Bupati Agam memukul gong tanda dicanangkannya pendidikan inklusif
Agam, sumbarsatu.com- Semua anak di Kabupaten Agam memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan, ungkap Bupati Agam H.Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, saat membuka Pencanangan Pendidikan Inklusif Tingkat Kabupaten Agam, di Pusdiklat IPDN Baso, Kamis (15/12/2016).
“Semua memiliki kesempatan yang sama, termasuk anak berkebutuhan khusus (inklusif). Itu sudah merupakan komitmen Pemerintah Kabupaten Agam,”ujarnya.
Dengan dicanangkannya Kabupaten Agam sebagai kabupaten dengan pendidikan inklusif 2016, merupakan suatu peluang bagi warga berkebutuhan khusus untuk mendapatkan pendidikan di sekolah umum, dan sekolah khusus.
Bupati, agar para guru dan sekolah memperlakukan siswa berkebutuhan khusus, sesuai dengan kebutuhannya. Para orang tua diminta untuk menyekolahkan anaknya, yang berkebutuhan khusus, jangan merasa malu atau rendah diri memiliki anak seperti itu.
"Saya berharap tidak ada diskriminasi. Kita sama di mata Allah. Mereka juga mempunyai peluang yang sama, untuk menyeimbangkan sumber daya manusia, dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa dan negara ini. Jangan ada rasa malu bagi keluarga untuk menyekolahkan anak-anak seperti ini. Mereka juga memiliki hak untuk bersekolah," ujarnya pula.
Ketua Panitia, Arnel mengatakan, pencanangan pendidikan inklusif ini sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009, tentang pendidikan inklusif bagi peserta didik yang memiliki kelainan, dan memiliki potensi kecerdasan, atau bakat; serta keputusan Bupati Agam Nomor 111 tahun 2016, tentang kelompok kerja pendidikan inklusif.
Kegiatan itu diikuti seluruh kepala sekolah se-Kabupaten Agam. Menurutnya, pada tahun 2016 ini sudah ada 11 sekolah sebagai piloting, yang menyelenggarakan sekolah berpendidikan inklusif. Sekolah dimaksud 4 unit SD, 5 unit SMP, dan 2 unit SMA.
Pelaksanaan pendidikan inklusif di sekolah tersebut dibantu oleh 10 orang guru pembimbing khusus, yang berasal dari Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Kabupaten Agam.
"Namun, secara bertahap seluruh sekolah akan menjadi pelaksana pendidikan inklusif,” ujanrya. (MSM)
Bupati Agam canangkan pendidikan inklusif