
Objek Wisata Banto Royo di Jorong Kaluang Tapi, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam
Agam, sumbarsatu.com-Walaupun masih terbilang baru, Objek Wisata Banto Royo di Jorong Kaluang Tapi, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, kini semakin banyak peminatnya. Bukan hanya wisatawan lokal, dan nusantara, tetapi juga wisatawan mancanegara.
Menurut Wakil I Manajemen Objek Wisata Banto Royo, Zul Adri Aranta di Lubuk Basung, Selasa (12/2/2019), setiap harinya ribuan pengunjung berdatangan mulai dari wisatawan lokal hingga mancanegara. Namun, pada hari tertentu seperti, hari libur jumlah pengunjung naik sampai dua kali lipat dari hari biasa.
Wisatawan mancanegara yang pernah berkunjung seperti dari Belanda, Australia, Kanada, Singapora, Malaysia, dan beberapa negara besar lainnya.
“Untuk menikmati wisata rekreasi ini, pengunjung hanya mengeluarkan biaya Rp10 ribu untuk karcis masuk setiap Selasa hingga Jum’at. Khusus Sabtu dan Minggu Rp20 ribu, sedangkan Senin tutup,” ujarnya.
Di Banto Royo pengunjung disuguhkan suasana nyaman dan bersih, serta berbagai fasilitas permainan yang dapat memanjakan diri wisatawan di lahan seluas 6,3 Ha. Setiap harinya objek wisata dibuka mulai pukul 09.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Permainan dan fasilitas yang disediakan adalah earthquake walk, tresttle walk, tarzan swing, flyingfox, jalan diatas air, kano, spot foto, dan lainnya. Untuk menikmati ini harganya bervariasi sesuai jenis permainan dengan durasi terbatas.
“Selain tempat berwisata, Banto Royo juga dijadikan pengunjung sebagai lokasi prewedding dan suting video klip tanpa bayar karcis masuk, tapi dengan syarat mencantumkan nama Banto Royo,” ujarnya pula.
Pihak Banto Royo secara bertahap terus melakukan pengembangan, agar destinasi itu semakin digemari pengunjung. Pengembangan yang dilakukan antara lain membangun tempat parkir, lokasi berjualan, WC, spot foto, jalan di atas air, dan sarana berbagai permainan.
Untuk kenyamanan pengunjung, pihak manajemen menempatkan 19 orang petugas keamanan di kawasan tersebut. Sedangkan jumlah pekerja keseluruhan sebanyak 86 orang, yang berasal dari warga sekitar.
Menurut Zul Adri Aranta, Banto Royo dapat mengubah kehidupan warga sekitar. Pengangguran sekarang telah miliki pekerjaan.
“Dukungan masyarakat dan pemerintah sangat besar untuk kemajuan Banto Royo,” ujarnya mengakui. (MSM)