Senin, 24/12/2018 18:48 WIB

Tahun 2020 Jalan Utama, Perkantoran dan Pembenahan Objek Wisata Tuntas

KABUPATEN AGAM

Bupati Agam Indra Catri

Bupati Agam Indra Catri

Agam, sumbarsatu.com-Tahun ini, Pemkab Agam fokus melakukan pembenahan objek wisata, menuntaskan pembangunan jalan-jalan utama, kantor camat dan Puskesmas. Diharapkan semua pekerjaan dimaksud tuntas pada tahun 2020.

Demikian diungkapkan Bupati Agam H. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah via ponselnya Senin (24/12/2018). Menurutnya, pembangunan bidang pertanian dan SDM tetap disempurnakan.

“Pembangunan bidang pariwisata perlu diuber untuk memanfaatkan momentum pembangunan dan perbaikan jalan, serta peningkatan produksi pertanian dan produk UMKM,” ujarnya.

Agam memiliki bejibun objek wisata potensial. Namun belum semua terkelola sebagai objek unggulan. Walau demikian, beberapa objek kini sedang dikerjakan, seperti Objek Sajuta Janjang, di Objek Wisata Lereng Singgalang, Nagari Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu, dan Linggai, di Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya.

Asisten II Setda Agam, yang juga mantan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Agam, Ir. Jetson, menjelaskan, pekerjaan objek Sajuta Janjang akan mempercantik kawasan agrowisata Lereng Gunung Singgalang, sehingga semakin menarik minat wisatawan untuk berkunjung.

Pekerjaan yang telah dimulai tahun ini, diharapkan akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar, seperti membuka outlet sayur organik untuk para wisatawan, yang pengunjung lainnya ke objek tersebut.

Selama ini warga sekitar sudah dikenal sebagai petani sayur-mayur. Usaha dimaksud akan semakin dimantapkan, sehingga sayur produksi Lereng Singgalang semakin terkenal ke seantero pelosok.

Dengan selesainya pembangunan proyek Sajuta Janjang, diyakini kawasan tersebut akan berkembang menjadi objek agrowisata. Bahkan ia yakin, kalau Lereng Singgalang akan menjadi destinasi wisata andalan di Agam, dan Sumbar.

Sejalan dengan pembangunan objek Sajuta JanjangPemkab Agam melalui Disparpora juga sedang mengerjakan Objek Wisata Linggai, di Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya.

Linggai pernah menjadi objek unggulan Sumbar, sebelum pekerjaan Proyek PLTA Maninjau “menenggelamkannya.” Akibat Linggai digenangi air Danau Maninjau, secara perlahan namun pasti, objek itu mati suri.

Kini, Pemkab Agam mencoba “menghidupkan” kembali objek dimaksud, dengan meninggikan permukaan objek, melalui penimbunan.

Pekerjaan dilanjutkan dengan membangun perlengkapan objek, seperti outlet pedagang, area taman, area parkir, sarana air bersih dan MCK, bangunan rumah makan dan restoran, bangunan teater, restoran terapung, serta kebutuhan lainnya.

“Pembangunan Linggai juga direncanakan siap akhit tahun 2020, dan diresmikan bersamaan dengan Objek Sajuta Janjang,” ujarnya pula.

Ada satu lagi Objek Wisata strategis yang belum bisa dibangun menggunakan uang negara. Objek dimaksud adalah Objek Wisata Pantai Bandar Mutiara, di Banda Gadang, Kecamatan Tanjung Mutiara.

Objek tersebut sudah lama direncanakan akan dibangun, namun sampai kini belum kesampaian. Kendalanya adalah masalah kepemilikan lahan.

Objek yang akan dibangun dengan biaya negara (daerah), harus diserahkan kepada negara (daerah). Penyerahan dibuktikan sertifikat tanah.

Hal itu yang belum dilakukan pemilik lahan, dalam hal ini ninik mamak penguasa lahan. Penyerahan lahan baru dalam bentuk pernyataan di atas kertas tanpa meterai.

“Walau demikian, kami tetap berupaya, agar semua persyaratan bisa dipenuhi, sehingga Pusat berkenan mengucurkan biaya pembangunan objek. Persyaratan lain, seperti gambar rencana pembangunan, dan kebutuhan lainnya sudah disiapkan. Namun Pusat tidak berkenan mengucurkan dana, bila tidak ada penyerahan sepenuhnya dari pemilik lahan kepada Pemerintah,” ujarnya menjelaskan.

Pembangunan jalan utama, saat ini hampir tuntas, bersamaan dengan pembangunan kantor camat, dan puskesmas.

Pembangunan pertanian ditandai dengan semakin intens peningkatan SDN petani, dan bantuan pengembangan sektor andalan, seperti peningkatan pembangunan sektor pertanian tanaman pangan, sektor tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, dan sektor andalan lainnya.

Sedangkan di bidang pendidikan, baik formal maupun non formal, pemkab Agam terus berupaya melakukan peningkatan melalui berbagai cara. Di antaranya dengan memberikan bantuan bea siswa bagi keluarga kurang mampu, memberikan pelatihan dan pembinaan kepada warga sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Pemkab Agam,  membantu para pendidik di madrasah, TPA/TPSA, dan bantuan untuk mereka yang bergerak di bidang pendidikan, seusai dengan kemampuan keuangan Pemkab Agam.

“Kami berharap pembangunan di segala bidang didukung oleh warga yang diberi kemampuan oleh Yang Maha Kuasa, dan para perantau, sehingga pembangunan daerah bisa berjalan dengan pesat, sesuai harapan kita bersama,” ujar Dt. Malako Nan Putiah.

Menurutnya, kemajuan akan semakin bisa dan cepat diwujudkan, bila putra Agam memiliki pendidikan dengan kualitas yang baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan warga, maka akan semakin cepat Agam meraih kemajuan dan kemakmuran. Bahkan, ia sendiri mengaku belum puas dengan pendidikan yang dijalaninya, walau sudah meraih galer Doktor (DR).

“Kita sebagai umat Islam dituntut untuk  belajar dari ayunan sampai ke liang kubur,” ujarnya mengingatkan. (MSM)

 

BACA JUGA