Bak Simfoni Indah, Pengalaman Seorang Volunteer Prambanan Jazz Festival 2024

Minggu, 21/07/2024 20:47 WIB

Laporan Poetry Raya Li Baladina (Mahasiswa TKS ISI Yogyakarta)

Siang, di bawah terik matahari, saya dan para volunteer lainnya berdiri tegap di depan pintu masuk "super festival", area utama pergelaran Perambanan Jazz Festival (PJF) yang digelar selama tiga hari, 5-7 Juli 2024 di pelataran Candi Prambanan.

Meskipun rasa lelah dan jenuh mulai melanda, semangat dan antusiasme para penonton yang tak sabar ingin menyaksikan pertunjukan jazz membakar semangat kami untuk kembali memberikan pelayanan terbaik.

PJF adalah festival musik tahunan berskala internasional yang diinisiasi oleh Anas Syahrul Alimi (CEO Rajawali Indonesia) dan Bakkar Wibowo. Mereka adalah founder dan co-founder iven ini.

Festival ini sudah berjalan 10 tahun. Pertama kali diselenggarakan pada 2015 yang digelar selama 3 hari. Pada tahun 2024, satu dekade PJF mengundang beberapa artis papan atas di antaranya ada RAN, Yura Yunia, Nadin Amizah, Mocca, JKT48, Dere, Batavia Collective, Mitty Zasia, AR Rahman, Javier Parisi Feat, G-Pluck, Maliq & D’Essentials, Indra Lesmana Feat, Eva Celia, Kunto Aji, Sal Priadi, El Corona Gambus, Nonaria,Tulus,Kahitna, Gigi Unplugged, Ardhito Pramono, Trisum, KIM dan juga Dewa. Untuk membantu melaksanakan iven besar ini PJF merekrut sekitar 100 volunteer

Sebelum bergabung sebagai volunteer di PJF, saya akui pengetahuan saya tentang festival ini dan seluk beluk operasionalnya di lapangan masih sangat terbatas. Meskipun di bangku perkuliahan saya mempelajari teori-teori pengelolaan acara, namun pengalaman praktik di lapangan masih nihil.

Awalnya, saya mengira atmosfer di balik layar acara besar seperti PJF akan terasa kaku dan formal. Namun, anggapan tersebut segera terpatahkan saat saya bertemu dengan para volunteer dan tim PJF 2024 lainnya. Suasana kekeluargaan yang hangat dan ramah langsung menyambut saya, diiringi dengan profesionalisme yang tinggi dari semua pihak.

Meskipun terkesan santai, bukan berarti mereka tidak serius dengan pekerjaan mereka. Justru, keramahan dan kekompakan tim yang terjalin erat menjadi kunci kelancaran pelaksanaan PJF. Pengalaman ini membuka mata saya bahwa profesionalisme tidak selalu identik dengan kaku dan formal, namun dapat diwujudkan dengan suasana kerja yang positif dan suportif.

Menjadi volunteer di PJF merupakan salah satu pengalaman paling berkesan dalam hidup saya. Saya ditempatkan di divisi area, bertanggung jawab untuk membantu koordinasi 'super festival', memastikan kelancaran acara, dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun, seperti yang sering terjadi dalam acara besar, tak selalu semua berjalan mulus. Kekurangan koordinasi antar tim dan divisi lain terkadang memicu miskomunikasi, terutama saat acara sedang berlangsung. Pembagian tugas pun terkadang tidak jelas, dan regulasi yang berubah-ubah setiap hari membuat kebingungan di lapangan.

Meskipun di awal telah dilakukan briefing, namun briefing tersebut tidak mencakup semua perubahan regulasi. Seharusnya, pelatihan atau briefing yang lebih rinci dilakukan sebelum festival dimulai agar semua volunteer siap menghadapi situasi apa pun.

Meskipun di tengah berbagai kekurangan, pengalaman ini tak lantas menjadi pahit. Saya bertemu dengan banyak orang termasuk tim saya yang ramah dan profesional. Kami bekerja bagaikan keluarga, saling membantu dan mendukung satu sama lain. Bahkan, hingga saat ini pun kami masih sering berbincang dan bertemu untuk menghabiskan waktu luang.

Para pengunjung pun tak kalah berkesan. Sebagian besar dari mereka menghargai kerja keras kami, membuat pengalaman ini semakin berarti. Saya ingat di hari ketiga PJF, kami bertemu dengan seorang pengunjung yang mengenakan helm proyek kuning dan seragam ojek online. Ia datang pada saat terakhir acara saat Dewa tampil. Dengan penuh semangat, ia menari dan bernyanyi bersama kami, bahkan memberikan kami foto polaroid dari hasil potretannya.

Lebih dari sekadar pengalaman seru, PJF memberikan saya banyak pelajaran berharga. Saya belajar tentang manajemen acara, pentingnya komunikasi yang efektif, dan bagaimana mengelola sebuah festival besar. Tak hanya itu, saya juga mendapatkan wawasan tentang industri musik dan kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan.

Selain itu saya juga belajar tentang pentingnya koordinasi antartim, komunikasi yang jelas, dan kemampuan untuk bekerja sama dalam situasi yang penuh tekanan. Tak hanya itu, saya juga mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang industri musik dan bagaimana sebuah festival musik dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Pengalaman di PJF 2024 tidak hanya memperkaya pengetahuan dan kemampuan saya, tetapi juga mengubah perspektif saya terhadap musik jazz dan festival musik. Sebelumnya, saya memiliki anggapan bahwa musik jazz hanya dinikmati oleh kalangan tertentu. Namun, setelah melihat antusiasme para pengunjung PJF dari berbagai kalangan, saya menyadari bahwa musik jazz memiliki daya tarik universal yang dapat dinikmati oleh semua orang.

Festival musik seperti PJF juga membuka mata saya tentang bagaimana sebuah acara dapat menjadi wadah untuk mempersatukan orang-orang dari berbagai latar belakang dan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Semangat, keceriaan, dan kebersamaan yang terpancar dari para pengunjung dan tim PJF menjadi bukti nyata bahwa musik dan seni memiliki kekuatan untuk menyatukan dan membangkitkan semangat positif.

Secara keseluruhan, menjadi volunteer di PJF 2024 adalah kesempatan luar biasa yang tak terlupakan. Saya berkesempatan bertemu orang-orang hebat, belajar ilmu baru, dan tentunya menikmati alunan musik jazz di salah satu lokasi terindah di Indonesia. Bagi siapapun yang ingin mendapatkan pengalaman baru, bertemu orang-orang hebat, dan berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar, saya dengan sepenuh hati merekomendasikan untuk menjadi volunteer PJF.

Jika kalian ingin menjadi volunteer saya sarankan untuk mempempelajari tentang acara yang akan diadakan dan juga peran Anda sebagai volunteer di dalamnya. Anda juga harus mempersiapkan diri untuk bekerja di bawah tekanan, bersikap proaktif dan komunikatif, menjalin kerja sama yang baik antartim dan tentunya menikmati pengalaman Anda.

Menjadi volunteer di PJF bukan hanya tentang bekerja dan melayani, tapi juga tentang membangun persahabatan, mendapatkan pengalaman baru, dan berkontribusi pada sesuatu yang lebih besar. Bagi saya, PJF adalah sebuah simfoni indah yang diwarnai dengan semangat, kerja keras, dan kebersamaan.SSC/Raya  

 

Iklan

BACA JUGA