Azyumardi Azra: Abdullah Ahmad Pantas Jadi Pahlawan Nasional

100 TAHUN PERGURUAN ADABIAH

Minggu, 24/05/2015 08:06 WIB
Azyumardi Azra

Azyumardi Azra

Padang, sumbarsatu.comMelihat kepada nilai-nilai kejuangan yang dilakukan, pendiri Perguruan Adabiah, DR H Abdullah Ahmad (1878-1933) dinilai layak untuk menyandang gelar Pahlawan Nasional. Dasarnya, Abdullah Ahmad dinilai sebagai sosok pengusaha pejuang yang melihat ranah pendidikan sebagai bagian untuk menghadang kolonialisme.

“Abdullah Ahmad merupakan pionir dalam kaderisasi intelektual ulama dan ulama intelektual melalui pendidikan modern,” ungkap Prof Azyumardi Azra, CBE, Guru Besar IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam makalahnya pada seminar “100 Tahun Perguruan Adabiah”, Sabtu (23/5/2015) di Padang.

Putra Lubuk Alung ini menjelaskan, kelayakan Abdullah Ahmad sebagai Pahlawan Nasional dapat dilihat dari gerakan dan perjuangan yang dibangun masa kolonial dulu. Ada tiga aspek yang dilihat Azyumardi sebagai nilai kejuangan Abdullah Ahmad.

Pertama, Abdullah Ahmad dinilai sebagai pelopor pendidikan modern di Indonesia yang menemukan momentumnya dari Sumatera awal abad ke-20 dan menyebar ke Nusantara.

Kedua, Abdullah Ahmad termasuk jaringan ulama Jawi akhir abad ke-19 yang berpusat di Mekkah, terutama melalui jaringan keilmuan Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi.

Ketiga, Abdullah Ahmad menekankan kesesuaian Islam, modernisme/reformis dan nasionalisme. Membangun kerjasama taktis dengan kolonial Belanda demi untuk memajukan bangsa.

“Abdullah Ahmad melakukan banyak hal untuk membangun karakter bangsa melalui berbagai hal. Di antaranya adalah transmisi usaha melalui Syarikat Oesaha, transmisi Islam,” kata Azyumardi Azra.

Selama hidupnya, Abdullah Ahmad banyak menulis pokok-pokok pikiran melalui tiga majalah yang didirikannya Al-Munir, Al-Akhbar dan Al-Islam dan transmisi pendidikan melalui pendirian Perguruan Adabiah dan PGAI.

Dalam kajian mendalam, Azyumardi Azra mengatakan, meski bekerja sama dengan Belanda, hal itu dilihat sebagai taktik.

“Pada intinya, Abdullah Ahmad anti penjajahan,” jelasnya.

Sementara itu, dalam gelaran yang sama, Prof Elfindri, ahli Sumber Daya Manusia pada Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang mengatakan, jika sekolah ingin maju dan melahirkan lulusan berkualitas, pengelola sekolah harus berani mengubah kultur dalam menjalankan proses belajar mengajar.

“Perlu dilakukan pemetaan untuk melahirkan lulusan yang bersaing di tingkat selanjutnya,” kata Elfindri. (ISN/SSC)

Berita Terkait: Andrinof A Chaniago: Adabiah Jangan Larut dengan Masa Lalu 



BACA JUGA