"78 Tahun Makmur Hendrik" Sukses Digelar oleh Hamas dan PSH Unand

Kamis, 05/06/2025 10:44 WIB

 

Padang, sumbarsatu.com— Peringatan “78 Tahun Sang Maestro Penulis Indonesia, Makmur Hendrik” sukses diselenggarakan oleh Himpunan Media Sumbar (Hamas), bekerja sama dengan Pusat Studi Humaniora (PSH) Unand, Harian Singgalang, Gebu Minang, dan Bank Nagari, pada Rabu (4/6/2025), bertempat di Convention Hall Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang.

Rektor Unand yang diwakili oleh Sekretaris Universitas, Dr. Aidinil Zetra, secara resmi membuka acara yang turut dihadiri langsung oleh Makmur Hendrik, sang maestro yang datang dari Pekanbaru, Riau.

Dalam sambutannya, Aidinil Zetra menyampaikan bahwa peringatan 78 tahun Makmur Hendrik bukan sekadar perayaan ulang tahun, tetapi merupakan momen untuk menggali semangat, keberanian, dan nilai-nilai kemanusiaan yang hidup dalam setiap karya tulisnya.

“Karya-karya Pak Makmur Hendrik yang sarat akan nilai budaya dan kearifan lokal telah menjadi lentera dalam memahami kompleksitas kehidupan,” ujar Aidinil.

Ia menambahkan bahwa melalui tokoh-tokoh ciptaan Makmur Hendrik, kita belajar tentang ketabahan, kebijaksanaan, dan cinta tanah air yang tulus. Salah satunya dalam novel Tikam Samurai, tokoh Si Bungsu mengajarkan bahwa dendam tidak selalu harus dibalas dengan darah, melainkan dapat disucikan menjadi kehormatan yang menjaga martabat.

“Aku tak perlu membunuh, karena harakiri adalah milik mereka yang kalah terhormat,” tulis Makmur Hendrik lewat Si Bungsu.

“Ini bukan sekadar kalimat estetis, tetapi juga bernas secara moral. Ia mengajarkan kepada kita—pendidik, seniman, dan pemimpin—bahwa kekuatan tertinggi manusia bukan pada tikamannya, melainkan pada pengampunan yang lahir dari keberanian dan keteguhan batin,” lanjut Aidinil.

Acara ini juga sekaligus memperingati 21 tahun wafatnya penyair Hamid Jabbar. Aidinil menyebut Hamid Jabbar sebagai “Pahlawan Puisi” yang gugur di “Panggung Kehidupan,” menggenggam kata-kata hingga akhir hayatnya.

Sebelumnya, dalam laporan pembuka, Isa Kurniawan dari Hamas menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk penghargaan kepada para seniman, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat, atas karya-karya mereka yang fenomenal dan melegenda.

“Semoga melalui acara ini, para mahasiswa dan generasi muda termotivasi untuk berkarya dan bahkan melampaui capaian para pendahulunya,” harap Isa.

“Ini bagian dari gerakan berkesenian dan berkebudayaan. Dengan gerakan seperti inilah kita membangun peradaban. Saat ini, adablah yang mulai tergerus,” tambahnya.

Dalam rangkaian acara, beberapa tokoh memberikan testimony speech, antara lain Irjen Pol (Purn) Syafrizal Akhyar—murid pertama perguruan silat Patbanbu yang didirikan oleh Makmur Hendrik—serta Khairul Jasmi (Pemred Harian Singgalang), Prof. Harris Effendi Thahar, Dr. Zaiyardam dari PSH Unand, dan Dr. Syaifullah dari angkatan '66.

Selain itu, turut dibacakan puisi oleh Dr. Andria C. Tamsin (dosen UNP/penyair), Rizal Tanjung, Fauzul el Nurca, Eka Teresia (guru SMKN 6 Padang/pegiat literasi nasional), Patra Rina Dewi (aktivis), serta mahasiswa Resa Yuliana dan Silvia Kinanti.

Doa dipimpin oleh Buya Mas’oed Abidin, ulama sekaligus penulis yang juga merupakan kakak dari almarhum Hamid Jabbar.

Sebagai bentuk apresiasi, Hamas menyerahkan Piagam Penghargaan Life Achievement Award kepada Makmur Hendrik atas dedikasi dan pengabdiannya di dunia seni dan budaya. Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Makmur Hendrik yang telah disiapkan oleh panitia.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua LKAAM Sumbar Prof. Fauzi Bahar Dt. Nan Sati, Direktur PSH Unand Dr. Hary Effendi Iskandar, Dewan Pakar PSH Dr. Zulqqayyim, Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Yudi Indra Sani (mewakili Wali Kota Padang), para seniman dan budayawan, pengurus Patbanbu, serta ratusan mahasiswa. ssc/rel

 



BACA JUGA