
Anak nagari menyiapkan seni pertunjukan untuk memeriahkan pentas “Maniti Pamatang #1: Menggapai Cita untuk Masa Depan," yang akan dilaksanakan pada Minggu 23 Desember 2018
Guguak Randah, sumbarsatu.com—Napas-napas seni tradisi Minangkabau mulai menemukan salurannya. Lima tahun terakhir, aktivitas seni berbasis budaya marak digelar di pelbagai nagari-nagari di kabupaten-kabupaten di Sumatera Barat dengan sederhana namun bermakna.
Aktivis terdepan yang membangkitkan energi seni-seni tradisi Minangkabau itu ialah para pegiat seni yang terpanggil untuk berbakti pada kampung halamannya. Mereka ini sudah malang melintang pada dunia seni pertunjukan di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, digelar alek nagari di Balingka, Ampek Koto, Agam, yang melibatkan anak-anak nagari yang tergabung dalam Marsini Komunitas Budaya (MKB) Balingka, Komunitas Seni Budaya Kiek Sungai Landia, dan Komunitas Junjuang Siriah Guguak Randah.
BACA: Pembukaan Lokakarya Tari Marsini Komunitas Budaya Balingka Meriah
Alek nagari nan sederhana jauh dari hingar-bingar warna-warni lampu sorot dan perangkat sistem suara yang canggih, digagas bersama-sama pegiat seni dalam sebuah grup di media sosial, antara lain Indra Zubir, Sukra Maulana, dan Tria Resa.
“Pada 18 November lalu, kita gelar kegiatan alek anak nagari ini di Nagari Balingka. MKB Balingka sebagai tuan rumah. Kita gelar secara bergiliran. Selanjutnya, pada 23 Desember ini dilaksanakan di Nagari Guguak Tabek Sarojo, dan pada 3 Maret 2019 di Nagari Sungai Landia,” kata Sukra Maulana, salah seorang penggagas kegiatan julo-julo alek nagari dan juga Pembina Komunitas Seni Budaya Kiek Sungai Landia.
Pada bulan ini, tepatnya Minggu, 23 Desember 2018, giliran Nagari Nagari Guguak Tabek Sarojo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, sebagai pelaksana kegiatan. Alek nagari ini digelar di Jorong Guguak Randah dengan kerja kolaboratif Komunitas Junjuang Siriah Guguak Randah, Persatuan Remaja Islam Masjid Taqwa (PRIMT) Guguak Randah, dan Drumband Remaja Islam Masjid Taqwa (PRIMT) Guguak Randah.
Menurut Tria Resa, Ketua Komunitas Junjuang Siriah Guguak Randah yang juga seorang koreografer, kegiatan julo-julo alek nagari seni budaya Minangkabau diberi nama “Maniti Pamatang #1: Menggapai Cita untuk Masa Depan."
“Maniti pamatang dalam perspektif pamaknaannya pada budaya masyarakat Minangkabau ialah kehati-hatian dalam melangkah karena pamatang sawah itu hanya bisa dilalui 1 orang dan berbelok serta kadang tak begitu rata. Meniti pematang itu harus mampu menjaga keseimbangan. Seni dan budaya Minangkabau sejak dulu kala mengajarkan kita untuk berhati-hati. Minangkabau selalu belajar dari alam. Alam adalah guru orang Minangkabau,” jelas Tria Resa panjang lebar arti dan makna dari tema yang diangkat itu.
Hal senada juga dikatakan Dewi Putri, Pembina Komunitas Junjuang Siriah Guguak Randah. Tema “Maniti Pamatang #1: Menggapai Cita untuk Masa Depan” dalam kegiatan pertunjukan seni-budaya yang akan digelar itu, merupakan suatu upaya membuka pemahaman terhadap kekuatan nilai-nilai budaya Minangkabau kepada generasi muda.
“Budaya kita penuh dengan kearifan lokal dan sangat dekat dengan ekosistem lingkungan alam. “Maniti Pamatang #1: Menggapai Cita untuk Masa Depan” tentu saja akan tergambar dari penampilan seni nanti,” jelas Dewi Putri.
Sementara itu, Ilham Ryadi, Ketua Pelaksana Pentas Anak Nagari “Maniti Pamatang #1 mengatakan, iven alek nagari ini diagendakan bergiliran antarkomunitas di IV Koto, Agam.
“Ini giliran kedua Guguak Randah sebagai tuan rumah. Sebelumnya di Nagari Balingka. Untuk yang kedua ini diikuti lima komunitas seni yang fokus pada budaya Minangkabau, yaitu Ruang Belajar Bintang Harau (Harau, Limapuluh Kota), Sanggar Puti Ambang Bulan (Sikabu-Kabu, Limapuluh Kota), Marsini Komunitas Budaya (Balingka-Agam), Komunitas Seni Budaya Kiek (Sungai Landia-Agam), dan Sanggar Seni Intan Sarojo (Guguak Randah-Agam). Diperkirakan akan diikuti lebih 200 anak-anak nagari,” kata Ilham Ryadi.
“Maniti Pamatang #1 yang ditandai dengan taggar (#)1 itu sebagai sebuah program yang berkelanjutan yang ditaja Komunitas Junjuang Siriah Guguak Randah.
“Tak tertutup ini jadi program jangka menengah kami,” tambah Rivaldo, Manajer Produksi di Komunitas Junjuang Siriah Guguak Randah.
Komunitas Junjuang Siriah Guguak Randah merupakan komunitas anak muda yang ditujukan sebagai ruang ekspresi anak Nagari Guguak Tabek Sarojo dengan basis kegiatan seni budaya Minangkabau.
"Dalam Pentas Anak Nagari “Maniti Pamatang #1: Menggapai Cita untuk Masa Depan” akan ditampilkna tarian tradisi Minangkabau, tari kreasi, pertunjukan tambua/tasa, pantomim, komposisi musik etnis, dan pergelaran lainnya," jelas Rivaldoi. (SSC/Rel)