Barisan Prodemokrasi Kecam Pembubaran Diskusi Oleh Preman, Terjadi Pembiaran Aparat Keamanan

Minggu, 29/09/2024 14:24 WIB
Para preman yang tidak jelas identitasnya secara demonstratif menyerbu masuk ke tempat acara di ruangan hotel membubarkan acara pertemuan secara paksa, berteriak-teriak, mencopot spanduk dan mengacak-acak ruangan membubarkan diskusi  bertema “Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional”.

Para preman yang tidak jelas identitasnya secara demonstratif menyerbu masuk ke tempat acara di ruangan hotel membubarkan acara pertemuan secara paksa, berteriak-teriak, mencopot spanduk dan mengacak-acak ruangan membubarkan diskusi bertema “Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional”.

Jakarta, sumbarsatu.com—Ratusan tokoh dan aktivis nasional prodemokrasi yang menyatakan sebagai Barisan Prodemokrasi mengeluarkan pernyataan sikap atas terjadinya aksi premanisme pembubaran diskusi Forum Tanah Air di Kemang, Jakarta, Sabtu (28/9/2024).

Dalam penyataan itu dituliskan, Kami yang tergabung dalam Barisan Pro-Demokrasi dengan ini mengutuk keras atas terjadinya aksi kekerasan dan perilaku premanisme pembubaran paksa kegiatan diskusi yang diselenggarakan Forum Tanah Air, di Hotel Grand Kemang, pada 28 September 2024.

Para preman yang tidak jelas identitasnya secara demonstratif menyerbu masuk ke tempat acara di ruangan hotel membubarkan acara pertemuan secara paksa, berteriak-teriak, mencopot spanduk dan mengacak-acak ruangan membubarkan diskusi  bertema “Silaturahmi Kebangsaan Diaspora Bersama Tokoh dan Aktivis Nasional”. 

Ironisnya, aksi kekerasan itu terjadi dan ternyata diketahui oleh pihak aparat keamanan, karena penyerbuan masuk hotel dilakukan di depan sejumlah aparat polisi. Diduga keras, telah terjadi pembiaran oleh pihak aparat polisi yang seharusnya bertugas menjaga keamanan.

Atas terjadinya  aksi kekerasan yang tidak patut dan tidak boleh  terjadi tersebut, dengan ini Barisan Pro-Demokrasi meminta:

  1. Aparat kepolisian, dalam hal ini mendesak Kapolri, segera mengusut, menyelidiki, dan menindak para pelaku, termasuk pihak-pihak yang menyuruh atau bertanggung jawab atas aksi premanisme tersebut.
  2. Aksi pembubaran diskusi tersebut merupakan teror pada warga negara, yang semustinya tidak boleh terjadi dalam negara yang menjunjung supremasi hukum dan demokrasi.
  3. Kami mengecam keras pembiaran yang dilakukan oleh aparat kepolisian atas aksi premanisme dalam pembubaran diskusi  Aparat kepolisian seharusnya sigap mengambil tindakan untuk melindungi kegiatan diskusi sebagai hak warga negara untuk berkumpul dan berekspresi.  Aparat polisi yang membiarkan terjadinya aksi pemaksaan telah melanggar tugas, dan layak untuk dikenai tindakan/sanksi  karena telah melalaikan tugas. Agar mempertegas bawa  tugas pokok polisi sesuai UU adalah menjaga keamanan dan ketertiban. Bukan sebaliknya!
  4. Kami menuntut agar negara hadir menjalankan tugas dan fungsinya.
  5. Kami pun mengajak masyarakat agar tidak tunduk pada aksi-aksi premanisme, terror dan sejenisnya!
  6. Warga masyarakat dan setiap individu rakyat Indonesia kami himbau untuk terus berani menyuarakan dan menjalankan hak-haknya sebagai warga negara yang berdaulat.

Jakarta 29 September 2024

Barisan Pro-Demokrasi.

Said Didu
Anthony Budiawan
Refly Harun
Roy Suryo
Abraham Samad
Petrus Selestinus
Andi Sahrandi
Jimmly Ashidiq
Ikrar Nusabakti
Palaar Batubara
Bambang Hatimurti
I Dewa Gede Palaguna
Jaya Suprana
Bivitri Susanti
Andy Noya
Manuel Kasiepo
Bambang Darmono
Mohammad Johansah
Dadang Trisasongko
Franz Manisgasi
Ariady Achmad
Achmad Yani
Nurachman Ierip
H Abustan
Djoko Sugiharto
Beathor Suryadi
Jacobus Mayong P.
Zumrotin
Yani Motik
Hatyono Kartohadiprojo
Anis
Nata Irawan
Didik Supriyadi
Rimawan Pradiptyo
Asrul Harun
Asrun Tonga
Timbul Tomas Lubis
Bob Randilawe
Dhia Prakasayudha
Lukas Luwarso
Erros Djarot
Nasrul Azwar
Miko Kamal
dan ratusan lainnya.
SSC/MN



BACA JUGA