Padang Bagoro tujuan utamanya menanamkan budaya berperilaku bersih yang dimulai dari sejak dari keluarga. Wali Kota Padang Hendri Septa memimpin memulai Padang Bagoro 2024.
Padang, sumbarsatu.com—Kota Padang menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Setiap hari, sekitar 640 ton sampah dihasilkan di Kota Padang. Dari jumlah tersebut, 500 ton sampah dibawa ke TPA (tempat pemrosesan akhir) Aia Dingin. Sementara 140 ton sisanya diserap oleh pemulung untuk dijual ke pusat daur ulang. Namun, 70 ton sampah masih tetap tidak terkelola dengan baik.
Salah satu masalah utama adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah mereka ke tempat penampungan sementara (TPS). Banyak warga yang membuang sampahnya di tempat-tempat selain TPS, sebagian besar karena jarak ke lokasi TPS yang jauh.
Salah satu alternatif yang rawan adalah sungai. Lima sungai besar di Kota Padang sering menjadi tempat pembuangan sampah bagi warga yang tinggal di sekitar sungai. Hal ini menyebabkan sungai-sungai ini tercemar oleh sampah, menyebabkan pendangkalan dan masalah di pesisir pantai Kota Padang.
Pemerintah Kota Padang telah mengeluarkan Perda Nomor 21 tahun 2012 terkait pengelolaan sampah, yang mengharuskan masyarakat untuk mengelola sampah hingga mencapai TPS. Namun, kesadaran ini perlu ditingkatkan.
Menginspirasi
Padang Bergoro yang diluncurkan Wali Kota Padang Hendri Septa pada tanggal 17 Juli 2022 bertujuan mengatasi permasalahan sampah dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam prosesnya. Padang Bergoro menyatukan masyarakat setempat untuk membersihkan halaman rumah dan lingkungan mereka pada hari dan waktu yang sama setiap bulan. Ini adalah bentuk semangat gotong royong dan partisipasi aktif masyarakat untuk menjadikan Kota Padang lebih bersih.
Program ini mendapatkan apresiasi tinggi dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan. Program ini dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam merawat kota mereka. Konsistensi dalam menjalankan program ini diharapkan dapat mengubah wajah Kota Padang menjadi lebih indah, bersih, dan rapi berkat partisipasi aktif warga kota itu sendiri.
Dampak Positif
Hampir dua tahun lebih setelah diluncurkan, Padang Bergoro memberi dampak yang luar biasa. Kini Kota Padang terlihat yang lebih bersih. Bandar dan saluran air tidak lagi ditumpuki sampah dan ditumbuhi rerumputan liar. Bersih dan airnya lancar mengalir.
Dengan partisipasi aktif masyarakat melalui Padang Bergoro, Kota Padang menjadi lebih bersih dan lebih teratur. Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih menyenangkan bagi warga dan pengunjung.
Kemudian dampaknya, terjadi pengurangan sampah di aliran-aliran sungai. Sebagian besar masyarakat sudah tumbuh kesadaran dan aktif membantu membersihkan lingkungan mereka, pembuangan sampah di sungai dapat berkurang. Hal ini dapat membantu dalam menjaga kebersihan sungai dan pesisir pantai.
Program ini telah meningkatkan kesadaran lingkungan bagi warga Kota Padang dan mulai memahami pentingnya menjaga kebersihan dan merawat kota mereka.
Setiap program Padang Bergoro dilaksanakan, tingkat partisipasi masyarakat cukup tinggi. Padang Bergoro telah berhasil meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam merawat kota mereka. Hal ini menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab yang lebih besar terhadap lingkungan mereka.
Konsistensi dalam menjalankan program ini sangat penting. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif, program ini dapat terus berlanjut dan mencapai hasil yang lebih baik. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Pemko Padang untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan indah untuk generasi mendatang.
Kota Padang adalah contoh nyata bahwa perubahan yang positif dapat dicapai ketika pemerintah dan masyarakat bekerja sama. Dengan kesadaran dan semangat gotong royong, Kota Padang telah mengatasi permasalahan sampah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik. Program Padang Bergoro adalah langkah awal menuju Kota Padang yang lebih bersih, indah, dan berkelanjutan.
Padang Bagoro dalam dua tahun perjalanannya ternyata bukan sekadar untuk jaga kebersihan dan keindahan kota, melainkan menciptakan fondasi perilaku positif dalam masyarakat yang dimulai sejak dini dan dalam keluarga. Dan saat ini sudah mulai terasa dampaknya.
"Setiap jadwal Padang Bagoro, mari kita sejenak bersama seluruh anggota keluarga, keluar rumah masing-masing untuk bergotong-royong. Makna utama dari Padang Bagoro membangun perilaku sosial dan budaya semenjak dari dalam keluarga, Padang Bagoro menyemai nilai-nilai kebersamaan dan keberlanjutan,” sebut Hendri Septa, Wali Kota Padang, dalam pelbagai kesempatan.
Padang Bagoro yang dilaksanakan serempak setiap hari Minggu pada awal bulan, selalu diwarnai dengan riang gembira warg . Semua warga tua muda, laki-laki-perempuan, dan elemen masyarakat secara ikhlas membersihkan pekarangan rumah, parit-parit, bandar, masjid-masjid, balai-balai warga, dan taman-taman kompleks. SSC/*