Tersebab Penerapan Pajak Tak Adil, Siti Manggopoh Melawan Belanda

Selasa, 16/06/2015 06:53 WIB
Monumen Siti Mongopoh

Monumen Siti Mongopoh

Agam, sumbarsatu.com— Perang Manggopoh merupakan suatu peristiwa heroik dan patriotik yang telah dicatat dengan tinta emas dalam lembaran sejarah Republik Indonesia.

Hal ini dikatakan Asisten III Bidang Adminitrasi Umum Sekretariat Provinsi Sumatera Barat, Sudirman Gani, selaku inspektur upacara dalam rangka peringati perang Manggopoh ke 107 di halaman Kantor Camat Lubuk Basung, Senin (15/6/2015).

Sudirman Gani mengatakan, di manggopoh perlawanan dilakukan oleh seorang perempuan yang dikenal dengan Mandeh Siti Manggopoh. Perang Manggopoh sesungguhnya merupakan representasi dari perlawanan rakyat Sumatera Barat, sebagai bentuk penentangan terhadap kebijakan pemerintah kolonial Belanda terutama dalam penerapan pajak atau belasting.

"Perang Manggopoh bukanlah perlawanan lokal anak nagari Manggopoh semata, namun juga perlawanan rakyat Sumatera Barat yang dimotori oleh tokoh masyarakat di Manggopoh," katanya.

Jangan sampai lupa bahwa negara ini berdiri diatas darah dan jiwa para syuhada, pejuang dan pahlawan diantaranya yakni, pejuang perang Manggopoh yang gugur sebagai patriot bangsa. Kemerdekaan yang dirasakan saat ini merupakan sebuah pengorbanan dari para pejuang dulu.

"Perang Manggopoph ini kita jadikan sebagai titik balik untuk mengukur sejauh mana kita memaknai nilai-nilai dan semangat kejuangan para pelakunya, jadikan ini sebagai modal dan motivasi untuk menata kehidupan yang lebih baik," katanya.

Perang Manggopoh bukan hanya sekedar mewariskan nilai historis kepada warga, tapi sesungguhnya juga mewariskan suatu tata nilai yang mengandung semangat kejuangan yang dapat diimplementasikan pada saat ini.

Ia mengharapkan, perang Manggopoh ke 107 tahun ini bisa memperkuat jati diri sebagai generasi pejuang yang berani menegakkan kebenaran dan memerangi kemungkaran.

Saat upacara berlangsung tampak hadir Wakil Bupati Agam Irwan Fikri, Muspida, Kepala SKPD, ninik mamak se Nagari Manggopoh serta masyarakat.

Meskipun saat pelaksanaan upacara dihiasi dengan rintikan hujan, namun semangat peserta upacara, komandan serta inspektur tidak pudar untuk memperingati hari yang bersejarah ini. (SSC) 



BACA JUGA