Pada hari Sabtu, 10 Februari 2024, warga Indonesia di Belanda memberikan hak suara mereka untuk Pemilihan Umum Indonesia 2024 (memilih Presiden dan Anggota DPR RI)
Laporan Suryadi (Koresponden sumbarsatu di Belanda)
Pada hari Sabtu, 10 Februari 2024, warga Indonesia di Belanda memberikan hak suara mereka untuk Pemilihan Umum Indonesia 2024 (memilih Presiden dan Anggota DPR RI). Dengan demikian, berarti proses pencoblosan di Belanda diadakan empat hari lebih awal daripada di tanah air. Ada lebih dari 13 ribu pemilih, 1.300 di antaranya memilih melalui pos.
Ribuan warga negara Indonesia yang tinggal di berbagai kota dan desa di Belanda datang ke tempat pencoblosan yang sudah ditentukan, yaitu di Bakkerij 1, De Broodfabriek, Vormerlaan 12, 2288 GD, Rijswijk, Provinsi Zuid Holland.
Sebagaimana dapat dikesan dari namanya, gedung itu adalah bekas sebuah pabrik roti yang sudah direnovasi dan sering digunakan sebagai tempat untuk mengadakan iven-iven publik di Belanda.
Beberapa warga yang memberikan suaranya mengatakan bahwa penyelenggaraan pemungutan suara untuk pemilu tahun ini jauh lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya.
Jika pada tahun-tahun sebelumnya pemungutan suara diadakan di komplek kedutaan dimana warga harus antri di udara terbuka dengan suhu bulan Februari yang masih sejuk, maka kali ini pencoblosan diadakan di dalam gedung (De Broodfabriek, Rijswijk) yang tentunya lebih hangat. Kebetulan hari Sabtu 10/12/2024 itu suhu di luar juga masih sejuk, 12 derajat Celcius.
Di dalam gedung De Broodfabriek dibuat beberapa TPS (Tempat Pemungutan Suara). Saya dan istri mencoblos di TPS 5, sedangkan anak saya Raisa Mahesvara Niadilova mencoblos di TPS 3.
Warga yang sudah usai mencoblos dapat pergi ke bagian kiri gedung De Broodfabriek dimana ada bazar masakan Indonesia (termasuk masakan Padang Lapek Jo) dengan live music. Selain makanan, juga dijual produk-produk suvenir dan pakaian Indonesia.
Jadi, suasana hari Sabtu di gedung De Broodfabriek di Risjwijk itu terasa lebih sebagai pesta kangen-kangenan warga Indonesia yang tinggal di Belanda kepada tanah air ketimbang pemilu yang, jika mengikuti berita medsos dari Indonesia setiap hari, terkesan cukup tegang.
Para calon memilih membawa paspor Indonesia dan kartu IND (Verblijsvergunning) mereka, sebagai bukti bahwa mereka masih menjadi warga Indonesia yang tinggal di Belanda.
Beberapa orang Indonesia yang sudah ganti paspor juga datang, tapi mereka kecele, tidak diperbolehkan ikut memberikan suara, karena mereka sudah bukan lagi warga negara Indonesia.
Duta Besar Indonesia, His Excellency Mayerfas, beserta staf-staf penting KBRI Den Haag terlihat juga berada di lokasi pemilihan untuk mengucapkan selamat datang kepada warga Indonesia yang datang ke tempat pemungutan suara.
Barisan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN)–Belanda yang diketuai Jonathan Leslie Henok Wadu kelihatan sangat sibuk. Banyak staf KBRI Den Haag dan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Belanda direkrut untuk penyelenggaraan iven nasional lima tahunan ini.
Dalam Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara yang dikirimkan kepada calon pemilih dituliskan bahwa waktu pemungutan suara dari pukul 10:00 sampai pukul 16:00. Tapi tampaknya rentang waktunya diperpanjang, karena sampai pukul 15:30 ratusan lagi warga Indonesia masih datang ke tempat pemungutan suara.
Banyak dan antusiasnya warga yang datang mungkin disebabkan oleh penyelenggaraan pencoblosan yang diadakan pada hari Sabtu. Karena di adakan di weekend (ujung minggu), banyak orang tidak bekerja, sehingga mereka bisa datang langsung ke tempat pemungutan suara.
Namun demikian, masih ada juga warga Indonesia di Belanda yang memberikan suara dari rumah dan mengirimkannya ke KPPSLN di Den Haag lewat pos.
Menurut Atase Imigrasi KBRI Den Haag, Ronald Arman Abdullah, dalam sebuah pesan whatsapp kepada saya (11/02/2024), kotak-kota suara dari hasil pencoblosan di De Broodfabriek kemarin baru akan dibuka dan dihitung pada hari Rabu (Woensdag) 14 Februari 2024, ketika proses pencoblosan berlangsung di tanah air.
Leiden, Minggu 11 Februari 2024