Hari Ini, BPK III Sumatera Barat Gelar Diskusi Panel “Pabrik Semen Indarung I Menuju Warisan Budaya Dunia UNESCO

Rabu, 15/05/2024 07:26 WIB
1-PABRIK

1-PABRIK

Padang, sumbarsatu.com—Kantor Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Provinsi Sumatera Barat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melaksanakan diskusi panel Sinergitas Pelestarian Warisan Budaya bertema “Pabrik Semen Indarung I Menuju Warisan Budaya Dunia” selama 3 hari, Rabu-Jumat, 15-17 Mei 2024 di Padang.   

Diketahui, pabrik Semen Indarung I melalui Surat Keputusan Mendikbudristek Nomor 54/M/2023 sudah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional. Para pihak terkait (stakeholder) berkeinginan menjadikan Pabrik Semen Indarung I sebagai warisan budaya yang mendapat pengakuan dari UNESCO.

“Butuh upaya konsisten dan sinergi berbagai stakeholder agar bisa menjadi narasi dan dalam perbincangan yang luas dan masif sampai menjadi Warisan Budaya yang mendapat pengakuan dari UNESCO,” kata Undri, Kepala BPK Wilayah III Sumatera Barat, Rabu, 15 Mei 2024.

 Menurutnya, dalam diskusi panel ini akan dikupas tiga subtema, yaitu Regulasi, Tata Kelola dan Desain Besar (Grand Design).

“Ketiganya akan diisi oleh stakeholder yang dianggap paling mendekati atau selalu menjadi mitra dalam kegiatan di Pabrik Indarung I. Pemangku kepentingan dimaksud adalah yang mengikuti Alek Nagari dan Seminar Hasil Zonasi, juga komunitas yang mengikuti kegiatan festival, workshop, diskusi sebelumnya di Indarung I,” urai Undri.

Dijelaskannya lebih jauh, Indarung I mesti dintervensi dengan berbagai bentuk aktivasi. Tidak hanya menjadikan pabrik sebagai sentral atau area 4,8 hektare saja, tapi juga masyarakat diberi literasi. Atensi publik menjadi melekat dalam menjaga pabrik. Hanya dengan itu, pabrikakankembali menjadi jantung kehidupan.

“Jika ingin terus dilebarkan, menyentuh pariwisata merupakan hilir dari seluruhaksi. Pabrik Indarung I tidak akan membincang masa lalu semata. Denyutnya kali ini tidak lagi membincang beton atau bangunan. Namun, ia akan menjadi sebuah tutur hari ini dan imajinasi masa depan,” tuturnya lebih lanjut.

Diskusi panel ini diikuti 75 orang sebagai peserta aktif yang akan dibagi menjadi tiga kelompok atau panel sesuai dengan subtema bahasan, yaitu Regulasi, Tata Kelola dan Desan Besar ke Depannya.

Diskusi dan pertemuan Sinergitas Pelestarian Warisan Buday ini dilatari dua pertemuan sebelumnya, yaitu “Alek Nagari” yang digelar pada 5 Juli 2023 dan “Zonasi Indarung I” pada 12 Desember 2023. Kedua pertemuan itu membentang banyak hal. Alek Nagari menjadi semacam pengukuhan kesepakatan seluruh stakeholder yang menghasilkan “Kesepakatan Indarung” yang membahas butir-butir yang berujung pada keselamatan dan keberlanjutan Indarung I.

Pertemuan kedua menjadi titik tumpu untuk menggeser posisi Pabrik Indarung I agar lebih bisa terus menggapai Warisan Benda dari UNESCO.

“Hal ini juga tidak terlepas bahwa Pabrik Semen Indarung I melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 54/M/2023 sudah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Peringkat Nasional,” tambah Undri.

Dikatakan, sejak Pabrik Indarung I kembali dibuka, baik secara publik atau tataran opini, belum muncul pembahasan yang mendalam mengenai pabrik tertua di AsiaTenggara ini menjadi satu problematika. Sebab, dengan tak adanya perbincangan yang holistik, Pabrik Indarung I tidak bisa dilihat secara utuh. “Maka, kegiatan ini penting untuk menemukan kembali gambaran besar, terarah dan menggurita dalam literasinya pada masyarakat. Dengan demikina, cita-cita terbesar dari Indarung I; menjadikanKawasan budaya terbesar di dunia, akan terwujud,” harapnya.

Perbincangan yang akan menampilkam keynote speaker, yakni Direktur Jenderal KebudayaanKementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi bertema: “Strategi Menjadikan Pabrik Indarung I Menjadi Warisan Dunia untuk Mensejahterakan Masyarakat”.

Untuk subtema Regulasi menghadirkan FX Rudi Gunawan, Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan tema “Regulasi dan Keterhubungan Lintas Intansi: Pabrik Semen Indarung I Menuju Warisan Budaya Dunia.”

Subtema Tata Kelola disampaikan Yasmina Zulkarnaen, Stagemanager/Produser, bertema “Pengelolaan yang Efektif untuk Pengembangan Pabrik Indarung I” dan Agustina Rochyanti, Programer Indonesiana, dengan tema: “Model Kebijakan, Kecairan Tindakan, dan Pelemasan Admnistrasi dalam Mendorong Tata Kelola Pabrik Indarung I”.

Untuk subtema Desain Besar ke Depannya disampaikan M. Aidil Usman, pendiri CAS/Perupa, dengan tema: “Model Kebijakan Terukur, Organik dan Keberlanjutan dari Pabrik Indarung I, dan Donny Eros, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unand bertema “Desain Pengembangan Pabrik Indarueng I di Masa Depan.” SSC/MN



BACA JUGA