Hari Ketiga GKB, Ada “Kemerdekaan” dan “Nurani” di Padang Panjang

FESTIVAL BUMI

Selasa, 09/11/2021 09:37 WIB
Pementasan teater “Mama di Mana?” oleh Komunitas Tanah Ombak di Galeri Taman Budaya Sumbar, sutradara Syuhendri, hari kedua GKB, Senin (8/11/2021)- foto dok ssc

Pementasan teater “Mama di Mana?” oleh Komunitas Tanah Ombak di Galeri Taman Budaya Sumbar, sutradara Syuhendri, hari kedua GKB, Senin (8/11/2021)- foto dok ssc

Padang, sumbarsatu.com—Hari ketiga, Selasa (9/11/2021) Gelar Karya Budaya (GKB) Festival Bumi kembali ke Padang Panjang. Ada dua pertunjukan hari ini di Teater Arena ISI Padang Panjang: Komunitas Seni Kuflet dan Teater Binggo.

Kuflet mengusung “Kemerdekaan” yang disutradarai Sulaiman Juned. Sedangkan tampil Binggo mempertunjukkan “Nurani” sutradara Desi Fitriani. Kedua naskah itu karya dramawan Wisran Hadi. Masing-masing akan tampil pada pukul 13.00 dan pukul 14.30.

“Sudah tiga versi saya menggarap “Kemerdekaan”. Dan semuanya dengan dramaturgi yang berbeda. Pertama dengan lokalitas Aceh, kemudian umum saja susuai dengan kondisi naskah, sekarang dengan keminangkabauan,” ,” kata Sulaiman Juned kepada sumbarsatu, Selasa (9/11/2021).

Sementara Desi Fitriani menyebut, karya yang digarap kali ini sudah menjalani proses hampir setahun.

“Sejak Januari, saya mulai intensif berproses menuju pematangan dan keseimbangan garapan. Beberapa kali terjadi perubahan. Karena saya ingin naskah ini tetap bisa ditonton oleh generasi sekarang,” terang Desi Fitriani.

Pementasan teater “Perempuan Salah Langkah” naskah Wisran Hadi dengan sutradara Widya Husin oleh Komunitas Gauang Ganto hari kedua GKB, Senin (8/11/2021) di Gedung STKIP PGRI Sumbar. foto dok GKB 

Teater Binggo termasuk pemenang dalam Alek Teater V yang dilaksanakan Taman Budaya Sumbar September lalu.

Usai pementasan juga akan dilangsungkan diskusi. Tampil sebagai pembicara adalah Heru Joni Putra dengan dimoderatori oleh Kurniasih Zaitun, dosen teater ISI Padang Panjang. Tema diskusi, selain pementasan juga akan menyinggung soal ‘Seniman dan Pandemi’.

“Ini tema yang menarik. Saya akan memulai dari situasi saat ini dan akan dikaitkan dengan pementasan,” ujar Heru.

Tema yang sama ditampilkan pada bimbingan teknis dan diskusi pada Senin (8/11/2021). Untuk bimtek Hidayat, SS. M.H tampil sebagai pembicara. Ia mengajak peserta, untuk tidak menyerah dengan keadaan. “Tetap berkarya, berkesenian, walau zaman susah begini,” tegas Hidayat memprovokasi semangat mahasiswa peserta.

Anggota DPRD Sumbar itu mengajak mahasiswa untuk menonton pertunjukan agar bisa mengikuti lomba esai. Banyak pertanyaan terlontar dari mahasiswa usai Hidayat memberikan materi. Setidaknya ada 7 pertanyaan dari dua alokasi waktu yang disediakan panitia.

Sementara Yuhirman, yang menjadi pemateri dalam diskusi menyoal Teater Digital. Walau bukan soal baru, ia menginsyaratkan bagaimana panggung ini sudah tak terbatas.  Ia mulai mengimpikan teater muncul di kafe.

“Dan sebagai dokumentasi, digital menjadi tempat permanen dan abadi,’ ujar Yuhirman, aktivis sosial ini.

Materi yang dilontarkan Yuhirman mendapatkan sambutan. Setidakanya ada lima pertanyaa dari dua sesi yang disediakan.  Misalnya, ada yang menanyakan, kenapa kesenian itu asik?

GKB tingal menyisakan dua pertunjukan yang akan berlangsung esok (10/11/2021). Teater Batuang Sarumpun Padang dan Teater Selembayung dari Pekanbaru akan jadi penampil pemungkas. SSC/Rel



BACA JUGA