Wako Hendri Arnis Buka Festival Literasi III di PDIKM

Sabtu, 26/07/2025 07:46 WIB

Padang Panjang, sumbarsatu.com – Suasana semarak mewarnai pembukaan Festival Literasi III-2025 Kota Padang Panjang yang digelar di Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), Jumat (25/7/2025).

Acara ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, yang menandai pembukaan dengan pemotongan pita dan pelepasan balon ke udara.

Festival Literasi kali ini mengusung tema "Literasi Menuju Generasi Emas 2045" dan berlangsung selama tiga hari hingga 27 Juli 2025. Kegiatan ini dimeriahkan oleh 50 stand yang menampilkan beragam peserta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaku UMKM, kelurahan, gugus sekolah, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.

Wali Kota hadir didampingi oleh Bunda Literasi Kota, Ny. Maria Feronika Hendri, bersama Wakil Wali Kota Allex Saputra dan Ketua GOW Kota, Ny. Sri Wahyuni Allex. Turut hadir pula Ketua DPRD bersama unsur Forkopimda, Ketua DWP Ny. Sri Hidayani Sonny, serta para undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Hendri Arnis menegaskan bahwa pembangunan sebuah kota tidak hanya cukup dengan infrastruktur fisik, tetapi juga harus mencakup pembangunan infrastruktur pikiran.

Menurutnya, semangat belajar, budaya membaca, dan kebiasaan menulis merupakan fondasi penting untuk mencetak generasi unggul.

"Festival ini tidak boleh berhenti sebagai acara tahunan semata, melainkan harus menjadi penggerak budaya literasi yang berkelanjutan. Literasi harus hadir di rumah, sekolah, masjid, bahkan di kantor pemerintahan. Literasi bukan hanya kemampuan membaca huruf, tetapi juga membentuk pola pikir dan karakter," ujarnya.

Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari pameran produk kreatif dan literasi, gelar wicara dengan narasumber inspiratif, pemutaran film edukatif, penampilan seni dan budaya, hingga berbagai lomba seperti resensi buku, menggambar, dan mewarnai. Semua ini menjadi wahana ekspresi, edukasi, serta ruang interaksi budaya yang dinamis dan merakyat.

Hendri juga mengajak orang tua, guru, dan masyarakat untuk menumbuhkan minat baca sejak dini kepada anak-anak. Ia berharap anak-anak dapat mengambil ilmu dari buku untuk bekal menjadi generasi emas 2045.

Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari berbagai pihak. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumbar, Mohamad Abdil Majid Ikram, menyatakan bahwa BI siap mendukung setiap upaya pengembangan literasi bagi anak-anak. Ia mengapresiasi inisiatif Pemko Padang Panjang serta kolaborasi dari BUMN dan BUMD dalam menyukseskan acara ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumbar, Jumaidi, menyampaikan komitmen pemerintah provinsi untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan literasi generasi muda. Menurutnya, literasi dapat menjadi sumber penghasilan dan kontribusi sosial, jika dikembangkan dan dibagikan dengan benar kepada mereka yang membutuhkan.

Bunda Literasi Kota Padang Panjang, Maria Feronika Hendri, turut menekankan bahwa festival ini bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan merupakan gerakan literasi yang tumbuh dari akar rumput. Ia merasa memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama orang tua dan guru, agar menjadi contoh nyata dalam menumbuhkan budaya literasi.

"Rumah adalah taman baca pertama, dan orang tua adalah pendongeng terbaik bagi anak-anak. Mari kita jadikan literasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari," ucapnya penuh semangat.

Pembukaan festival ini juga diramaikan dengan penampilan tarian literasi dari Sanggar Sikumbang Tabang. Acara turut dihadiri oleh kepala OPD, pimpinan BUMN dan BUMD, camat, lurah, Bunda Literasi Kelurahan, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Melek Informasi dan Budaya Baca

Semangat literasi kembali menggema di Kota Serambi Mekkah. Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, menyerahkan hadiah kepada para pemenang rangkaian kegiatan Festival Literasi III-2025.

Penyerahan hadiah ini merupakan bentuk apresiasi atas kreativitas dan dedikasi para peserta dalam mengembangkan budaya baca dan tulis di era digital. Festival yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) ini membuktikan bahwa literasi bukan sekadar soal membaca, melainkan juga mencakup kemampuan berpikir kritis, menyampaikan ide, dan menciptakan karya bermakna.

“Ini bukan soal siapa yang menang, tetapi bagaimana kita membangun kota yang punya daya pikir dan daya saing. Literasi adalah fondasi kota cerdas,” ujar Wali Kota Hendri dalam sambutannya.

Dalam Lomba Pembuatan Video Konten Literasi, juara pertama diraih oleh Linda Wahyuni, disusul oleh Mhd Hanafi MEF di posisi kedua, dan Yasmin Aini sebagai juara ketiga. Juara pertama mendapatkan hadiah sebesar Rp5 juta, juara kedua Rp4 juta, dan juara ketiga Rp3 juta. Selain itu, tujuh peserta terbaik lainnya masing-masing menerima Rp1 juta, yaitu Geri Agustami, Mursidiq, Welldi Refiyatno Yasri, Ramu Putri Syahrul, Lis Wulandari, Khaira Andana Vetra, dan Yuliza Zen.

Untuk Lomba Pembuatan Resensi Buku Koleksi Perpustakaan tingkat SMA/SMK/MA, juara pertama diraih oleh Sang Mahamanusya dari SMAN 3, disusul oleh Shierly Numa Melati dari SMAN 1 di posisi kedua, dan Aisya Syifa Aozora dari SMAN 1 di posisi ketiga.

Sementara itu, pada tingkat SMP/MTs, Fathiyya Assyifa dari Pondok Alquran Iqilabi Lubuk Basung/MTsS Kauman Muhammadiyah Padang Panjang menjadi juara pertama. Mayesa Haniyah dari MTsS DMP Diniyyah Puteri meraih juara kedua, dan juara ketiga diraih oleh Khanza Widyadi Putri dari SMPN 4 Padang Panjang.

“Kami bangga dengan antusiasme pelajar dan warga. Ini membuktikan bahwa literasi telah tumbuh menjadi budaya positif di tengah masyarakat Padang Panjang,” ungkap Wakil Wali Kota Allex Saputra yang turut menyerahkan hadiah bersama jajaran Forkopimda, Ketua TP-PKK, Ketua GOW, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumbar.

Lebih dari sekadar lomba, festival ini merupakan bagian dari strategi pembangunan karakter generasi muda Padang Panjang. Kota ini terus mengedepankan pendidikan berbasis nilai, teknologi, dan budaya.

“Masa depan Padang Panjang bukan hanya dibangun dari beton dan aspal, tetapi dari gagasan, kata-kata, dan semangat generasi melek literasi,” pungkas Wako Hendri Arnis. ssc/rel



BACA JUGA