ISI Padang Panjang Gelar Workshop Dtseminasi dan Inovasi Gerabah di Galogandang

Senin, 07/10/2024 15:15 WIB
isi 2

isi 2

Tanah Datar, sumbasatu.com—Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang melaksanakan program Diseminasi dan Inovasi Seni bersama masyarakat di Jorong Galogandang, Nagari III Koto, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.  Dipilihnya Jorong Galogandang karena sebagian besar masyarakatnya

pengrajin gerarbah. Gerabah adalah kerajinan yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk, dijemur, dan dibakar, dan memiliki berbagai fungsi.

Kegiatan ini merupakan program dari Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Kemendikbudristek, yang diisi dengan pelatihan dan penguatan kapasitas pengrajin gerabah yang inovatif dengan teknologi pembakaran  dan pengembangan finishing produk gerabah Galogandang.

Menurut Wisnu Prastawa., S.Sn., M.Sn, Ketua Program Pengabdian Masyarakat dan juga Dosen Kriya Seni spesifik keilmuan Bidang Kriya Keramik, kegiatan “Workshop Finishing Gerabah” berlangsung dari 13-23 September dengan berbagai rangkaian kegiatan.

“Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengrajin gerabah agar terus berkembang dan berinovasi, baik dari segi desain finishing serta teknologi pembakaran. Seiring majunya teknologi perlatan memasak, balango galogandang semakin tersisih dan menurun dalam pemasaran. sehingga perlu alternatif lain untuk bisa terus dikembangkan dan dipertahankan potensi pembuatan gerabah ini,” kata Wisnu Prastawa, Senin, 7 November 2024 dalam relis yang diterima sumbarsatu.

Program Diseminasi dan Inovasi Seni  ini akan berlangsung hingga 23 Novenrber 2024. dibuka secara resmi Sekretaris Camat Rambatan, dihadiri oleh Wali Nagari lll Koto Willy Adha, S.Sy, Sekretaris LP2M ISI Padang Panjang Nofrial S.Sn.,M.Sn, Babinkamtibmas serta PLD  Nagari II Koto, Team Pengabdian Masyarakat yang berasal dari dua kampu, yaitu ISI Padang Panjang dan Universitas Negeri Padang.

“Selanjutnya pada Oktober ini kegiatan inovasi pembakaran gerabah,” tambah Wisnu Prastawa.

Wali Nagari III Koto berharap program-ptogram pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan di Nagari III Koto seperti KKN, Desa Binaan dan program program lain untuk memajukan potensi nagari.

Secara geografis Jorong Galogandang terletak pada bagian barat daya dari Kecamatan Rambatan, berbatasan langsung dengan Kecamatan Pariangan dan Batipuah. Kondisi kesehatan masyarakat baik serta perekonomian rata-rata cukup dengan aktivitas pertanian, pembuatan kerajinan gerabah, dan pekerjaan formal lainnya. 

Kentalnya kultur masyarakat pergi merantau membuat Jorong Galogandang sepi pada hari-hari biasa dengan aktivitas bertani dan membuat gerabah.

Sentra-sentra kerajinan gerabah di Sumatera Barat, umumnya terdapat di nagari-nagari yang bahan baku berupa tanah liat cukup tersedia. Demikan juga bahan penunjang lainnya yang mendukung proses produksi.

Selain di Galogandang, seni kerajinan gerabah terdapat di Sungai Janiah, Agam, Sulik Aie di Kabupaten Solok, Sawahlunto, Balai Talang, dan Galogandang di Kabupaten Lima Puluh Kota.

“Dari daerah-daerah tersebut yang masih terus berproduksi sampai sekarang adalah seni kerajinan gerabah Jorong Galogandang di Tanah Datar. Sejarah atau asal usul adanya seni kerajinan gerabah di Jorong Galogandang merupakan sesuatu yang juga sulit untuk diketahui secara otentik. Satu hal yang pasti, bahwa masyarakat di sana telah melaksanakan pekerjaan membuat gerabah yang diterima secara turun temurun,” papar Wisnu Prastawa.

Pelaksanaan program ini disambut dengan baik oleh warga Galogandang dengan peserta 30 orang pegrajin gerabah serta masyarakat antusias menyaksikan acara yang dilaksanakan di Kantor Wali Jorong Galogandang. SSC/*



BACA JUGA