Dipentaskan 12 Desember di Kubu Gadang, Kuflet Hadirkan Tokoh Bung Karno, Bung Hatta, dan Sutan Sjahrir

PEMENTASAN “SAYAP-SAYAP PROKLAMASI”

Rabu, 20/11/2024 09:31 WIB
Latihan “Sayap-Sayap Proklamasi”

Latihan “Sayap-Sayap Proklamasi”

Padang Panjang, sumbarsatu.com—Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang  akan mementaskan teater “Sayap-Sayap Proklamasi” pada Kamis, 12 Desember 2024, pukul 20:00 di Desa Wisata Kubu Gadang, Kota Padang Panjang. Pertunjukan teater ini disutradarai Sulaiman Juned dan naskah ditulis S. Hasanah Nst.

“Pertunjukan teater “Sayap-Sayap Proklamasi”  didukung Program Fasilitasi Bidang Kebudayaan Teater Kepahlawanan 2024, Kementerian Kebudayaan dan juga sekaligus produksi ke-55 Komunitas Seni Kuflet Kota Padang Panjang,” kata  Sulaiman Juned, yang juga seorang pengajar di ISI Padang Panjang ini, Rabu (20/11/2024).

Menurutnya, dalam proses garapannya, teater yang bernuansa epik ini menggunakan konsep 'post festival' yang menekankan proses kerjanya berada dalam ruang dan waktu bersama masyarakat, yang juga membuka kemungkinan keterlibatan laku aktor secara mendalam dengan tokohnya.   

“Konsep ‘post festival’ menjadi tantangan bagi aktor dan ini tentu menarik bagaimana aktor menginterpretasikan tokoh-tokoh yang ada dalam naskah. ‘Post festival tidak sekadar perayaan  tapi juga sebuah proses penyadaran bagi masyarakat untuk memahami lebih dalam kisah-kisah kepahlawanan melalui teater sebagai ekspresi sosial dan budaya,” tambahnya.

Irsyad, aktor yang memerankan Bung Hatta, mengatakan kesan pertama saat dipilih memerankan seorang tokoh besar seperti Mohammad Hatta.  

“Bung Hatta dikenal sebagai seorang yang memiliki integritas tinggi, negarawan, dan pejuang Kemerdekaan Indonesia, maka untuk membawakan karakternya membutuhkan riset mendalam dan harus memahami kepribadian, cara berpikir pada konteks zamannya,” cerita Irsyad.

Ia menambahkan,  latihan yang intensif dan ditambah membaca dan menonton film-film terkait tentang kepahlawanan dapat membantu dirinya masuk ke dalam karakter Bung Hatta, juga melakukan diskusi panjang dengan sutradara mengenai proyeksi keinginan perihal tokoh Hatta tentu sangat membantunya untuk masuk ke tokoh Hatta yang diperankannya.

Sementara Rahmat Pangestu, pemeran tokoh Soekarno mengaku kendala dan sekaligus tantangan bagi adaah sosok tokoh yang ia perankan merupakan orang besar, sangat dikenal masyarakat Indonesia, seorang Proklamator dan Presiden pertama Indonesia.

“Atas dasar itulah saya harus kerja keras untuk riset dan latihan agar karakter Soekarno ini dapat saya temukan dengan baik,” aku Rahmat.

“Tokoh Sutan Sjahrir yang terkenal dengan kekuatan karakter dan kepercayaan dirinya, yang saya perankan untuk pementasan ini adalah menjaga konsistensi gerakan tubuh (gestur). Saya tidak ini kehilangan kontrol dengan gestur tubuh sehingga menghilangkan karakter Sjahrir,” terang Mursiddiq yang memerankan tokoh Sjahrir.

Sementara pemeran tokoh Mak Etek Ayub, Hendri JB mengaku senang selama proses latihan bersama Kuflet.

“Sutradara memberikan ruang eksplorasi para pemeran sehingga bisa menemukan karakter tokoh yang diperankan. Pertunjukan teater kepahlawanan seperti ini hendaknya selalu dipentaskan untuk menjadi pembelajaran bagi anak bangsa,” harap Hendri JB, dosen Seni Teater ISI Padang Panjang ini. SSC/*



BACA JUGA