Hari Ini Gelar Karya Budaya Dimulai, Gumala dan Balai Tampil Pertama

FESTIVAL BUMI

Minggu, 07/11/2021 09:04 WIB
Proses latihan Teater Balai Bukittinggi yang menggarap naskah “Roh/Ibu Suri” sutradara Yulia Astuti—Foto Dok

Proses latihan Teater Balai Bukittinggi yang menggarap naskah “Roh/Ibu Suri” sutradara Yulia Astuti—Foto Dok

 

Padang Panjang, sumbarsatu.com—Hari ini, Minggu (7/11/2021) Gelar Karya Budaya (GKB) dimulai dengan menggelar dua pertunjukan, yaitu  Teater Gumala Pariaman dan Teater Balai Bukittinggi. Kedua pementasan dipanggungkan di Gedung Teater Jurusan Teater ISI Padang Panjang.

Gumala akan memulai pertunjukan pada pukul 14.00 sedangkan Teater Balai dua jam sesudahnya. Kedua pertunjukan bisa disaksikan secara daring di akun YouTube Lembaga Bumi Kebudayaan. Kedua pertunjukan ini juga bagain dari Lomba Esai Tingkat Nasional yang menjadi bagian dari program Festival Bumi kali ini.

“Sebenarnya kami ingin tampil di komunitas (Bukittinggi). Sayang, izin untuk mengadakan keramaian masih sulit,” ujar Yulia Astuti, sutradara dari Teater Balai kepada sumbarsatu, Minggu (7/11/2021).

Pemilihan waktu di siang dan sore juga disebabkan oleh aturan masa pandemi yang masih berlaku di Padang Panjang. Meski begitu, Astuti merasa ini juga menjadi kewajiban seniman untuk ikut menjadi bagian pemberantasan Covid-19.

“Iven pertunjukan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Semua penonton wajib mengenakan masker,” kata Armeynd Sufhasril, Direktur Festival Bumi ini. 

Kedua pementasan teater ini membawakan naskah drama Wisran Hadi. Teater Gumala mengusung naskah “Penjual Bendera”, sedangkan Teater Balai akan membawakan “Roh/Ibu Suri”. 

Pada September lalu, dalam Alek Teater V yang dilaksanakan Taman Budaya Sumatra Barat, dua teater ini juga terpilih sebagai Pementasan Terbaik.

“Pementasan mereka berenergi, bentuk pertunjukan menarik serta enak ditonton,” ujar Zelfeni Wimra, salah seorang juri Alek Teater V, yang diangguki S Metron M yang juga juri.

Balai membawa 23 personel untuk pertunjukan kali ini. Sedangkan Gumala separuhnya. Karena memang dari bentuk naskah, ‘Roh’ lebih memerlukan pemain yang banyak dibanding ‘Penjual Bendera’.

“Kami juga berterima kasih sudah diundang ikut dalam acara ini,” kata Muhammad Fajar, aktor dari Teater Gumala dengan wajah riang.

GKB kali ini akan menampilkan delapan pertunjukan. Selain itu juga diadakan Lomba Esai Pertunjukan tingkat nasional dengan menjadikan pertunjukan ini sebagai bahan tulisan.

“Ini untuk melengkapi ekosistem pertunjukan yang selama ini agak terlupakan. Jadi, nonton pertunjukannya, ikuti lomba esainya, ya” ujar Ivan Adilla, juri esai sembari menghembuskan asap rokoknya.

Pementasan direncanakan dibuka oleh Kepala Taman Budaya Sumbar, Hendri Fauzan. GKB memang bagian dari program Taman Budaya bekerja sama dengan Lembaga Bumi Kebudayaan. Program ini sudah berjalan tiga kali bernama Festival Bumi. Ketiga program ini difasilitasi dana aspirasi Hidayat, SS, M.H, anggota DPRD Sumbar. SSC/rel



BACA JUGA