Malam Ini Tampil IDC, Estetikoestik, dan Gaung Marawa

HARI KEENAM PEKAN NAN TUMPAH 2021

Rabu, 06/07/2022 09:45 WIB
-

-

 

Padang, sumbarsatu.com—Hari ini, Rabu (6/7/2022) memasuki hari keenam Pekan Nan Tumpah 2021, diisi pertunjukan tari oleh Impessa Dance Company (IDC) yang menyuguhkan karya berjudul “Darah Jantan,” karya koreografer Joni Andra. Setelah itup pertunjukan musik Estetikoestik berjudul Not Responding. Selanjutnya penampilan Gaung Marawa. Gaung Marawa adalah sebuah kelompok musik kreatif yang berdiri sejak tahun 2013 di Batusangkar, Sumatera Barat

Menurut kurator Rijal Tanmenan, suatu makna penting dipesankan dari “Darah Jingga” yang diusing Impessa Dance Company berangkat dari kegelisahan koreografer terhadap cara menghadapi Pandemi Covid-19 dalam kurun dua tahun belakangan ini.

Ia mengatakan, yang membunuh itu bukan virus melainkan pemikiran yang malas untuk berbuat. “Darah Jantan mengungkapkan bahwa pandemi tidak dijadikan alasan malas berbuat dalam kehidupan melainkan seharusnya mendidik untuk lebih kreatif dan tidak dijadikan alasan untuk menunggu kematian,” kata Rijal Tanmenan.

Lebih lanjut Rijal menjelaskan terkait dengan musik Not Responding, yang penggunaan lirik atau teks musik yang metaforik sejenis pantun Minang dengan menyertai aspek sarkasme (tidak vulgar) sangat kentara pada komposisi musik yang digarap Estetikoestik.

Mereka  menggabungkan elemen elektronik dengan akustik yang menjadi basis dasar penciptaan karya mereka. Melalui pembacaan fenomena sosial budaya yang diterjemahkan dalam fenomena musikal dan kemudian disusun melalui materi-materi tradisi dalam arti interpretasi fenomena diwujudkan oleh tema-tema tradisi,” jelasnya.

Pada karya komposisi musiknya kali ini, mencoba merespon kegiatan WFH akibat pandemi yang terkendala seperti terjadinya kendala teknis jaringan (signal). Kerja WFH terganggu dengan kendala sinyal. Melalui karya ini mereka ingin menyentil kemutakhiran teknologi dan fenomena masyarakat yang dipaksa digital. Fenomena ini dialih-wahanakannya dalam bentuk komposisi musik.

Sementara kelompok Gaung Marawa melakukan pengolahan komposisi musik kreatif dengan mengambil sumber musik tradisi Minangkabau sebagai objek material garap.

“Selain itu dari beberapa karya yang telah diciptakan gaung marawa juga menyematkan berbagai isu-isu persoalan sosial budaya yang terjadi di tengah masyarakat,” katanya.

Kelompok ini dipimpin oleh Indra Ariffin sebagai komposer dan music director. Dalam 5 tahun terkahir beberapa karya Gaung Marawa yang sudah dipentaskan di antaranya, “Lareh Nan Bunta”, “Nagari Unggan”, “Sua Suara”, “Suara #1, dan “Simulation Buni”.

Pekan Nan Tumpah adalah sebuah Festival Seni dwitahunan yang digagas oleh Komunitas Seni Nan Tumpah sejak tahun 2011. Pada penyelenggaraan kali ini, Pekan Nan Tumpah telah memasuki penyelenggaraan keenam kalinya.

“Pekan Nan Tumpah 2021 kali ini mengusung tema Pandemi Hahahihi: Lain Sakit Lain Diobat. Tema ini diangkat dengam melihat dampak yang dialami pengkarya setelah dua tahun masa pandemi,” ungkap Mahatma Muhammad, salah satu kurator Pekan Nan Tumpah 2021.

"Pekan Nan Tumpah 2021 dimulai dengan agenda reguler yang sejak hari pertama Pekan Nan Tumpah 2021 hingga akhir akan tetap berlangsung dengan jadwal sama setiap harinya. Dalam agenda reguler ini dihadirkan pameran dari dua puluh empat pengkarya, pemutaran film dari Sani Films, sketchday yang dikomandoi oleh Rumah Ada Seni (RAS), dan bazaar UMKM yang telah diseleksi oleh panitia Pekan Nan Tumpah 2021," jelas Tenku Raja Ganesha, Ketua Pelaksana Pekan Nan Tumpah 2021.

Rangkaian selanjutnya dari Pekan Nan Tumpah 2021 hari keenam ini malamnya dilanjutkan dengan mendongeng bersama Robby W Ryodi yang berlokasi di depan laga-laga Taman Budaya Sumatera Barat. Sejatinya Robby W Ryodi adalah seorang pendongeng pertama di Sumatera Barat yang dikenal luas di seluruh Indonesia. Kemahirannya dalam berdongeng bukan hal yang baru lagi.

Untuk penutupan rangkaian kegiatan hari keenam ini akan ditutup kembali oleh pertunjukan musik tradisional oleh Panggung Sarabi seperti pada malam-malam sebelumnya. Panggung Sarabi adalah singkatan dari panggung saluang rabab berinteraksi yang digawangi oleh seniman tradisional yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Sumatera Barat yaitu Mak Hasanawi.

Mak Hasanawi beserta rekan-rekannya akan menutup rangkaian kagiatan Pekan Nan Tumpah hari keenam ini di halaman rumput Taman Budaya Sumatera Barat. SSC/Rel



BACA JUGA