok Siaga Bencana (KSB) di Kecamatan Batang Kapas.
Setelah kegiatan edukasi, tim PKM-MN melanjutkan diskusi di kantor BPBD Pesisir Selatan mengenai penyusunan dokumen Kajian Risiko Bencana Pesisir Selatan.
Kepala BPBD Pesisir Selatan, Yuskardi, menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan bahwa penyusunan dokumen tersebut sangat diperlukan karena dokumen sebelumnya sudah kadaluarsa. Tim PKM-MN berencana untuk memperluas kegiatan kemitraan ini di masa depan.
Melalui kegiatan edukasi kebencanaan dan penyusunan dokumen Kajian Risiko Bencana ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan dapat lebih siap menghadapi potensi bencana dan mengurangi risiko yang ada melalui pengetahuan yang diperoleh. SSC/MUT