
Paris, sumbarsatu.com—Asosiasi Pasar Malam menggelar diskusi dan fashion show batik serta pertunjukan seni dan budaya dengan tema ‘Pesona Jawa Timur’ di Grand Salle des Foundateurs d’association d’Adele Picot di Paris, Perancis, pada Sabtu (13/11/2021) lalu .
Pasar Malam merupakan asosiasi Perancis-Indonesia yang mengedapankan hubungan pertemanan antara orang-orang Perancis-Indonesia dalam socio-cultural baik dalam aspek seni, sastra serta pariwisata maupun kuliner Indonesia yang intinya baik anggota maupun siapa saja yang tertarik dengan budaya Indonesia.
Asosiasi ini diketuai Yita Dharma yang juga salah satu pendiri asosiasi ini. Sebelumnya, asosiasi ini sudah menggelar acara seperti ini beberapa tahun lalu, namun baru kali diadakan kembali setelah hampir 2 tahun tidak beraktivitas karena suasana pandemi Covid-19. Kali ini, mengambil tema tentang Provinsi Jawa Timur.
Dipermulaan program acara, asosiasi melakukan diskusi mengenai pakaian batik, terutama batik yang berasal dari Jawa Timur dengan menampilkan pembicara Arie W. Drean yang sudah berdomisili di Paris selama 10 tahun. Arie W. Drean seorang penari dan juga guru tari tradisional di Perancis. Kemudian, ditampilkan juga fashion show pakaian batik koleksi pribadi dari sang pembicara sambil menjelaskan motif dan cerita dari masing-masing kain batik tersebut.
“Saya sangat senang sekali karena orang Perancis begitu antusias yang terlihat dari beberapa orang memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar tentang batik,” kata Arie W. Drean.
Karena keterbatasan waktu dalam bertanya, itupun masih terlihat beberapa orang masih mengajukan pertanyaan kepadanya ketika acara ditutup dengan makan malam.
Menurut Arie W. Drean, antusias orang Perancis cukup bagus, apalagi topik yang ditawarkan berhubungan dengan budaya Indonesia.
Kemudian, acara berlanjut dengan disuguhkan lagu-lagu daerah tradisional Jatim yang berjudul ‘Rek ayo rek’ dan ‘Tanduk Majeng’ dengan penampilan paduan suara asosiasi IKFI (Ikatan Keluarga Franco-Indonesia). Dilagu ‘Rek Ayo Rek’ sendiri, terlihat beberapa orang Perancis-Indonesia menyanyikan bersama-sama membuat suasana seperti di negeri Indonesia. Ditambah lagi para penyanyi melakukan goyangan yang begitu meriahkan suasana malam itu.
Setelah pementasan lagu tradisional, dilanjutkan dengan pertujukan tari tradisional, yaitu tari jathilan (Ponorogo) yang merupakan tari dari arak-arakan reog ponorogo. Tari ini juga ditampilkan Arie sendiri.
Di akhir acara, panitia pasar malam juga menghidangkan makan malam untuk para undangan yang hadir yang merupakan makanan Indonesia yang terdiri dari nasi krawu dengan sambal daging suwir dengan dihiasi srundeng kelapa warna kuning-orange dan sayur pecel yang kuahnya terdiri dari kuah pedas dan tidak pedas.
Tak hanya itu, acara ini juga ada beberapa stand bazar yang mempromosikan budaya indonesia diantaranya ada stand aksesoris batik, buku_buku tentang Indonesia berbahasa perancis, stand kuliner makanan Indonesia seperti pisang goreng, kue lapis beras, onde-onde kelapa dikenal dengan klepon.
Acara ini, patut kita berikan acungan jempol dengan aktivitas yang dilakukan oleh asosiasi Pasar malam tersebut.
Menurut Perwakilan Kedutaan besar Indonesia di Perancis yang diwakili Warsito (Atase pendidikan dan Kebudayaan KBRI) dan Dethi (Atase Informasi, Sosial-Budaya dan Pariwisata) dalam kata sambutan diawal acara mengucapkan terima kasih kepada Asosiasi Pasar Malam sabagai duta /diaspora yang mau memperkenalkan budaya Indonesia kepada orang Perancis sendiri mengingat KBRI mempunyai keterbatasan dalam menggelar acara dari segi personnel yang masih sedikit.
“Inilah salah satu bentuk promosi tanpa perlu mendatangkan langsung dari Indonesia sendiri. Kita berharap asosiasi ini mudah-mudahan terus berkembang di Perancis agar orang-orang perancis, lebih secara langsung mengetahui dan melihat seni dan budaya dari Indonesia,” kata Warsito.
Untuk lebih mengetahui bagaimana acara Asosiasi Pasar malam ini, bisa dilihat /ditonton di video Youtube Alpine Rancak Channel yang berjudul ‘Pesona Jawa Timur dan Tanduk Majeng dan Rek ayo rek menggema di negeri Napoleon Perancis’. SSC/Indra S