Ahmad Ruba’i
Jakarta, sumbarsatu.com– Elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) terus menunjukkan tren kenaikan sehingga kini menempel ketat Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang berada di posisi teratas seperti terekam dalam temuan terbaru lembaga survei Star Poll yang dirilis Rabu, 3 Januari 2023 lalu.
Survei Star Poll di enam provinsi di Pulau Jawa menunjukkan tingkat keterpilihan AMIN sebesar 32,6 persen, Prabowo-Gibran 37,9 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di posisi ketiga dengan 18,6 persen. Sedangkan 10,9 persen tidak menjawab.
Pengurus Majelis Dzikir Syadziliyyah Solo Raya yang juga tokoh kultural PPP KH. Ahmad Ruba’i menilai hasil sigi Star Poll tersebut tidak mengejutkan. Karena memang gelombang dukungan masyarakat kepada pasangan AMIN semakin menguat.
Meski demikian, dia juga melihat AMIN atau pun Prabowo-Gibran sulit untuk menang satu putaran. Karena berkaca hasil Pemilu 2019 lalu, suara PDIP, yang pada Pilpres 2024 ini mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD, juga cukup besar.
“Kalau memang dipaksakan satu putaran untuk untuk Anies atau Prabowo memang sulit sekali. Karena PDIP sendiri kan hampir 20 persen suaranya kemarin, belum tambahan yang lain,” ungkapnya kepada KBA News Jumat, 5 Januari 2023.
Karena itu dia yakin Pilpres 2024 ini akan berlangsung dua putaran. Di putaran kedua nanti, menurutnya, pasangan AMIN berpeluang besar untuk menang termasuk apabila berhadapan dengan Prabowo-Gibran. Setidaknya ada tiga alasannya.
Pertama, pasangan AMIN berpeluang mendapatkan limpahan suara dari PDIP. “Karena kemarin massa PDIP agak terluka sedikit dengan Pak Jokowi mengusung Prabowo terus cawapresnya Gibran. Ini kan otomatis ada kekecewaan dari PDIP,” ucapnya.
Kedua, Anies-Muhaimin memiliki kedekatan dengan Ganjar-Mahfud. Keempat tokoh tersebut merupakan sama-sama alumni UGM, Yogyakarta. Apalagi, Anies dan Mahfud sama-sama bagian dari keluarga besar HMI. Di samping, Mahfud dan Muhaimin juga sama-sama dari kalangan NU. Hal ini juga akan membuat Ganjar-Mahfud mendukung AMIN.
“Jadi ada kedekatan emosional baik itu dari satu almamater, alumni atau ormas,” ucapnya.
Ketiga, gelaran debat capres yang menyisakan tiga putaran lagi ditambah gencarnya program Desak Anies yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya secara langsung kepada Anies akan membuat masyarakat yang masih bimbang mendukung pasangan AMIN.
“Karena Pak Anies itu jawabannya selalu memuaskan. Apalagi Pak Anies tidak sebatas retorika. Karena sudah terbukti (rekam jejaknya) kemarin di Jakarta. Banyak masyarakat yang ucapkan terima kasih. Jadi ini semakin meyakinkan masyarakat,” tandasnya.
Meski demikian, dia mendorong para pendukung pasangan AMIN untuk semakin gencar mensosialisasikan pasangan AMIN ke masyarakat secara langsung. Termasuk memperkuat dengan doa dan zikir. “Karena itu yang menjadi kekuatan pasangan AMIN. Karena kalau soal logistik, sudah pasti kalah,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam rilis pada Rabu dua hari lalu itu, Star Poll politik juga membuat simulasi putaran kedua karena kemungkinan tidak adanya pasangan calon yang meraih 50 persen plus 1 suara pada putaran kedua.
Dalam simulasi dua pasangan capres-cawapres head to head, hasilnya pasangan AMIN menang melawan Prabowo-Gibran terlebih kalau berhadapan Ganjar-Mahfud MD.
Simulasi head to head antara memilih AMIN dengan Prabowo-Gibran misalnya, responden yang memilih AMIN sebesar 47,4 persen dan yang memilih sebesar Prabowo-Gibran 40,6 persen dan rahasia atau tidak menjawab sebesar 12,1 persen.
Adapun head to head AMIN dengan Ganjar-Mahfud, responden yang memilih Anies-Muhaimin 57,4 persen dan memilih Ganjar-Mahfud 40,6 persen. Sedangkan yang menjawab rahasia atau tidak menjawab 13,6 persen.
Sementara simulasi head to head antara memilih Ganjar-Mahfud atau Prabowo-Gibran, responden yang memilih Ganjar-Mahfud sebesar 24,1 persen dan yang memilih Prabowo-Gibran sebanyak 49,6 persen. Yang menjawab rahasia/tidak menjawab sebesar 15,1 persen.
Survei Star Poll ini dilakukan pada 10 hingga 24 Desember 2023. Adapun jumlah sampel sebesar 1.400 orang tersebar secara proporsional di enam provinsi di Pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur) dengan margin of error survei sebesar +/- 2,6%, pada tingkat kepercayaan 95%.
Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner oleh enumerator yang telah mendapatkan pelatihan sebelumnya. SSC/KBA
