Jamaah Masjid Agung Babussalam Bawan Kesulitan Air
Bawan, sumbarsatu.com-Air sangat penting artinya bagi jamaah masjid, termasuk Jamaah Masjid Agung Babussalam Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam. Jumat (1/7/2016), jamaah yang hendak berwudhuk untuk salat Jumat, menggarutok.
Pasalnya, air pada bak air tempat berwudhuk tidak memadai. Hanya tinggal sedikit, itu pun sudah keruh. Namun karena sudah kepepet waktu, air yang sebenarnya sudah tidak laik pakai itu, digunakan juga.
Kesulitan air untuk berwudhuk itu dialami jamaah sejak runtuhnya bendungan Batang Bawan, sekitar 6 bulan lalu. Kerusakan bendungan akibat bencana alam (banjir) itu sampai kini tidak juga diperbaiki. Dampaknya, Pasar Bawan pun jadi kumuh, dan tempat berwudhuk Masjid Agung Babussalam kesulitan air.
Ketergantungan air bersih untuk keperluan jamaah masjid terhadap air dari bendungan, menurut beberapa jamaah bisa saja diatasi dengan air bersih PDAM. Itu pun sebenarnya sudah dilakukan pengurus, namun tidak tuntas. Ada kesan pengurus takut menggunakan air PDAM secara penuh, karena mengingat besarnya rekeningnya nanti.
“Padahal uang masuk ke kas masjid cukup besar setiap hari Jumat, mengapa pengurus terkesan takut keluar duit banyak untuk keperluan yang tidak bisa ditawar itu, ” ujar beberapa jamaah masjid, usai salat Jumat.
Sementara salah seorang jamaah kala itu, MS. Marajo menilai, masalah air untuk berwudhuk itu sangat vital. Fatal jadinya, bila tidak mencukupi, apalagi tidak ada. Karena masjid Babussalam merupakan sebuah masjid yang ramai jamaahnya pada hari Jumat. Hal itu disebabkan, Jumat merupakan hari pasar di Bawan. Seluruh pedagang yang beragama Islam, menunaikan salat Jumat di sana.
“Babussalam sudah merupakan masjid kecamatan, jamaahnya banyak. Janganlah masalah air menyebabkan jamaah lari salat Jumat ke masjid lain. Bila itu terjadi, Masjid Agung babussalam akan kehilangan jamaahnya. Masjid tanpa jamaah, apa jadinya?” ujarnya mempertanyakan. (MSM)