Etape IV, Peraih "Raja Tanjakan” Kelok 44, Pemkab Agam Hanya Sediakan Suvenir

TOUR DE SINGKARAK 2016

Selasa, 09/08/2016 11:29 WIB
Tanjakan menantang Kelok 44

Tanjakan menantang Kelok 44

Agam, sumbarsatu.com-Pada iven Tour de Singkarak (TdS) lalu, Pemkab Agam menyediakan hadiah khusus untuk “Raja Tanjakan,” yang berhasil unggul “menaklukan” Kelok 44. Namun dalam TdS 2016, hadiah khusus itu disediakan Kemenpar RI. Sedangkan Agam hanya menyedia hadiah berupa suvenir.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Agam, melalui Kabid Pengadaan Objek Wisata, Rinaldi, ST, Selasa (9/8/2016), Kelok 44 sudah dianggap “lintasan khusus,” yang pemenangnya berhak atas hadiah yang disediakan Panpel Pusat.

Kelok 44 memang menantang bagi para pembalap. Setiap pembalap peserta TdS ingin menjadi "Raja Tanjakan" tersebut karena dianggap memiliki gengsi tersendiri.

Kelok 44 dengan panjang lintas sekitar 10 KM itu, bukan saja melelahkan, sekaligus menarik untuk ditaklukan pembalap. Di sana juga paling ramai penontonnya, karena dinilai paling menarik untuk ditonton. Di samping itu, panorama alam yang tersaji di sana memang indah dan menawan.

Jalan yang meliuk bagai ular raksasa, dan hamparan Danau Maninjau bak permadani nan permai, terlalu sayang untuk diabaikan begitu saja.

“Penyerahan suvenir dari Agam, menurut rencana bersamaan dengan penyerahan dai Panpel Pusat kepada Raja Tanjakan,” ujar Rinaldi.

Obsesi Rang Salingka Danau

Anak Nagari Salingka Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Agam, sudah sejak lama mendambakan jalan lingkar Danau Maninjau ditapaki pembalap TdS. Namun Sejauh ini, dambaan itu tetap tinggal dalam mimpi di malam hari, dan angan di siang hari, seperti disampaikan Pemuka Masyarakat Tanjung Raya Asal Tanjung Sani, Y. St. Sarialam.

Menurutnya, pasca bencana gempa 2009 lalu, jalan lingkar tersebut memang belum layak dilalui pembalap. Karena badan jalan banyak yang rusak, dan jembatan juga banyak yang hancur.

Namun, kini jembatan yang rusak sudah dibangun baru. Badan jalan juga sudah lumayan. Ke depan hendaknya jalan lingkar Danau Maninjau bisa dilalui pembalap TdS.

“Kami berharap Pemkab Agam dan Pemprov Sumbar mengupayakan, agar jalan lingkar Danau Maninjau bisa dilalui pembalap TdS,” ujarnya.

Harapan Y. St.Sarialam sama dan sebangun dengan harapan St. Perpatiah, Azwir, Adnan, Deka, dan warga salingka Danau Maninjau lainnya. Dengan dilaluinya jalan lingkar Danau Maninjau tersebut, keindahan alamnya semakin dikenal di dunia internasional. Di sana juga terdapat Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, dan Rumah Pujangga Besar Nur St. Iskandar,Rumah Rangkayo Rasuna Said, dan beberapa bangunan bersejarah lainnya.

Menurut Kepala Disbudpar Agam, Hadi Suryadi, SH, jalan lingkar danau dimaksud pernah disurvey Tim TdS, dan hasilnya belum layak tempuh untuk iven dunia itu. (MSM)



BACA JUGA