Sijunjung, sumbarsatu.com--Geopark Nasional Silokek memiliki keunikan dari proses terbentuknya yaitu dari sesar atau Patahan Semangko. Patahan Semangko membentang dari utara ke selatan di Pulau Sumatera, dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Patahan inilah membentuk Bukit Barisan--suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini.
"Untuk Geopark Silokek, kita akan menonjolkan sesar tersebut. Patahan Semangko sudah dikenal dunia," ungkap Rudi Suhendra dari Tim Verifikasi Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) di Perkampungan Adat Sijunjung, Kamis (13/7/2023).
Kunjungan Tim KNGI tersebut ke Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat pada 12-14 Juli 2023dalam agenda Geopark Nasional Silokek menjadi Aspiring UNESCO Global Geoparks (AUGGp) Tahun 2023.
Rudi Suhendra mengatakan pada prinsipnya UNESCO Global Geoparks (UGGp) mencakup tiga pilar yaitu geodiversity, biodiversity, dan culture diversity. Dari tiga komponen tersebut adalah perlindungan yang bisa memberikan manfaat bagi manusia secara ekonomi dan pelestarian.
"Dari tiga komponen itu, Geopark Silokek memilikinya. Kami sudah menyusuri Silokek dan melihat keanekaragaman geologi. Ada karst yang terbentuk dari batu gamping. Endorkarst dan eksokarst yang masih aktif dan perlu perlindungan. Salah satu manfaatnya bisa jadi destinasi wisata," ujar Rudi.
Selain itu, Tim Verifikasi KNGI juga melihat biodiversity dan culture diversity di kawasan Geopark Silokek.
"Kawasan Geopark Silokek juga memiliki kekayaan budaya,"ujar Tukul Rameyo Adi dari Kemenkomarves yang ikut dalam kunjungan Tim Verifikasi KNGI tersebut.
Dwi Novria Ambarwati (Kemenkomarves) mengatakan pada tahun ini AUGGp dari sembilan geopark di Indonesia mengerucut jadi enam untuk pemaparan (tahap pertama). Proses selanjutnya adalah verifikasi untuk melakukan pembuktian di lapangan terhadap pemaparan yang telah dilakukan.
"Selanjutnya konsolidasi data, penilaian,rapat bersama Dewan Pakar KNGI. Pada 31 Juli 2023 KNGI memberikan rekomendasi (letter of interest) dua geopark kepada UGGp. Setiap tahun Indonesia memberikan dua rekomendasi geopark," tuturnya.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir mengatakan Pemkab Sijunjung menjadikan Geopark Nasional Silokek sebagai tema pembangunan atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Untuk itu kegiatan OPD adalah kegiatan yang mendukung Geopark Nasional Silokek.
"Harapan kami setelah nasional (enam tahun), Geopark Silokek bisa menjadi Unesco Global Geoparks. Kamu mengucapkan terima kasih atas kunjungan Tim Verifikasi KNGI," ujarnya.
Bupati Benny mengatakan pengakuan dari UUGp perlu untuk meyakinkan masyarakat bahwa geologi memiliki hubungan dengan kehidupan saat ini, seperti munculnya kebudayaan di kawasan Geopark Nasional Silokek.
Apalagi Sijunjung memiliki biodiversity yang kaya, seperti beruang, harimau sumatera, gajah, bunga bangkai, bunga rafflesia, dan jati putih.
"Boleh dibilang taman safarinya Sumbar ada di Sijunjung," ucapnya.
Menurut Rudi Suhendra, kebijakan Pemkab Sijunjung yang mendukung Geopark Nasional Silokek sebagai basis ekonomi menjadi nilai plus.
"Komitmen pemerintah, tata kelola, dan masyarakat juga dinilai," pungkasnya.
Dalam kunjungannya di Kabupaten Sijunjung, Tim Verifikasi KNGI didampingi oleh Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, Ketua Badan Pengelola Geopark Nasional Silokek Zefnihan, Kadis Parpora Sijunjung Afrineldi, Kadis Kominfo Sijunjung David Rinaldo, dan OPD lainnya. (Thendra)