
KABA Festival X 2025 Nan Balega, yang menamplkan seni-seni tradisi yang berkembang di Sumatera Barat
Padang, sumbarsatu.com—Hari ketiga pagelaran KABA Festival X 2025 yang dilaksanakan Nan Jombang Dance Company sejak tanggal Rabu, 9 April di Taman Budaya Sumatera Barat, malam ini, Jumat (11/4/2025) memasuki hari ketiga.
Dua malam sebelumnya, 7 kelompok seni dari pelbagai kabupaten dan kota di Sumatera Barat sukses mementaskan seni-seni tradisi khas mereka. Ratusan masyarakat antusias mengapresiasi peristiwa budaya yang mendapat dukungan penuh Kementerian Kebudayaan lewat Danaindonesiana-LPDP dalam program strategis kebudayaan.
Pada malam ini akan tampil Sanggar Seni Rajo Musik yang beralamat di Pinang Sinawa, Nagari Luak kapau, Solok Selatan. Sanggar Seni Rajo Musik membawakan komposisi musik berjudul Lakuak Seni Sungai Pagu karya komposer Rezi Susanto.
Selanjutnya Sanggar Seni Harimau Singgalang mengusung seni tradisi harimau singgalang, Sanggar Uma Jaraik Sikerei dari Kepulauan Mentawai menampilkan tari Turuk Langgai, dan Sanggar Puti Elok Kota Payakumbuh hadir dengan seni randai tradisi Siti Rasinah.
Berikut biodata sanggar penampil:
- Sanggar Seni Rajo Musik Solok Selatan
Sanggar ini dengan menghadirkan komposisi musik dengan judul Lakuak Seni Sungai Pagu. Lakuak merupakan salah satu penamaan pada daerah Muaro Labuh pada zaman dahulu. Kesenian Lakuak Sungai Pagu terdiri dari gandeng sarunai, saluang panjang, gontong-gontong dan rabap, dendang khas Sungai Pagu. Dari ciri khas musik di atas penata mencoba mengkolaborasikan musik-musik yang ada di Lakuk Sungai Pagu sehingga menjadi sebuah karya komposisi musik yang harmonis dan indah didengar.
Komposisi musik ini dikomposeri Rezi Susanto dengan dukungan Hedrianto, Hamidun Saputra, Yulisma, dan Mul azmi. Burhan.
- Sanggar Seni Harimau Singgalang
Komunitas Harimau Singgalang Bukittinggi berkiomitmen mewarisi, menjaga, mengembangkan, serta mewariskan silek tradisi sebagai tugas para Harimau Singgalang sebagai wujud kecintaan pada seni dan budaya Minangkabau.
- Sanggar Puti Elok Payakumbuh
Sanggar Puti Elok Kota Payakumbuh beralamat di Balai Gurun Kelurahan Balai Tongah Koto, Kota Payakumbuh yang diketuai Rahmad Febriyan. Sanggar ini memiliki visi dan misi menjadikan sanggar ini sebagai tempat peningkatan kreativitas seni dan budaya diKota Payakumbuh. Dalam KABA Featival X 2025 Nan Balega menampillan pertunjukan randai Siti Rasinah.
- Sanggar Seni Budaya Uma Jaraik Kepulauan Mentawai
Sanggar Seni Budaya Uma Jaraik Sikerei Kepulauan Mentawai berdiri pada 16 Mei 2010 diprakarsai Yosep dan didukung anggota UJS salah satu sanggar yang masih eksis sampai kini. Sanggar ini akan menampilkan tarin tradisi Turuk Langgai.
Eksistensi tari Turuk Langgai ini memang tidak sepopuler tarian lainnya di Sumatera Barat tapi bagi masyarakat Mentawai, keberadaannya selalu dilestarikan sebagai budaya yang bersejarah.
Tari Turuk Langgai asal suku Mentawai ini adalah salah satu kesenian tari yang sangat kuat ikatannya dengan alam. Ini bisa terlihat dengan jelas dari gerakan tari Turuk Langgai, Gerakannya banyak diangkat dari lingkungan sekitar yang menirukan gerakan-gerakan hewan.
Biasanya prosesi tarian ini dilakukan pada malam hari, karena masyarakat Mentawai percaya bahwa komunikasi antara roh gaib dengan para Sikerei akan berjalan lebih lancar di waktu tersebut. Tapi, seiring dengan perkembangan zaman, sekarang tarian ini lebih sering dijadikan sebagai hiburan.
Dalam tari Turuk Langgai ini, dikenal adanya istilah “disetujui atau tidak”. Bila upacara disetujui oleh roh-roh halus, maka boleh dilanjutkan. Bila tidak, maka akan berisiko didatangi roh-roh jahat yang akan membawa bencana, seperti penyakit hingga kematian. SSC/MN