
Radhar Panca Dahana saat rapat dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020. Foto Tempo
Jakarta, sumbarsatu.com –Sastrawan dan budayawan Radhar Panca Dahana meninggal dunia pukul 20.00, Kamis (22/4/2021) di UGD Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Radhar meninggal dunia karena sakit gagal ginjal yang telah dideritanya selama 20 tahun. Ia lahir pada 26 Maret 1965 di Jakarta, dan meninggalkan seorang anak Cahaya Prima Putra Dahana dan istri.
"Telah berpulang malam ini pukul 20.00 adik saya tercinta Radhar Panca Dahana di UGD RS Cipto Mangunkusumo," tulis kakak Radhar Panca Dahana, Radhar Tribaskoro, melalui akun Facebook-nya.
Ia pun kemudian meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah dibuat oleh adiknya, dan berharap doa untuk Radhar Panca Dahana agar diberi tempat terbaik di sisi Tuhan.
Radhar Panca Dahana dikenal sebagai salah satu seniman yang aktif memperjuangakan nasib Taman Ismail Marzuki (TIM). Selain itu, ia juga tergabung dalam Forum Seniman Peduli TIM. Ia banyak, menyoroti rencana pengelolaan TIM yang dibuat oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Radhar Panca Dahana merupakan lulusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia dan melanjutkan studi ke Pransin dikenal dengan karyanya berupa esai sastra hingga cerita pendek, puisi, dan teater. Sudah puluhan buku ia lahirkan.
Mendapatkan kabar duka, lini masa media sosial dibanjiri ucapan duka cita atas berpulang Radhar.
Saat ini, jenazah disemayamkan di rumah duka di Villa Pamulang Bblok CF 6. No. 3 Pondok Benda. Pamulang. Tangerang Selatan, SSC