
Jenazah almarhum Letjen TNI (Purn) Ir. H. Azwar Anas Datuak Rajo Sulaiman disemayamkan di rumah duka
Padang, sumbarsatu.com—Gubernur Provinsi Sumatra Barat periode 1977-1987) Letnan Jenderal TNI (Purn) Ir H Azwar Anas gelar Datuak Rajo Suleman meninggal dunia. Minggu, 5 Maret 2023 pukul 11.40 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta. Sebelumnya, ia menjalani perawatan intensif selama 2 bulan.
“Innalillahi wainnaa ilaihi rojiuun, telah berpulang Ayahanda kami Bapak Letjen ( Purn ) Ir. H. Azwar Anas Dt Rajo Suleman hari ini Ahad, 5 Maret 2023.pukul 11.40 WIB di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Mohon dibukakan pintu maaf untuk almarhum Ayahanda kami,” kata pesan Ronny Pahlawan, anak kandung Azwar Anas nomor empat dalam pesan WA, Minggu (5/3/2023).
Ronny Pahlawan, yang juga Ketua Umum KONI Sumbar ini menambahkan, Ayahanda disemayamkan di rumah duka Jalan Gedung Hijau Raya No 23, Pondok Indah. Jakarta Selatan.
“Besok insyaallah, pukul 07.00 besokl (Senin) akan dibawa menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata proses pemakaman,” tambahya.
Pantauan sumbarsatu, berpulangnya Azwar Anas menjadi duka mendalam bagi masyarakat Sumatra Barat, khususnya. Ucapan duka cita terlihat membanjiri media-media sosial.
Khairul Jasmi, wartawan senior nasional, menyarankan agar Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengimbau masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih setengah tiang.
“Pemprov Sumbar sebaiknya mengimbau masyarakat Sumatra Barat mengibarkan bendera s3etengah tiang sebagai tanda berkabung. Atau paling tidak dipasang di OPD-OPD lingkungan Pemprov Sumbar,” kata KJ, begitu ia disapa.
Azwar Anas lahir di Padang 2 Agustus 1933 pernah menjadi Gubernur Provinsi Sumatra Barat selama dua periode (1977-1987). Azwar Anas seorang tentara, birokrat, politikus dan administrator sepak bola Indonesia. Ketua Majelis Pembina Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI) ini pernah dipercaya sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Pembangunan VI (1993–1998) setelah menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia pada Kabinet Pembangunan V (1988–1993).
Azwar Anas adalah anak ketiga dari pasangan Anas Malik Sutan Masabumi (ayah) dan Rakena Anas (ibu), yang memiliki sepuluh orang anak. Ayahnya yang masih memiki garis keturunan dengan Raja Pagaruyung terakhir, yakni Sutan Bagagarsyah, bekerja sebagai kepala perbengkelan kereta api di Simpang Haru, Padang. Sementara ibunya yang hanya tamatan SD berasal dari Koto Sani, Solok.
Pada 12 Juli 1957, ia menikah dengan Djusmeini, yang ketika itu berumur 23 tahun. Setelah pernikahan dilangsungkan di Lubuk Alung, ia bersama istrinya kemudian pindah ke Bandung. Sesampai di Bandung, ia tetap melanjutkan kuliahnya di ITB sampai tamat.
Dari pernikahan dengan Djusmeini, Azwar Anas memiliki lima orang anak. Anak pertamanya Ria Prima Pusparini meninggal pada 10 November 1971 dalam kecelakaan pesawat Merpati yang juga ditumpangi oleh seniman Huriah Adam. Anak-anak berikutnya bernama Ary Irsyad Riadi, Roy Irza Farabi, Ronny Pahlawan, dan Maya Devita. Keempat anak itu lulusan Amerika Serikat. Djusmeini meninggal dunia di Bandung pada 16 Desember 2009. Ronny Pahlawan menikahi calon istrinya di depan jenazah ibunya sebelum dimakamkan.
Gubernur Sumatra Barat Harun Zain memanggil Azwar pulang kampung halaman dengan menjadi Direktur PN Semen Padang. Kala itu Sumatra Barat porak-poranda akibat penumpasan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Harun Zain memanggil para sarjana Minang di perantauan untuk pulang kembali membangun Sumatra Barat.
Kolonel Azwar Anas mulai memimpin Semen Padang dalam keadaan sekarat. Ia membenahi keadaan fisik pabrik dan merehabilitasi mental para karyawan melalui dakwah Islam. Ia berhasil membangkitkan perusahaan itu menjadi BUMN terkemuka di bawah Departemen Perindustrian. SSC/MN