
Sesudut keindahan Hat Yai Thailand
Hat Yai, sumbarsatu.com—Libur Natal dan Tahun Baru menjadi pilihan bagi sebagian keluarga untuk melakukan kunjungan ke beberapa daerah maupun negara tujuan wisata lainnya. Wartawan media ini berkesempatan untuk melakukan perjalanan dalam masa liburan yang lumayan panjang tersebut beberapa waktu lalu ke negara Thailand. Selain wisata luar negeri lainnya seperti wisata Jepang,Malaysia, dan Singapore, Thailand punya warna sendiri.
Setelah melakukan penerbangan dari Bandara International Minangkabau (BIM) menuju KLIA, lanjut melakukan perjalanan darat selama tujuh jam. Melewati Imigrasi Malaysia untuk pemeriksaan paspor serta dokumen lain, akhirnya kami memijakkan kaki di Provinsi Songkhla dengan ibu kotanya Hat Yai, tepatnya bagian selatan negara Thailand yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia.
Sebagai negara yang berbatasan langsung dengan Malaysia, negara tersebut menjadi alternatif kunjungan wisatawan dari berbagai negara di benua Asia maupun Eropa. Pantauan wartawan di lokasi, antrean panjang serta bus yang mengangkut wisatawan tidak hentinya berdatangan ke negara yang dikenal dengan Gajah Putih tersebut.
Meskipun Thailand dikenal dengan negara Budha, akan tetapi umat Muslim banyak dijumpai di sana. Beberapa kutipan dari penyampaian pemandu wisata yang kami dengar, ternyata keberadaan Islam bersama penduduknya cukup didukung oleh pemerintah setempat. Dengan populasi 359.813 jiwa di Hat Yai, agama Islam sendiri diemban oleh seorang mufti yang memperoleh gelar Syaikul Islam di bawah Kementrian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan negara Thailand.
Objek Wisata dan Kuliner
Beberapa tempat menarik di Kota Hat Yai yang merupakan ibukota propinsi Songkhla patut kita kunjungi. Beberapa tempat tersebut antara lain, Kuil Budha Wat Hat Yai Nai yang terletak di Phetkasem Road. Di dalam kuil tersebut terdapat patung Budha berukuran besar yang diberi nama penduduk setempat Phra Phutta Hatta Mongkhon. Selain itu, juga terdapat patung Budha tidur, Samila Beach dengan The Great Serpan Nag dan berbagai tempat wisata lainnya.
Selain alasan kurs mata uang cukup rendah dari negara Malaysia dan Indonesia, 1 Bath sama dengan 300 rupiah, daerah ini dijadikan tempat shoping untuk sekadar berbelanja apa saja bagi pelancong. Ternyata daerah ini sempat mengalami penurunan kunjungan wisatawan akibat ledakan bom di salah satu pusat perbelanjaan. Pada malam harinya wisatawan dapat menikmati Thai Girls Show dan Street Food pusat kota yag terletak di area Lee Garden yang masih menyisakan bekas ledakan bom pada tahun 2012 lalu.
Berbeda dengan Thailand lainnya, karena Hat Yai penduduknya banyak banyak menganut agama Islam, sehingga cukup mudah untuk mencari kuliner halal atau biasa disebut halal food. Transportasi di kota tersebut cukup mudah dijumpai bahkan murah. Tuk tuk begitu nama yang diberikan, dengan 800 sampai 1000 bath akan membawa kita berkeliling propinsi Shongkhla seharian. Tergantung bagaimana cara menawar alat transportasi bermuatan delapan orang itu. (RC)