PKD Sumbar 2024 Resmi Ditutup, Plt Gubernur Audy Joinaldy: PKD Memberi Ruang Luas Bagi Seni dan Budaya

Senin, 07/10/2024 09:12 WIB

Padang, sumbarsatu.com--Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) 2024 resmi ditutup pada Minggu (6 Oktober 2024) malam. Kegiatan penutupan ini menghadirkan beberapa pertunjukan seni.

Kontingen Kesenian Kota Payakumbuh tampil di acara penutupan ini. Penonton juga disuguhkan dengan pertunjukan komposisi musik Aad Haq dan Sendy Orysal.

Acara penutupan ini dihadiri Plt Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Pj Wako Padang Andree Algamar, dan Polda Sumbar.

Audy Joinaldy mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan mendukung pelaksanaan PKD 2024 sehinggan sukses digelar.

“PKD 2024 menjadi wadah untuk memfasilitasi keberagaman budaya dan interaksi budaya dan merupakan sarana pelestarian tradisi Minangkabau yang sekaligus bentuk pengenalan budaya kepada generasi muda,"  kata Audy Joinaldy saat menutup PKD Sumbar 2024, Minggu malam 6 Oktober 2024.

Ia mengapresiasi antusiasme penonton yang datang meski selama lima hari pelaksanaan kegiatan diwarnai cuaca yang buruk.

“Meski hujan, tak menghalangi penampilan seni tradisi untuk dinikmati penonton. Semua seni tradisi yang direncanakan tampil terlaksana dengan baik, dan penonton menikmatinya dengan riang gembira,” sebut Audy Joinaldy.

Kepala Dinas Kebudayaan, Jefrinal Arifin, mengatakan, selama lima hari penyelenggaraan PKD yang diwarnai cuaca hujan lebat, namun konten-konten yang telah dipersiapkan dapat terlaksana dengan baik, meski dengan segala kendala.

Di antaranya Penyerahan Anugerah Kebudayaan Sumatera Barat tahun 2024 kepada 7 penerima. Pemberian anugerah kebudayaan ini telah diselenggarakan sejak tahun 2020 dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan telah memberikan sebanyak 35 anugerah kepada tokoh dan pihak yang berprestasi dalam upaya pemajuan kebudayaan, seperti Buya Masoed Abidin, Pirin Asmara, Gusmiadi Suid, Chairul Harun, Raudha Thaib, Sofyani Yusaf, Rusli Marzuki Saria, Yus Datuak Parpatiah, Edy Utama, Arby Samah, Rustam Anwar, Ahmad SyafiI Maarif, Komunitas Intro, AA Navis, Hasan Basri Durin, Wisran Hadi, Taufik Abdullah, dan lain-lain.

"Selain Anugerah Kebudayaan, terlaksana juga lomba melukis mural pola hias Minangkabau yang hasil karya peserta dapat kita lihat dan dinikmati di sekitar lokasi PKD," ujarnya.

Lalu, ada Lomba Mars Sumbar tingkat SMA. Dan Lomba menulis cerpen yang diikuti 173 penulis dari seluruh Indonesia, Lomba fotografi yang diikuti 121 peserta dari berbagai daerah di Sumatera Barat, diskusi seni rupa, workshop manajemen event kesenian tradisi, bioskop keliling dari BPK Sumbar, pertunjukan sipak rago, bazar kuliner/UMKM.

Menurut Jefrinal, apresiasi yang setinggi-tingginya juga diberikan kepada tim kesenian dari 19 kabupaten/ kota serta komunitas dan sekolah dari seantero wilayah Sumatera Barat yang telah berhujan-hujan datang ke Taman Budaya untuk memberikan penampilan terbaik, seperti randai, tari piriang, tari kain, tari turuk laggai, katumbak, gamad, saluang, tambua, ronggiang, talempong, rabab, babiola, dan salawaik dulang.

"Juga kepada seluruh perupa yang telah berpartisipasi dalam Pameran Seni Rupa Sintak di Galeri Taman Budaya yang menyuguhkan pesona keindahan Sumatera Barat melalui karya lukis, fotografi, dan seni instalasi yang membuat kita tasintak (terjaga) bahwa Sumatera Barat tercinta ini adalah anugerah dari Tuhan yang patut kita banggakan dan syukuri," lanjutnya.

Jefrinal juga mengucapkan terima kasih kepada 33 seniman yang memamerkan karya-karya masterpiece-nya di Galeri Taman Budaya dan tim kuratorial sukarelawan yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa untuk seni budaya.

Ia berharap iven PKD ini dapat terus berlangsung di masa depan. Sebab, iven ini jadi salah satu ajang kesenian tradisi mendapat tempat dan diapresiasi. SSC/*



BACA JUGA