Hari Ini Road to WSFF 2024 di Kota Sawahlunto Bertema “Film dan Heritage”

Sabtu, 04/05/2024 10:54 WIB

Sawahlunto, sumbarsatu.com—Mengusung tema “Film dan Heritage”, West Sumatera Film Festival (WSFF) 2024 menggelar dialog dan diskusi film dengan para pegiat komunitas film dan filmmaker di Sawahlunto hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024 pukul 16.00 di Warung Kita RKB.

Kota Sawahluntu yang dijuluki “Kota Arang” merupakan kota kedua yang disinggahi dalam iven perjalanan film (roadshow) West Sumatera Film Festival  (WSFF) 2024 dari lima kota di Provinsi Sumatra. Kota Padang Panjang merupakan kota pertama yang didatangi pada Senin, 29 April 2024 lalu dengan tema berbeda..

West Sumatera Film Festival (WSFF) yang digerakkan bersama dengan insan komunitas film dan pelaku industri perfilman di Sumatera Barat ini menjadi festival pertama berskala nasional di Sumatera Barat. Penyelenggaraan WSFF didukung oleh Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

Road to WSFF 2024 pada sesi kedua di Sawahlunto mengusung tema “Film dan Heritage” yang akan menghadirkan Afdal Andalas, Regional Menager dan Arif Malinmudo (sutradara nasional) dan Directur  Scripwriter.

Afdal Andalas, dalam bincang-bincang dengan sumbarsatu, mengatakan, pemilihan Kota Sawahlunto sebagai salah satu titik perjalanan Roadshow WSFF 2024 karena gelisahannya  terhadap dunia perfilm di Kota Sawahlunto.

“Apresiasi dan aktivitas perfilman di Kota Sawahlunto masih minim padahal potensinya sangat besar. Beberapa komunitas dan individu dari Kota Sawahlunto ada melahirkan karya film tapi belum begitu dapat apresiasi. Kita bersama mendorong agar iklim perfilman dan komunitas=komunitas pegiat film di Sawahlunto tumbuh pasca-WSFF ini,” karap Afdal Andalas.

Ia berharap dengan dipilihnya Kota Sawahlunto salah satu lima kota dalam giat WSFF 2024 bisa jadi pintu masuk membakar semangat kawan-kawan pegiat film.

“Kota Sawahlunto punya peninggalan sejarah sebagai kota tambang terbesar di Asia Tenggara yang kini sudah masuk dalam warisan budaya dunia UNESCO. Jadi mari berkarya,” ajaknya.

 

Untuk itu pula, Afdal Andalas meminta Pemerintah Kota Sawahluntu memberi respons terhadap kegiatan WSFF 2024 ini. “Festival ini bisa menjadi agenda tahunan untuk Kota Sawahlunto.”

Apa yang disinyalir Afdal Andalas minimnya aktivitas perfilman di Kota Arang ini diakui Syukri, Kepala Bidang Kebudayaan dan Peninggalan Bersejarah, Dinas Kebudayaan Sawahlunto.

Syukri menjelaskan, ekosistem perfilm di Sawahlunto belum semasif kabupaten dan kota di lainnnya di Sumatra Barat.

“Pegiat dan komunitas film ada tapi belum begitu aktif. Sementara sineas-sineas nasional tak terhitung menjadikan Kota Sawahlunto sebagai lokus produksi film. Tentu ini jadi perhatian kita kelak dalam menyusun program,” kata Syukri.

BACA: Pemutaran dan Diskusi Film, Kota Padang Panjang Roadshow Pertama WSFF 2024

Ia juga menjelaskan bahwa Dinas Kebudayaan Sawahlunto sudah pernah juga mengadakan festival film namun sudah lama sekali.

“Terakhir tahun 2013 bekerja sama dengan BPNB (Balai Pelestarian Nilai Budaya-sekarang BPK). Ada workshop film, lomba pembuatan film pendek yang berangkat dari ke arifan lokal. Setelah itu kegiatan-kegitan lebih banyak pada lomba pembuatan video iven kepariwisataan bertema budaya,” jelasnya.

Ia mengatakan, Dinas Kebudayaan Sawahlunto  mendorong proses-proses produksi film di Sawahlunto. Ia juga menerangkan bahwa WSFF 2024 ini menjadi harapan baru bagi sineas-sineas di Sumatera Barat, khususnya di Kota Sawahlunto untuk terus menciptakan ruang dan karya film.

“Kami senang mendengar kabar baik ini,  West Sumatera Film Festival  yang tentunya menjadi harapan kita semua untuk bisa menumbuhkan semangat dan ekosistem perfilm di Sawahlunto. Saya juga berharap akan ada juga film dokumenter terkait sejarah yang ada di Sawahlunto,” pungkas Syukri. SSC/ARA



BACA JUGA