Rabu, 12/10/2016 19:01 WIB

Petani Pasaman Barat Bergairan Tanam Nilam

BERNILAI EKONOMI TINGGI

Kadis Perkebunan H Alfitri Noven sedang berada di lokasi pembibitan

Kadis Perkebunan H Alfitri Noven sedang berada di lokasi pembibitan

Pasaman Barat, sumbarsatu.com--Selain kakao, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat juga tengah berkonsentrasi mengembangkan tanaman nilam.

"Saat ini petani di Pasaman Barat juga sedang bergairah menanam nilam (patchouli oil) karena harga pasarnya yang cukup menggiurkan. Harga minyak nilam saat ini dibandrol Rp600.000/kg. Tempat dan mesin penyulingan pun sudah banyak berkembang di Pasaman Barat," kata Bupati Pasaman Barat Drs. H. Syahiran, MM, melalui Kepala Dinas Perkebunan Pemkab Pasaman Barat Ir H. Alfitri Noven di dampingi Sekretaris Syafriadi Chandra SE, M.Si, Kabid Perencanaan Zairil Andri, Rabu (12/10/2016) di Simpang Empat.

Saat ini, kata Alfitri Noven, ada 2.363 hektare kebun nilam di Pasaman Barat, yang terdapat di Kecamatan Talamau, Pasaman, Gunung Tuleh, dan berbagai kecamatan lainnya.
Produksinya sampai 161,6 ton/tahun dalam bentuk minyak nilam. Nilam sudah bisa dipanen jika berumur sekitar sembilan bulan.

"Kita targetkan lahannya nilam tahun 2017 juga terus bertambah sehingga kesejahteraan petani nilam juga bisa jadi meningkat,” sambung Alfitri Noven.

Nilam, ujar Alfitri Noven, diharapkan menjadi andalan Kabupaten Pasaman Barat yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat, petani karena patut dikembangkan sesuai dengan karakter iklim, cuaca, jenis tanah dan suhu udara yang dimiliki Pasaman Barat.

Nilam tanaman ekspor yang banyak digunakan untuk campuran produk kosmetik seperti farfum, sabun,pasta gigi, sampo, kebutuhan industri makanan, kebutuhan farmasi seperti pembuatan obat anti radang, anti seraga, kebutuhan aroma terapi, bahan baku compound dan pengawetan barang dan lain-lain.

Saat ini, imbuh Alfitri Noven, Dinas Perkebunan melakukan perluasan areal nilam, pembangunan kebun sumber bibit, memberikan bantuan alat sulingan nilam stainlis stil yang bersumber dari dana APBD maupun APBN.

Begitu juga halnya dengan perkebunan, kakao, dan sawit. Dinas Perkebunan Pemkab Pasbar menggalakkan kepada petani untuk memakai bibit sawit yang bersertifikat sehingga mutu yang dihasilkan juga lebih baik dan berkualitas. (NIR)

BACA JUGA