Ketua Yayasan Kartika Jaya Koordinator LXIV Dim 0310 Rem 032 Cab 1/BB itu bersama guru dan murid mengolah bahan alami berupa daun sirih dan jeruk nipis di ruang bermain TK 1-69, Muaro Sijunjung, Sabtu (3/10/2020).
Muaro Sijunjung, sumbarsatu.com--Peduli Covid-19 sejak usia dini, Ny. Nita Endik Hendra Sandi mengajarkan murid TK Kartika 1-69 Kodim 0310/SSD cara pembuatan Hand Sanitizer alami.
Ketua Yayasan Kartika Jaya Koordinator LXIV Dim 0310 Rem 032 Cab 1/BB itu bersama guru dan murid mengolah bahan alami berupa daun sirih dan jeruk nipis di ruang bermain TK 1-69, Muaro Sijunjung, Sabtu (3/10/2020).
"Sadar akan korana tidak hanya untuk orang dewasa tapi juga dari anak kecil, khususnya di lingkungan kami ini," kata Ny. Nita Endik Hendra Sandi yang juga Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodim 0310/SSD.
Lanjutnya, bahan alami lebih aman untuk anak-anak. Sehingga bisa diterapkan di lingkungannya. Apalagi di Kabupaten Sijunjung bahan alami masih banyak tersedia.
Ia menjelaskan, bahan pembuatan hand sanitizer adalah 10 daun sirih dan 3 buah jeruk nipis.
Daun sirih dicuci bersih dan diiris-iris, lalu direbus dalam air 500 mlhingga panas 90 derajat celcius. Diamkan sampai dingin. Setelah itu, rebusan air sirih tersebut dicampur dengan perasan jeruk nipis. Dan disimpan dalam botol spray.
"Jadilah hand sanitizer alami yang bisa bertahan selama dua minggu," ujar Ny. Nita Endik Hendra Sandi.
Dilansir dari merdeka.com, penemuan hand sanitizer yang dapat menggunakan bahan alami seperti daun sirih ini pertama kali diteliti di Departemen Farmasetika Fakultas Farmasi UNAIR pada 2006. Saat itu, flu burung juga menjadi pandemi.
Pada umumnya, hand sanitizer mengandung senyawa etanol yang lebih dari 70 persen. Untuk membuat hand sanitizer pada umumnya, sebenarnya mudah. Namun, masyarakat akan sedikit kesulitan untuk mendapatkan bahan kimia ini dikarenakan beberapa syarat khusus yang harus diperhatikan.
Untuk mengatasi hal tersebut, dr. Retno Sari, MSC., Apt menuturkan bahwa air daun sirih sebanyak 15 persen ke atas sama efektifnya dengan etanol 70 persen untuk mengurangi jumlah bakteri dan virus.
Sementara itu, daun sirih adalah bahan yang mudah mengalami proses oksidasi. Untuk menguranginya, air jeruk nipis yang bersifat anti-oksidan dan anti-bakteri dapat ditambahkan ke dalam air daun sirih tersebut.
Kepala Sekolah TK Kartika 1-69 Erniwati, S.Pd. menyambut positif kegiatan yang diadakan oleh Ny. Nita Endik Hendra Sandi ini.
"Sangat perlu sekali murid kami menggunakan hand sanitizer alami dalam Pandemi Covid-19 ini," ungkapnya.
Selain itu, ia mengatakan, TK Kartika 1-69 tidak diliburkan dalam pandemi Covid-19 karena permintaan dari wali murid.
"Kami menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Lalu kami membagi anak 10 hingga 15 per lokal, yang terdiri dari 4 lokal," ujarnya.
Delvianti Basri selaku Kasi kurikulum dan Penilaian Bidang Paud Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Sijunjung pun mengapresiasi pembuatan hand sanitizer di TK Kartika 1-69.
"Kalau bisa kegiatan seperti ini juga dilakukan oleh setiap sekolah PAUD, tapi tergantung kepada pengelolanya," ujarnya yang hadir pada kesempatan itu.
Ny. Nita Endik Hendra Sandi berharap pembuatan hand sanitizer ini nantinya bisa dilakukan juga di kalangan masyarakat umum. (Thendra)