
Di Agam, petani makin resah, harga sawit kian murah
Agam, sumbarsatu.com—Petani sawit di Kabupaten Agam kian resah. Penyebabnya harga sawit tandan buah segar (TBS) kian murah. Kondisi ini membuat petani menjerit. Naiknya harga dolar terhadap rupiah malah tak menguntungkan bagi petani.
Hal demikian dikeluhkan beberapa petani sawit saat ditemui sumbarsatu.com, Kamis (27/8/2015) di Lubuk Basung.
“Harga sawit rakyat anjlok sampai Rp400/kg,” ujar Mulih, salah seorang petani sawit.
Dengan kondisi harga seperti itu, petani banyak yang membiarkan buah sawitnya membusuk di batangnya. Karena bila dipanen, tidak ada hasilnya untuk mereka.
“Bila dipanen juga, hasil penjualannya hanya untuk biaya panen dan biaya pengangkutan dari kebun ke pinggir jalan,” ujar Syamsul.
Menurut Syamsul, kondisi demikian berdampak pada daya beli warga, dan pedagang pun terimbas murahnya harga sawit rakyat. Keresahan petani sawit tersebut sudah mendapat respons dari pihak DPRD Agam, terutama Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Menurut salah seorang anggota Fraksi PAN, Irvan, ketika dihubungi via ponselnya, fraksinya prihatin dengan keresahan petani sawit tersebut.
“Kami dari Fraksi PAN telah menyampaikan masalah itu dalam Rapat Pendapat Akhir, bahkan berencana membawa ke sidang Bamus agar seluruh masalah yang ada di perkebunan sawit dijadikan pembahasan. Bila perlu dibentuk Pansus untuk menyelesaikan masalah tersebut,” katanya.
Menurutnya, banyak masalah yang akan dituntaskan Pansus, antara lain HO perusahaan yang mati, limbah pabrik pengolahan sawit,dan murahnya harga sawit rakyat.
“Kami sangat kasihan melihat penderitaan petani sawit, terutama di Kecamatan Ampek Nagari dan Palembayan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan anggota DPRD Agam lainnua Amrizal Dt.Basa, asal Dapil II Agam. Menurutnya, masalah perkebunan sawit di daerah itu akan ditangani oleh Pansus DPRD Agam.
Perbedaan harga sawit rakyat sangat mencolok bila dibandingkan dengan harga sawit kebun plasma. Harga sawit rakyat akhir-akhir ini hanya Rp400 sampai Rp500/kg, sedangkan harga sawit kebun plasma mencapai Rp1.300 lebih/kg.
“Kalau bisa, janganlah harga sawit rakyat terlalu murah. Kan kasihan,mereka menggantungkan ekonomi mereka dari hasil penjualan sawit,” ujar Irvan.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Agam, Ir. Yulnasri, MM mengatakan, murahnya harga sawit rakyat disebabkan rendemennya rendah. (MSM)