Air PDAM Tirta Antokan Agam Terputus, Kulit Warga Mulai Gatal-gatal

Jum'at, 14/11/2014 19:06 WIB
ilustrasi

ilustrasi

Agam, sumbarsatu.com—Ratusan pelanggan PDAM Tirta Antokan, Agam, komplain karena sejak satu pekan terakhir tidak mendapatkan pasokan air secara normal. Pihak PDAM sendiri tak pernah menjelaskan penyebab ngadat distrubusi air bersih itu. Selain kurangnya penjelasan, pihak PDAM pun tak memberikan solusi dengan menyediakan tangki air untuk mastyarakat.

Kesulitan air bersih itu dialami warga yang berdomisili di Padang Baru, Kecamatan Lubuk Basung. Sepekan terakhir tak lagi mendapat pasokan air bersih dari PDAM. Sebagian warga memanfaatkan air sungai di sekitar daerah itu.

“Sepekan terakhir air PDAM tak mengaliri rumah warga. Tapi rekening air tetap dikutip PDAM,” kata Lukman (55) pelanggan PDAM warga Padang Baru.

Anehnya, jika warga takl membayar tagihan rekening air, PDAM akan memutuskan aliran air ke rumah warga. “Padahal air tak hidup, jika tak bayar diputus pula,” keluhnya mempertanyakan kebikan PDAM yang dinilainya aneh.

Sulitnya mendapatkan air bersih ini berdampak pada kesehatan masyarakat. Beberapa warga terserang penyakit kulit.

Upik (29) mengaku, sudah diserang penyakit kulit berupa gatal-gatal, karena terpaksa menggunakan air dari sumur yang keruh dan bau untuk mandi dan mencuci pakaiannya sehari-hari.

“Terpaksa kami pakai sumur yang airnya bau lumpur, karena tidak mungkin kami berangkat kerja tidak mandi dulu," ujar Upik yang mengaku bekerja di sebuah toko di Lubuk Basung.

Hal serupa juga dikeluhkan oleh salah seorang siswa SMA di Lubuk Basung. Ilham (17) mengaku dirinya tidak hanya membawa buku ke sekolah tapi perlengkapn mandi juga harus dibawa untuk mandi di sekolahnya.

“Saya bawa perlengkapan mandi ke sekolah karena di sekolah air masih mengalir,” terang Ilham.

Sementara itu, ketika dikonfirmasi Direktur PDAM Tirta Antokan Eryanson membenarkan, air mati akibat curah hujan tinggi melanda daerah Lubuk Basung, Padang Baru khususnya, sehingga perusahaan tersebut menghentikan pendistribusian ke pelangan yang ada di Kecamatan Lubuk Basung.

“Saya meminta maaf kepada pelanggan yang ada di Kecamatan Lubuk Basung, akibat pemutusan air bersih ini untuk sementara waktu," katanya.

Dia menambahkan, mudah-mudahan malam (Jumat malam ini) pendistribusian air ke rumah pelangan sudah normal. Pihaknya PDAM sudah mulai mendistribusikan air ke pelangan. Untuk penditribusian air secara normal ke pelangan, membutuhkan waktu cukup lama sekitar 24 jam.

“Penghentian pendistribusian ini dilakukan akibat intake (lubang) di Silasuang dan Ngungun tersumbat daun dan ranting pohon,” terang Eryanson.

Tersumbatnya intake ini setelah air sungai cukup besar debitnya akibat curah hujan sangat tingi melanda daerah Lubuk Basung pada minggu lalu.

"Ini merupakan risiko yang sering kita hadapi apabila curah hujang tinggi, karena sumber air yang diolah ini merupakan air permukaan," jelasnya.

Bukan masyarakat saja yang rugi, pihak PDAM Antokan mengalami kerugian puluhan juta. (SSC-2)



BACA JUGA