Milad ke-119 Syarikat Islam, Mukhlis Mansyur: SI Bersikap Netral dalam Pilkada

Rabu, 16/10/2024 23:54 WIB
Merayakan 119 tahun Syarikat Islam (SI), 16 Oktober 1905-16 Oktober 2024, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Syarikat Islam Provinsi Sumatera Barat menggelar pengajian umum, pemotongan tumpeng, dan diskusi publik

Merayakan 119 tahun Syarikat Islam (SI), 16 Oktober 1905-16 Oktober 2024, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Syarikat Islam Provinsi Sumatera Barat menggelar pengajian umum, pemotongan tumpeng, dan diskusi publik

Padang, sumbarsatu.com—Merayakan 119 tahun Syarikat Islam (SI), 16 Oktober 1905-16 Oktober 2024, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Syarikat Islam Provinsi Sumatera Barat menggelar pengajian umum, pemotongan tumpeng, dan diskusi publik. Peringatan 119 tahun organisasi massa tertua di Indonesia ini dirayakan sederhana dan kekeluargaan di Auditorium Gubernur Sumatera Barat, Rabu, 16 Oktober 2024.

Mukhlis Mansyur, Ketua DPW Syarikat Islam Sumatera Barat dalam sambutan mengatakan, kegiatan peringatan milad ke 119 tahun salah satu upaya memperkuat eksistensi SI dan berkontribusi untuk kehidupan bangsa ini.

“Dalam momentum milad ini, SI bekerja sama dengan KPU Sumatera Barat menggelar diskusi bertema “Pemilih Cerdas Kaum Syarikat Islam Sumatera Barat pada Pilkada Serentak 2024”. Sinergi ini mempertegas komitmen SI sebagai organisasi massa memberi sumbangsih pada perjalanan politik bangsa ini,” kata Mukhlis Mansyur.    

Menurutnya, menghadapi pemilihan umum sebagai proses politik, sangat penting bagi masyarakat terutama warga SI, agar tampil sebagai pemilih cerdas dan rasional. Dalami latar belakang setiap calon pemimpin, ketahui visinya, dan seterusnya. Bagi umat Islam, ada panduan yang jelas dalam memilih pemimpin sesuai dengan syariat Islam.

“Pemimpin dalam pandangan Islam adalah sosok yang konsisten  dengan komitmennya. Ucapannya bisa dipegang. Berorientasi pada kesejahteraan rakyat . Teguh memegang kebenaran dan memiliki semangat dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam. Pemilih bijak dan cerdas tentu mempertimbangkan kriteria demi kepentingan umat dan keberlanjutan perjuangan Islam,” ulasnya.

Ia menambahkan, secara organisasi, SI bersikap netral, tidak mendukung pasangan calon kepala daerah yang manapun. Namun, SI memiliki kewajiban untuk ikut mencerdaskan pemilih agar bisa memilih pemimpin terbaik.

Sosok purnawirawan polisi berpangkat kombes  ini juga memaparkan perjalanan sejarah kelahiran SI yang semula bernama Syarikat Dagang Indonesia (SDI) yang digagas dan didirikan H Samanhudi di Lawean, Solo, Jawa Tengah, pada 16 Oktober 1905.
“Cukup banyak tokoh-tokoh bangsa yang lahir dari organisasi massa SI ini yang berasal dari ranah Minangkabau, antara lain Tan Makaka, M. Natsir, Agus Salim, Buya Hamka dan lain sebagainya. Tujuan awal pendiriannya mempersatukan pedagang-pedagang batik muslim agar bisa menyaingi pedagang batik besar Tionghoa,” katanya.

Syaiful Bahri, Staf Ahli Gubernur Sumatera Barat, mewakali Gubernur Sumatera Barat mengatakan, apa yang dilakukan SI ini sangat penting terutama bagi generasi muda agar melek Sejarah, khusus histori SI ini.

“SI dalam sejarah perjalanan Indonesia memiliki peran kunci dalam meraih kemerdekaan Indonesia, dan ini perlu diketahui generasi muda,” katanya.

Syaiful Bahri menambahkan tanggung jawab sebagai pemilih juga mencakup dengan pengetahuan yang cukup dengan mencari tahu tentang calon, program kerja, dan rekam jejak mereka. Pemilih yang cerdas harus menolak praktik politik uang dan manipulasi, serta menghindari segala bentuk sogokan yang merusak integritas suara.

Dskusi publik menghadirkan narasumber Kabag Teknis dan Hukum KPU Sumbar, Sutrisno, Dr Hary Efendi Iskandar (dosen Sejarah FIB Unand) dan Dr Zulfadli (dosen politik FISIP Unand) yang dimoderatori nmoderator, Herlina (Wakil Sekretaris SI Sumbar).

Semua peserta pada penutupan kegiatan ini, menyatakan kesepakatan menolak politik uang dalam pilkada 2024 ini. SSC/MN



BACA JUGA