Anak Muda Sumatera Barat Butuh Ruang Artikulasi Menuangkan Gagasan

Senin, 22/04/2024 15:36 WIB
Anak Muda Sumatera Barat berkumpul menuangkan gagasan dan ide-idenya yang revolusioner untuk perubahan bangsa

Anak Muda Sumatera Barat berkumpul menuangkan gagasan dan ide-idenya yang revolusioner untuk perubahan bangsa

Padang, sumbarsatu.com—Sejumlah anak muda Sumatra Barat dari pelbagai latar belakang dengan semangat gagasan baru berkumpul di GOR Agus Salim Padang, Minggu 21 April 2024. Mereka mencetuskan sebuah wadah baru ruang berkumpul dan berbagi gagasan, ide, sekaligus ruang silaturahmi.

Salah seorang inisiator, Pandu Putra Utama, kini Demisioner Presiden Mahasiswa Universitas Dharma Andalas 2018-2019 dan Demisioner Koordinator Isu Politik, Hukum, HAM dan Pemberantasan Korupsi Aliansi BEM SI 2019, mengatakan anak muda Sumatra Barat tidak boleh terlena dan apatis terhadap kondisi hari ini.

"Kita harus sadar sebagai anak muda Sumatera Barat banyak hal dan lini bisa kita isi untuk berkontribusi menyalurkan potensi yang kita punya. Dan untuk itu kita butuh wadah dan ruang pertemuan,” kata Pandu Putra Utama.  

Ia menjelaskan, tokoh-tokoh yang saat ini sebagai pemangku kekuasaan juga harus disadarkan bahwa mereka tidak bisa progresif revolusioner tanpa melibatkan anak muda dalam setiap produk kebijakan publik.

"Di era digital dan post truth ini harusnya tolak ukur sebuah kebijakan publik adalah melalui stock knowledge anak muda. Jargon Indonesia Emas 2045 itu akan menjadi slogan penenang belaka jika tidak memberikan ruang kreativitas dan artikulasi kepada anak muda terkhusus di Sumatera Barat yang terkenal akan tokoh-tokoh visionernya" tegas Pandu.

Memperkuat pernyataan rekan juangnya, Fakhrul Ramadhan Fatan, Demisioner Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Bimbingan Konseling Indonesia (IMABKIN) 2018-2019 menyatakan bahwa psikologis anak muda Sumatera Barat di tengah situasi politik pascapilpres menjelang pilkada 2024 ini sangat bergelora untuk ambil peran penting.

"Saya merasakan betul atmosfir membaranya semangat anak muda Sumatera Barat untuk ambil peran. Ini bukan tidak beralasan. Selama ini anak muda Sumatera Barat hanya sebatas dijadikan komoditas belaka, kalau tidak punya relasi kuasa akan sulit untuk kami anak muda mendapat ruang kontribusi menyalurkan kompetensi yang kami punya,"  papar Fakhrul.

Menyambung pendapat Fakhrul tadi, Arni Lusi, srikandi aktivis dari kampus Universitas Andalas Payakumbuh menilai, keterlibatan perempuan visioner juga menjadi kunci dinamisnya produk kebijakan publik di Sumatera Barat.

"Kesetaraan gender menjadi sakral untuk diwujudkan secara kaffah di Sumatera Barat. Apalagi hari ini 21 April 2024 bertepatan dengan Hari Kartini, perempuan harus mendapatkan posisi yang strategis juga dalam setiap lini. Karena begitu banyak potensi yang kami punya untuk diakselerasikan secara dinamis,” jelas Arni Lusi.

Arni Lusi  mencomtohkan, tokoh-tokoh perempuan visioner seperti Rasuna Said, Siti Manggopoh, Rohana Kudus, Upiak Palantiang dan Rahma El Yunusiah yang menjadi panutan perempuan Sumatra Barat untuk bersikap serta berperan di tengah masyarakat.

Diskusi juga ditimpali dengan gagasan dari Angga Dayu Satria, aktivis dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang. Ia bertutur akan ada pascapertemuan ini sebuah platform dan wadah baru anak muda Sumatera Barat.

"Gagasan dan Ide-ide yang tercetus dari kawan juang saya malam ini sangat luar biasa, wadah yang akan kami deklarasikan nanti juga akan kami berikan kesempatan sebesar-besarnya bagi anak muda Sumatera Barat untuk terlibat atau berkontribusi. Kita harus bergotong royong dan kolektif kolegial memperjuangkan ruang untuk menyalurkan potensi serta ide kita di setiap lini bahkan kebijakan publik yang dihasilkan oleh pemilik kekuasaan,” urainya.

Ia mengatakan, anak muda bukan sekadar berbicara lokal saja tapi akan berkiprah secara nasional bahkan internasional.

“Kita siapkansecara matang ruang-ruang untuk anak muda Sumatera Barat berbicara dan berekspresi,” tambah Angga. SSC/MN



BACA JUGA