Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, Pemkab Limapuluh Kota dan KKI Warsi Gelar Dialog

Kamis, 06/06/2024 16:07 WIB
WARSI

WARSI

 
Lima Puluh Kota, sumbarsatu.com--Memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2024, Dinas Lingkungan Hidup Perumahan Rakyat dan Pemukiman Kabupaten Lima Puluh Kota bekerja sama dengan KKI (Komunitas Konservasi Indonesia) Warsi, menggelar beberapa kegiatan, pada 6 -9 Juni 2024 yang dipusatkan di Kantor Bupati di Sarilamak.

Selain apel gabungan, Kamis (6/6/2024), bertempat di Aula Kantor Bupati,diselenggarakan Community Dialog dengan penggiat lingkungan di Kabupaten Limapuluh Kota. Selain Gerak Jalan dan Lomba Kerajinan Sampah Plastik Tingkat SMP se-Kabupaten yang diselenggarakan, Minggu (9/6/2024).
 
Dalam dialog yang diselenggarakan sampai siang itu, menghadirkan sejumlah perwakilan masyarakat dalam pengelolaan hutan untuk kesejahteraan masyarakat. Selain pembicara utama dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat yang membahas integrasi para pihak untuk perhutanan sosial dan perbaikan lingkungan.

Sebelumnya Bupati Limapuluh Kota diwakili Sekda, Herman Azmar dan Direktur KKI Warsi, Adi Junedi, sama-sama menyorot pentingnya para pihak dan pemangku kepentingan terhadap kelestarian hutan.
 
"Kelestarian hutan sangat berpengaruh kepada perubahan iklim. Mudah-mudahan perubahan iklim di tempat lain yang membawa korban tidak terjadi di republik ini," kata Adi mengingatkan.

Untuk kelestarian hutan ini, bupati meminta ada upaya intensif dan perhatian semua pihak dengan kerja nyata.
 
"Saya sangat apresiasi kerja sama antara pihak Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dengan KKI Warsi ini," tambah bupati.

Pada kesempatan yang sama juga ditandatangani MoU antara Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dan KKI Warsi tentang pemberdayaan masyarakat nagari dalam pembangunan SDA berkelanjutan. perjanjian DLHPP Kabupaten Limapuluh Kota dengan KKI Warsi, peluncuran pohon asuh, dan penyerahan setifikat pohon asuh.

Mengambil tema "Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan", dalam dialog tersebut masing-masing nagari yang telah menyampaikan tematik isu kemudian ditanggapi beberapa kepala dinas dan Kepala UPTD KPHL Limapuluh Kota.

Berdasarkan kerangka acuan kegiatan, tujuan dialog yang diselenggarakan untuk penguatan rekomendasi kebijakan dalam mendukung kepastian wilayah dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) berkelanjutan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Dari dialog tersebut juga diperoleh informasi, banyak kegiatan nagari yang telah memberi pengaruh pada peningkatan ekonomi masyarakat seperti produksi teh gambir ruhama dari Simpang Kapuak, pengembangan durian di hutan nagari di Halaban, sistem kongsi hutan kemasyakatan di Nagari Hulu Aia. Selain keinginan masyarakat Ampalu untuk pengakuan dan perlindungan  masyarakat hukum adat.-(IMA)
 



BACA JUGA