SUNGAI LANDIA
Sungai Landia, sumbarsatu.com—Suara merdu melafazkan kalam Ilahi ayat suci Alquran masih terdengar. Subuh sudah usai tapi dilanjut tadarus baca Alquran jemaah Masjid Nurul Ishlah di Ganting, Jorong Kampuang Baruah, Nagari Sungai Landia, IV Koto, Agam, Sumbar.
Tapi sebuah musibah tak bisa diperkirakan datangnya. Tetiba, bunyi gemuruh besar membelah pagi buta itu. Bebukit setinggi 15 meter, persis di belakang masjid, longsor, Sabtu (25/3/2023) pukul 05.30 WIB. Suara material menghantam dinding bangunan dan WC mengejutkan seisi masjid. Jemaah berhamburan keluar. Panik. Buncah. Dukapun menyungkup masyarakat Nagari Sungai Landia pada Ramadan ketiga.
“Ada yang tertimbun. Ni Dar dan Ni Yanti. Mereka ada di kamar kecil itu,” teriak seorang warga.
Dengan tenaga seadanya warga berusaha mengangkat onggokkan material batu, pasir bercampur tanah dan pepohonan. Timbunan cukup besar. Dengan susah payah, akhirnya korban ditemukan. Lalu dievakuasi.
“Dua orang korban yang tertimbun longsor meninggal dunia. Keduanya jemaah Masjid Nurul Ishlah yang sebelumnya bertadarus bersama-sama. Satu orang sudah dikuburkan sebelum Zuhur. Sedangkan yang satu lagi menunggu anaknya. Kami, warga Sungai Landia berduka,” kata Sukra Maulana, salah seorang tokoh pemuda dan penggerak seni Nagari Sungai Landia, kepada sumbarsatu, Sabtu (25/3/2023).
Sukra Maulana menambahkan, untuk penyelenggaraan 2 jenazah ini, warga berbagi tenaga. “Kedua warga yang meninggal dunia itu adalah Darliana (70 tahun) dan Yanti (45 tahun). Pemuda dan masyarakat berbagi tenaga menggali pusara karena kepergiaan keduanya dalam waktu bersamaan.”
Curah hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur wilayah Agam sejak Kamis (23/3/2023) hingga Sabtu malam diduga penyebab longsor.
Sementara itu, karena ada keretakan di bahu jalan raya itu, pihak Pemkab Agam menerapkan tutup buka-tutup untuk kendaraan. SSC/MN